Kanjeng Raden Adipati Haryo Ronggo Prawirodirdja III ? (Adipati Maospati Madiun ke III) و 17 ديسمبر 1810 - جرد الجدول

From Rodovid AR

الشّخص:627130
Jump to: navigation, search
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?+?> Kanjeng Raden Adipati Haryo Ronggo Prawirodirdja III ? (Adipati Maospati Madiun ke III) [Mataram]
الزواج: <1> 22. Gusti Bendoro Raden Ayu Maduretno ? (Gusti Kanjeng Ratu Prawirodirdja III) [Hamengku Buwono]
اللقب المميّز: 1799 - 17 ديسمبر 1810, Bupati Madiun Ke 16 di : Maospati
الوفاة: 17 ديسمبر 1810, Banyu Sumurup-Imogiri dipindahkan ke Giripurno-Gn Bancak-Magetan pada 1957

2

21/2 <1+1> 3. Raden Ayu Maduretno / Raden Ayu Diponegoro (Bendoro Raden Ayu Ontowiryo) [Hamengku Buwono]
الميلاد: ~ 1798, Yogyakarta
الزواج: <2> Pangeran Diponegoro [Hb.3.1] / Bendoro Raden Mas Mustahar [Hamengku Buwono III] م 11 نوفمبر 1785 و 8 يناير 1855, Keraton Yogyakarta
اللقب المميّز: 18 فبراير 1825, Tegalrejo
الوفاة: 28 فبراير 1827, Yogyakarta
== 4. RA. Maduretno / RA. Diponegoro / BRA. Ontowiryo ==

Setelah geger Madiun reda di tahun 1814 untuk yang ke lima kalinya Pangeran Diponegoro menikah dengan R.A. Maduretno, putri Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Ratu Maduretno (putri HB II), jadi R.A Maduretno saudara seayah dengan Sentot Prawirodirjo, tetapi lain ibu. Tahun 1826 ketika Pangeran Diponegoro diangkat menjadi Sultan di Dekso, R.A Maduretno diangkat menjadi permaisuri. Namun karena sakit beliau meninggal pada tahun 1828. Dari pernikahan ini lahirlah Raden Mas Joned pada tahun 1815 Dan Raden Mas Roub tahun 1816 . Raden Ayu Maduretno juga dikenal dengan Raden Ayu Ontowiryo atau Raden Ayu Diponegoro. Ketika menikah dengan R. A Maduretno, isteri pertama dan keempat sudah meninggal, sedangkan isteri kedua lebih senang tinggal diistana sehingga terjadilah hubungan yang tidak harmonis antara P. Diponegoro dengan RA. Retnokusumo. Hubungan Pangeran Diponegoro dengan keluarga besar Raden Ronggo semakin ditingkatkan untuk menambah kekuatan dan kedudukan kasultanan Jogja di mata penjajah.


Masa Perang Diponegoro di Madiun

Bupati Madiun Pangeran Raden Ronggo Prawirodiningrat adalah putra ke enam Ronggo Prawirodirjo III dengan ibu suri GKR Maduretno, saudaranya kandungnya ada sebelas, yakni RA Prawironegoro, RA Suryongalogo, RA Pangeran Diponegoro, RA Suryokusumo, Raden Adipati Yododiningrat (Bupati Ngawi), Raden Ronggo Prawirodiningrat sendiri ( Bupati Madiun), RA Suronoto, RA Somoprawiro, RA Notodipuro, dan RA Prawirodilogo. Sedangkan dari ibu selir putri asli Madiun, lahirlah Pahlawan Nasional Raden Bagus Sentot Prawirodirjo. Beliau sejak kecil hidup dilingkungan istana Yogyakarta. Pada masa pemerintahan Ronggo Prawirodiningrat ini, meletus perang Jawa, atau Perang Diponegoro, rakyat Madiun dan sekitarnya dari semua golongan mendukung perlawanan Pangeran Diponegoro terhadap pemerintahan Belanda. Perang Besar ini disebabkan karena Bangsa Belanda selalu ikut campur urusan pemerintahan Kasultanan Yogyakarta dan selalu melakukan penindasan, pemerasan yang tidak berperi kemanusiaan, hingga rakyat semakin menderita. Pendukung Perang Diponegoro di Kabupaten Madiun, dan di seluruh wilayah Mataram, pada umumnya terdiri dari :

Rakyat Kebanyakan  : mereka sudah tidak tahan atas berbagai Pajak yang tinggi mencekik hidup mereka (usaha Belanda dalam menutup Kas akibat kekalahan Perang pada era Napoleon ) Golongan Bangsawan  : mereka tidak puas dengan peraturan sewa menyewa tanah yang hanya dihargai sebagai ganti rugi belaka (praktek Monopoli Belanda) Ulama dan Santri  :

mereka merasa tidak senang dengan tingkah laku kaki tangan Belanda minum-minuman, berjudi, dan madat yang akhirnya merajalela.
32/2 <1+?> Raden Ali Basa Abdul Musthofa Sentot Prawiradirdja / Sentot Ali Basah [Sentot Ali Basa]
الميلاد: ~ 1807
الزواج: <3> Raden Ayu Sentotprawirodirjo [Hb.3.2.12] [Hamengku Buwono III]
الوفاة: 17 ابريل 1855, Bengkulu
43/2 <1> Raden Abdul Kamil Alibasyah Raden Basyah (Raden Ronggo) [Prawiradirdja] 54/2 <1> 1. Raden Ayu Prawironegoro [?]
65/2 <1> 2. Raden Ayu Suryongalogo [?]
76/2 <1+1> 4. Raden Ayu Suryokusumo [?]
87/2 <1+1> 5. Raden Adipati Yododiningrat (Bupati Ngawi) [?]
98/2 <1+1> 6. Raden Ronggo Prawirodiningrat ( Bupati Madiun) [Kesultanan Bima]
109/2 <1+1> 7. Raden Ayu Suronoto [?]
1110/2 <1+1> 8. Raden Ayu Somoprawiro [?]
1211/2 <1+1> 9. Raden Ayu Notodipuro [?]
1312/2 <1+1> 10. Raden Ayu Prawirodilogo [?]

3

RM. JONET DIPOMENGGOLO putra Pangeran Diponegoro, foto: Ilustrasi
RM. JONET DIPOMENGGOLO putra Pangeran Diponegoro, foto: Ilustrasi
141/3 <2+2> 4. Raden Mas Djonet Dipomenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1815, Solo
الزواج: <5> NYI MAS AYU Fatmah \ Bun Nioh [Tan] م 1817c
الوفاة: 1837, Yogyakarta, dimakamkan di Bogor (Versi 'Peter Carey')
الوفاة: 1885, Bogor, dimakamkan di Bogor (Versi Keluarga)
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


فهرست

RIWAYAT HIDUP

PANGERAN DJONET / RM. JUNAT / RM. JEMET

Pangeran Djonet Dipomenggolo

Ketika ayahnya menyatakan diri sebagai penentang penjajah dan terusir dari Puri Tegalrejo, Raden Mas Joned baru berumur sepuluh tahun. Dia ikut rombongan pengungsi bersama keluarga besarnya ke Goa Selarong setelah Puri Tegalrejo digempur oleh pasukan Belanda. Dia sudah bisa merasakan bagaimana susahnya hidup dalam pengungsian dan hanya tinggal di dalam Goa bersama ibu dan saudara-saudaranya. Usianya masih terhitung anak-anak ketika dia lari mengikuti rombongan para penghuni Puri Tegalrejo dan para penghuni kampung sekitar puri. Terkadang sebuah tangan kokoh menyambarnya dan meletakkannya dalam gendongan sambil berlari mendorong gerobak dimana ibu dan bibinya menumpang menyatu dengan perbekalan seadanya. Orang itu tak lain adalah Sentot Prawiro Dirjo pamannya sendiri. Umur Raden Mas Joned sekitar 15 tahun ketika melihat ayahnya ditangkap oleh Belanda. Dia menyaksikan sendiri bagaimana ayahnya tetap tegar menghadapi semuanya. Raden Mas Joned tidak kuasa menitikkan air mata ketika melihat ayahnya digiring dimasukkan ke dalam kereta yang membawanya ke pengasingan. Marah dan dendam, itulah yang ada di dalam benak Raden Mas Joned. Jiwa mudanya sangat terguncang dan itulah yang membuat Raden Mas Joned selalu melakukan perlawanan dimanapun dia melihat orang Belanda. Raden Mas Joned berusaha membebaskan ayahnya dengan cara mengejar ke Ungaran, lalu ke Semarang. Dia berhasil menyusup ke dalam kapal pembawa Pangeran Diponegoro tetapi ketahuan dan Raden Mas Joned menceburkan diri ke laut. Dia tidak putus asa karenanya. Raden Mas joned lalu mengejar Pangeran Diponegoro melalui darat bersama beberapa orang pengikutnya menuju Batavia. Sesampainya di Batavia, Pangeran Joned berusaha mendekati tempat penyekapan Pangeran Diponegoro, tetapi sayang, mata-mata mengatakan bahwa Pangeran Diponegoro telah dipindahkan menggunakan kapal ke arah Timur. Dengan perbekalan seadanya disertai dengan pengikut-pengikut setianya, Raden Mas Joned berangkat ke arah Timur melewati jalan darat sambil menebarkan petaka bagi siapapun yang mencoba menghalanginya. Raden Mas Djonet, mengakhiri hidupnya dengan cara yang tidak menguntungkan dalam perselisihan dengan seorang perwira di Djokjakarta. (J. Hageman, 1856, "Geschiedenis van den oorlog op Java, van 1825 tot 1830"). Atas kehendak keluarga, jenasah beliau disembunyikan dan dimakamkan di Bogor. Ibu Raden Mas Joned yaitu Raden Ayu Maduretno adalah kakak Sentot Prawirodirjo yang ikut bergabung dalam barisan Pangeran Diponegoro. Ketika Pangeran Diponegoro diangkat menjadi sultan di Dekso, Raden Ayu Maduretno diangkat menjadi permaisuri. Pada tahun 1828 beliau wafat karena sakit dan dimakamkan di Imogiri.


PANGERAN DJONET DIPOMENGGOLO / RM. JUNAT / RM. JEMET

Oleh :R. Endang Suhendar Diponegoro
Pangeran Djonet Dipomenggolo

PANGERAN DJONET atau Raden Mas Djonet Dipomenggolo, adalah putera pertama Pangeran Diponegoro yang lahir pada tahun 1815 1) di Yogyakarta dari Ibu kandung yang bernama R.A. Maduretno alias R.A. Ontowiryo alias R.A. Diponegoro yakni isteri kelima Pangeran Diponegoro putri ketiga Raden Rangga Prawiradirjo III dengan Kanjeng Ratu Kedaton Maduretno Krama (putri HB II), jadi saudara seayah dengan Sentot Prawirodirjo, tetapi lain ibu. Pangeran Djonet memiliki adik kandung bernama Pangeran Roub/Pangeran Raab/Pangeran Raib, yang pada tahun 1840 berhasil dibuang Belanda ke Ambon dan meninggal disana. Ketika Pangeran Diponegoro dinobatkan sebagai Sultan Abdulhamid, RA. Maduretno diangkat sebagai permaisuri bergelar Kanjeng Ratu Kedaton l pada 18 Pebruari 1828 (walaupun saat itu Belanda berikut Kerajaan yang lain tidak mengakuinya). Pada saat itu Raden Mas Djonet Dipomenggolo masih berumur 13 tahun.



Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)
0. KANJENG SUNAN PRABU AMANGKURAT AGUNG  
1. KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUANA I    
2. KANJENG PRABU AMANGKURAT IV    
3. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING I ING NGAYOGYAKARTA   
4. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING II ING NGAYOGYAKARTA    
5. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA    
6. BPH. DIPANEGARA    
7. RM. DJONET DIPAMENGGALA
  
 - Tercatat Di Tepas Darah Dalem -
Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Ibu)
0. KANJENG SUNAN PRABU AMANGKURAT AGUNG  
1. KANJENG SUSUHUNAN PAKUBUANA I    
2. KANJENG PRABU AMANGKURAT IV    
3. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING I ING NGAYOGYAKARTA   
4. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING II ING NGAYOGYAKARTA
5. KRK. MADURETNO KRAMA (Putri ke 22 HB-II <menikah dengan> RADEN RANGGA PRAWIRADIRDJA III 
6. BRAy. MADURETNO/RA. Ontowiryo/RA. Diponegoro
7. RM. DJONET DIPAMENGGALA
 
 - Tercatat Di Tepas Darah Dalem -

PANGERAN DJONET PADA MASA PERJUANGAN PANGERAN DIPONEGORO (Tahun 1825-1830)

Sejak usia 10 tahun Pangeran Djonet bersama 2 saudaranya yaitu Pangeran Roub dan Pangeran Diponegoro Anom selalu mendampingi/selalu diajak ayahnya dalam setiap perundingan penting dengan Belanda. Mengingat usianya yang relatif muda tidak banyak yang dilakukan Pangeran Djonet muda, akan tetapi selama 5 tahun Pangeran Djonet berada, melihat dan menyaksikan langsung (veni, vedi veci) sejarah yang sedang terjadi di tanah air melalui perjuangan orang tuanya yaitu Pangeran Diponegoro beserta panglima Sentot Prawiradirja dan Pangeran-pangeran juga para Kyai. Di medan perang Pangeran Djoned menyaksikan bagaimana prajuritnya terbunuh...bagaimana mendapatkan kemenangan...bagaimana mengatur siasat perang, semua ini merupakan pengalaman dan pembelajaran yang berharga bagi pembentukan kepribadian Pangeran Djoned kemudian.

Belanda mengerahkan seluruh kekuatannya. Pemberontakan Paderi di Sumatera Barat, untuk sementara dibiarkan. Sekitar 200 benteng telah dibangun untuk mengurangi mobilitas pasukan Diponegoro. Perlahan langkah tersebut membawa hasil. Dua orang panglima penting Diponegoro tertangkap. Kyai Mojo tertangkap di Klaten pada 5 Nopember 1828. Sentot Alibasyah, dalam posisi terkepung, menyerah di Yogya Selatan pada 24 Oktober 1829.

Diponegoro lalu menyetujui tawaran damai Belanda. Tanggal 28 Maret 1830, Diponegoro disertai lima orang lainnya ( Raden Mas Jonet, Diponegoro Anom, Raden Basah Martonegoro, Raden Mas Roub dan Kyai Badaruddin) datang ke kantor Residen Kedu di Magelang untuk berunding dengan Jenderal De Kock. Mereka disambut dengan upacara militer Belanda. Dalam perundingan itu, Diponegoro menuntut agar mendapat "kebebasan untuk mendirikan negara sendiri yang merdeka bersendikan agama Islam." De Kock melaksanakan tipu muslihatnya. Sesaat setelah perundingan itu, Diponegoro dan pengikutnya dibawa ke Semarang dan terus ke Betawi. Pada 3 Mei 1830, ia diasingkan ke Manado, dan kemudian dipindahkan lagi ke Ujungpandang (tahun 1834) sampai meninggal. Di tahanannya, di Benteng Ujungpandang, Diponegoro menulis "Babad Diponegoro" sebanyak 4 jilid dengan tebal 1357 halaman.


PANGERAN DJONET PADA SAAT PENGASINGAN AYAHNYA KE SULAWESI (Tahun 1830)

Menurut cerita salah satu keturunan ke 6 Pangeran Djonet yang tinggal di sekitar makam yaitu R. Ustad ABDUL WAFA (keturunan dari Raden Mas SAHID ANKRIH, anak ke 5 Pangeran Djonet) adalah sebagai berikut : Sewaktu beliau dibuang ke Makassar, beliau ikut namun sewaktu Kapal/Perahu di lautan beliau menceburkan diri bersama pengikutnya melarikan diri ke Batavia. Setelah beberapa lama menetap di Batavia, lalu beliau pindah ke Bogor, berjuang bersama pasukannya yang akhirnya menetap di Kebon Kelapa Cibeureum sampai akhir hayatnya.” (sesuai yang tertera dalam Papan Wisata Ziarah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Bogor).

SITUS MAKAM PANGERAN DJONET DIPOMENGGOLO

Situs Makam Pangeran Djonet Dipomenggolo, Alamat : Pesantren Dipamenggala Al-Khasanan, Jl. Raden Kosasih, Kp. Kebon Kelapa-Kelurahan Cikaret-Bogor Selatan

Cerita lain, versi keturunan yang tinggal di sekitar makam : “ Pangeran Djonet tinggal dan menetap pertama kali di pinggiran kota Bogor (± 4 s.d 7 km dari Istana Belanda) di kampung Jabaru (Jawa Baru), setelah mempunyai 5 orang putra dan 2 orang putri semakin banyaklah keturunan Pangeran Djonet di kampong Jabaru tersebut, akhirnya membuka kampong baru lagi dengan nama kampong Dukuh Jawa, sampai akhirnya wafat pada usia 70 tahunan dan dimakamkan di kampong Kebon Kelapa (sekarang Jalan Raden Kosasih), Cikaret, Bogor Selatan tidak jauh dari kampong tempat beliau menetap ”.


PANGERAN DJONET DI BATAVIA (Tahun 1830-1831)

Setelah lolos dari proses pengasingan ke Pulau Sulawesi sesuai cerita sebelumnya, Pangeran Djonet muda yang baru berusia 15 tahun (1815-1830) dibantu pengikutnya yang berjumlah lebih dari 1 orang untuk mencari tempat persembunyian sementara di daerah Batavia. Sebagai kelompok asing yang berkeliaran di Batavia yang notabene sebagai pusat kegiatan colonial pada masa itu tentunya baik Pangeran Djonet maupun pengikutnya yang asli Yogyakarta mencari sanak saudara, kerabat maupun tetangga yang sedaerah. Akhirnya dengan wawasan sejarah yang dimiliki sang Pangeran Muda diputuskan untuk mencari daerah Matraman (saat itu umur daerah Matraman sudah mencapai 208 tahun sejak penyerbuan Kerajaan Mataram ke Batavia).

Di Matraman, pengikut Pangeran Djonet terlebih dahulu mencari tokoh-tokoh setempat yang dianggap mengetahui asal-usul Matraman dan akhirnya memperkenalkan diri kepada mereka tentang keberadaan Pangeran Mataram (tidak menyebutkan nama/menggunakan nama alias) dan menceriterakan secara umum kondisi kejadian saat itu. Diluar perkiraan sang Pangeran, mereka menerima dengan amat terbuka sambil disertai perasaan haru, bangga dan rindu akan kampong halaman akhirnya berkat bantuan dan perlindungan masyarakat Matraman pada saat itu Pangeran Djonet beserta pengikutnya menetap di Batavia (Matraman) lebih kurang selama 2 tahun.

Selama menetap di Matraman dalam rangka mempertahankan diri dari kejaran tentara Belanda, Pangeran Djonet membentuk pasukan (semacam pengawal Raja) dengan merekrut pemuda-pemuda yang mayoritas keturunan prajurit Kerajaan Mataram walaupun ada juga dari etnis lain yang juga bergabung dengan suka rela (di komplek pemakaman Pangeran Djonet di Bogor dimakamkan juga komandan pasukan pengawal yang berasal dari Banten). Komunikasi keberadaan Pangeran Djonet di Batavia dengan pihak Keraton Yogyakarta (lebih kurang 19 orang Pangeran/turunan Sultan yang mendukung Pangeran Diponegoro) dilakukan melalui media kurir/mata-mata/telik sandi yang masing-masing bergerak menuju titik yang ditentukan (rendesvouz), dari Keratonlah Pangeran Djonet mendapatkan bantuan logistik yang diperlukan dalam membentuk pasukan pengawal.

Tahun 1832 Pangeran Djonet genap berusia 17 tahun, usia yang cukup dewasa bagi seorang keturunan Sultan untuk segera memulai hidup berumah tangga. Maka pada tahun 1832 Pangeran Djonet mempersunting Putri Kapitein keturunan Tionghoa dari Marga Tan yang bernama BUN NIOH kemudian berganti nama menjadi NYI MAS AYU FATMAH (tidak ada literature yang menyebutkan dimana proses pertemuannya). Kalau mengacu kepada usia Nabi Muhammad SAW menikah, usia tersebut masih terlalu muda, akan tetapi karena kondisi saat itu sedang dalam proses bersembunyi ataupun penyamaran (incognito) ditambah lagi kebiasan Raja-raja Kasultanan Yogyakarta anak lelaki tertua menikah pada saat usia menginjak dewasa. Setelah berumah tangga Pangeran Djonet pindah ke pinggiran Kota Bogor, akan tetapi komunikasi dengan masyarakat Matraman tetap terjalin dengan sangat baik, dan sering mengahdiri acara-acara keagamaan yang diadakan di Masjid Jami Mataram.

Berdirinya Masjid Jami Matraman memang tak lepas dari aktivitas bekas pasukan Sultan Agung Mataram yang menetap di Batavia. Nama wilayah Matraman pun disinyalir karena dahulunya merupakan tempat perkumpulan bekas pasukan Mataram. Untuk menjalankan aktivitas keagamaan bekas pasukan Mataram mendirikan sebuah Masjid di kawasan tersebut. Masjid yang didirikan pada tahun 1837 diberi nama Masjid Jami Mataram yang artinya Masjid yang digunakan para abdi dalem Keraton Mataram. Selain itu, pemberian nama tersebut dimaksudkan untuk menandakan bahwa masjid itu didirikan oleh para bekas pasukan Mataram. Keaslian Masjid Jami Matraman masih terlihat dari bagian depan gedung masjid yang belum pernah direnovasi. Pada jaman dahulu masjid itu merupakan masjid paling bagus di kawasan tersebut, dengan perpaduan gaya arsitektur masjid dari Timur Tengah dan India. Jika dilihat dari depan akan nampak bangunan seperti benteng dan pada dinding tembok mimbarnya dipenuhi dengan tulisan kaligrafi serta terlihat pula bentuk kubah bundar. Pada tahun 1837, masjid itu diresmikan oleh Pangeran Jonet (ahli waris Pangeran Diponegoro).


PANGERAN DJONET DI BOGOR (Tahun 1832 - 1885)

Tempat Tinggal Di Bogor

Pangeran Djonet pindah dari pelariannya di Batavia ke daerah pinggiran kota Bogor sekitar tahun 1832. Bersama pengikutnya keturunan bekas tentara kerajaan Mataram di Batavia (Daerah Matraman – Jakarta Timur), Pangeran Djonet membuka perkampungan baru yang akhirnya dikenal dengan nama Kampung JABARU, kependekan dari Jawa Baru.

Sarana transportasi darat yang umum pada masa itu kebanyakan menggunakan Kuda tunggang, kereta kuda, sepeda, sedikit kereta api dan mobil. Pangeran Djonet seperti halnya bangsawan di Keraton Yogyakarta tentunya sangat terlatih menggunakan kuda tunggang, oleh karenanya di sekitar kampong Jabaru, disuatu tempat yang bernama "Pasir Kuda" (Pasir, nama lain dari Bukit) Pangeran Djonet dan para pengikutnya biasa menambatkan kuda-kudanya (kemungkinan besar, dipasir inilah dibangun Istal).


Melihat cerita di atas, dan mempelajari Silsilah yang ada serta mencermati keberadaan RM. Djonet pada masa perjuangan Pangeran Diponegoro setelah saya lakukan analisis dengan seksama dengan mengacu kepada artikel dan buku-buku diperoleh berbagai macam kemungkinan sebagai berikut :

  • RM. Djonet adalah putra sulung dari pasangan Pangeran Diponegoro dengan RA. Maduretno yang lahir pada tahun 1815 M. Ketika Diponegoro berusia 42 tahun, beliau dinobatkan sebagai Sultan Abdulhamid, RA. Maduretno diangkat sebagai permaisuri bergelar Kanjeng Ratu Kedaton l pada tanggal 18 Pebruari 1828, pada saat itu RM. Djonet berumur 13 tahun.
  • Sejarah Pangeran Djonet menurut cerita kutipan dari buku karangan Peter Carey menyebutkan bahwa Pangeran Djonet dibunuh oleh Belanda dalam sebuah peperangan pada tahun 1837. Cerita tersebut dapat beralasan :

  • Dalam artikel : “Jejak Sultan Agung Mataram di Masjid Jami Matraman” disebutkan bahwa Masjid Jami Mataram dibangun dan diresmikan pada tahun 1837 oleh Pangeran Jonet (ahli waris Pangeran Diponegoro). Pada tahun 1837 Masjid Jami tersebut tergolong bangunan mewah arsitktur bangunannya menyerupai Taj Mahal, sehingga menjadi pusat perhatian Belanda. Informasi peresmian Masjid tersebut oleh keturunan langsung Pangeran Diponegoro sampai melalui mata-mata Belanda yang pada akhirnya Belanda melakukan penyergapan (kemungkinan dikediaman Pangeran Djonet di kampung Jabaru (Jawa Baru), di daerah Selatan Bogor. Dalam penyergapan tersebut akhirnya terjadi peperangan antara tentara Belanda dengan Pangeran Djonet dan pengikutnya. Di lain pihak, pada tahun yang sama 1837 Pangeran Djonet sudah berumah tangga dan mempunyai anak 7 ( 5 laki -laki dan 2 perempuan ).
  • Mungkin saja data yang diperoleh Peter Carey sumbernya berasal dari pihak Belanda atau referensi lain yang ada di Inggris, dimana baik Belanda maupun Inggris membukukan sejarah pemberontakan Pangeran Diponegoro dan pengikutnya lebih mengutamakan keberhasilannya semata, sehingga Pangeran Diponegoro dan keluarganya berikut pengikutnya dianggap “BAD GUY” yang sudah dan harus dikalahkan (dibunuh) sedangkan pihak Belanda maupun Inggris sebagai “GOOD GUY” yang patut mendapatkan penghargaan.
  • Pangeran Djonet menetap di Batavia mulai tahun 1830, pada saat beliau berumur 15 tahun.Kalau mengacu kepada cerita versi “makam” (di Cikaret, Bogor), Pangeran Djonet termasuk dalam kelompok yang akan dibuang ke Makassar yang akhirnya dapat melarikan diri dan menetap di Batavia. Dimana pangeran Djonet tinggal di Batavia?, sampai tahun berapa tinggal di Batavia?, kapan pindah ke Bogor? Tahun berapa menikah?, Siapa isterinya? Berapa orang istrinya? Berapa orang putra-putrinya? dimana tinggalnya di Bogor? Jawabannya adalah :

  • Di Batavia pangeran Djonet tinggal di perkampungan mantan prajurit Mataram (Sultan Agung Mataram menyerang VOC ke Batavia pada April 1628 - Mei 1629). Pada tahun 1837 perkampungan tersebut sudah berubah nama menjadi kampung MATRAMAN karena sudah berusia 218 tahun. Di Matraman inilah Pangeran Djonet menetap dan mendapatkan perlindungan dari keterunan tentara Mataram, sampai usia beliau mencapai 17-22 tahun.
  • Pangeran Djonet pindah ke Bogor antara tahun 1832-1837, dimana pada usia tersebutlah menikah dengan puteri Kapitein keturunan Tionghoa dari Marga TAN yang bernama BOEN NIOH kemudin bermualaf dengan nama NYI MAS AYU FATMAH. Mengenai jumlah isterinya dapat diperkirakan sebagai berikut : apabila mengacu kepada buku Peter Carey pangeran Djonet terbunuh pada saat usia perkawinan 5 tahun (1837) dengan jumlah putra-putri 7 orang, berarti pangeran Djonet beristri minimal 2 orang, sedangkan kalau mengacu versi makam, Pangeran Djonet meninggal di usia 70 tahunan meninggalkan 2 orang isteri, 7 orang anak.
  • Di Bogor Pangeran Djonet tinggal di pinggiran Kota ± 5 km dari Istana Belanda. Disana beliau dibantu para pengikutnya keturunan Mataram yang ada di Batavia membuka perkampungan baru yang pada akhirnya dikenal dengan sebutan Kampung JABARU kepanjangan dari Kampung Jawa Baru. Di kampung Jabaru inilah pangeran Djonet membentuk pasukan dan beranak-pinak. Kuda-kuda pangeran Djonet dan pasukannya ditambatkan di Istal Kuda didaerah pasir (bukit) yang pada akhirnya daerah tersebut dikenal dengan nama Kampung Pasir Kuda (kampung diatas bukit yang banyak Kuda). Dari Kampung Jabaru keturunan Pangeran Djonet meluas dan membuka perkampungan baru di sebelah Timurnya yang juga dikenal dengan nama Kampung Dukuh Jawa.
  • Menurut kesaksian keturunan Pangeran Djonet generasi ke 5 Rd.Hj. SITI MARIAM (IIH) & Rd.Hj. SITI JUARIAH (UWE), pada saat ayahnya RM.H. RANA MENGGALA (generasi 4) meninggal sekitar tahun 1970an, ada prajurit utusan Kraton Yogyakarta membawa peti berukir yang berisi antara lain uang. Pada saat itu keturunan Pangeran Djonet sampai generasi ke 5 belum banyak yang mengetahui asal-usul yang mengarah kepada Pangeran Diponegoro. Hal ini dapat diartikan bahwa, pihak Kraton Yogyakarta mengetahui keberadaan Pangeran Djonet di Bogor dan ada kemungkinan sebetulnya pada saat Pangeran Djonet tinggal pertama di Bogor pun sudah ada komunikasi rahasia antara telik sandi kraton Yogyakarta dengan pasukan Pangeran Djonet di Bogor (mengapa masih rahasia, mengingat di kalangan kerabat Pangeran Diponegoro di Yogyakarta pada saat itu disinyalir masih banyak yang pro-kolonial). Sejauh ini diantara keturunan 7 anak Pangeran Djonet, sampai dengan generasi kelima (lahir 1930an-1950an) silsilah keluarga yang lebih rinci tentang keturunan Pangeran Djonet masih memerlukan verifikasi dan penyempurnaan,
  wallahu alam bi sawab.  

SILSILAH KELUARGA BESAR KETURUNAN RM. DJONET DIPAMENGGALA

Putra-putri

No. Nama Tempat/Lahir
1. RM. NGABEHI DIPAMENGGALA Jabaru, C-1833
2. RM. HARJO DIPOMENGGOLO Jabaru, C-1834
3. RM. HARJO DIPOTJOKRO / PANGERAN GRINGSING I Jabaru, C-1835
4. RM. HARJO ABDUL MANAP Jabaru, C-1836
5. RM. KH. SAHID ANGKRIH Jabaru, C-1835
6. NYI MAS RAy. UKIN Jabaru, C-1836
7. NYI MAS RAy. OKAH Jabaru, C-1837

Cucu

  1. 1.1. RM.KH. USMAN BAKHSAN (Lebak pasar, C-1854)
  2. 2.1. RM.H. BRODJOMENGGOLO
  3. 2.2. RAy.Hj. GONDOMIRAH
  4. 2.3. RM.H. ABAS
  5. 2.4. RM.H. ABDULRACHMAN ADIMENGGOLO
  6. 2.5. RM.H. MUHAMMAD HASAN
  7. 3.1. RM. HARJO DIPOTJOKRO HADIMENGGOLO / P.GRINGSING II
  8. 4.1. RM.H. EDOJ
  9. 4.2. RM.H. SAYYID YUDOMENGGOLO
  10. 4.3. NYI RAy.Hj. SARODJA
  11. 4.4. NYI RAy.Hj. AMANUNG
  12. 5.1. RM. ASMINI
  13. 5.2. RM. IDRIS
  14. 5.3. RM. ONDUNG

Buyut / Cicit

  1. 1.1.1. RM.H. RANA MENGGALA (Lebakpasar, C-1877)
  2. 1.1.2. RM.H. ABDULGHANI MENGGALA (Lebakpasar, C-1878)
  3. 1.1.3. RM.H. MUHAMMAD HASYIR (C-1879)
  4. 1.1.4. RAy. Hj. Harisun (C-1880
  5. 1.1.5. RAy.Hj. ITI (Gg Wahir-Empang, C-1882
  6. 1.1.6. RM. Ahmad (Natsir), C-1884
  7. 2.1.1. RM.H. WONGSOMENGGOLO (Ciomas)
  8. 2.1.2. RM.H. SOEROMENGGOLO (Ciomas)
  9. 2.1.3. RM.H. ADIMENGGOLO (Ciomas)
  10. 2.1.4. RAy.Hj.UNAN (Loji)
  11. 2.2.1. RM.H. IBRAHIM\RM. ABD.ROCHMAN WIRADIMENGGOLO\RM. WIRADINEGARA
  12. 2.2.2. NYI RAy.Hj. ASMAYA
  13. 2.2.3. NYI RAy.Hj. ENTING AISYAH
  14. 2.2.4. NYI RAy.Hj. SITI FATIMAH
  15. 2.2.5. NYI RAy.Hj. ANTAMIRAH
  16. 2.2.6. RM. TJANDRANINGRAT\RM. ARIO MAD SURODHININGRAT (Zelfstandig Patih Buitenzorg 1916-1925)
  17. 2.2.7. RM. YAHYA GONDONINGRAT
  18. 2.2.8. RM. INDRIS TIRTODIRDJO/RM. IDRUS TIRTODIRDJO
  19. 2.2.9. NYI RAy.Hj. RAJAMIRAH/RAy.Hj. MIRAH
  20. 2.3.1. RM.H. ARDJA
  21. 2.3.2. RM.H. SUMINTA (MALIK)
  22. 2.3.3. RAy.Hj. PATIMAH <menikah dgn> DJUARSA (Ayahnya Mayjen. ISHAK DJUARSA)
  23. 2.3.4. RAy.Hj. FATMAH <menikah dgn> 1.1.1. RM.H. RANA MENGGALA Cucu RM. NGABEHI DIPOMENGGOLO
  24. 2.3.5. RM.H. YACUB
  25. 2.3.6. RAy.Hj. SITI MARIJAM (Loji)
  26. 2.4.1. RAy.Hj. SUKIYAMAH
  27. 3.1.1. RM. HARJO DIPOHADIKUSUMO / P. GRINGSING III
  28. 4.1.1. RM.H. SINTOMENGGOLO
  29. 4.2.1. RM.H. SADIRI GONDOMENGGOLO
  30. 4.3.1. RM.H. SUMAWIDJAJA
  31. 4.3.2. NYI RAy.Hj. DANANG
  32. 4.3.3. NYI RAy.Hj. ANOK
  33. 4.3.4. NYI RAy.Hj. ENGKO
  34. 4.3.5. NYI RAy.Hj. TOJO (Ibu Bandung)
  35. 5.1.1. RM.H. ASMININ
  36. 5.1.2. RM.H. MALI
  37. 5.1.3. RM.H. MINAU
  38. 5.1.4. RM.H. IKING
  39. 5.1.5. RAy.Hj. UMI

Canggah
  1. 1.1.1.1. R.H. RAIS
  2. 1.1.1.2. R.Hj. ECIN
  3. 1.1.1.3. R.Hj. HALIMAH
  4. 1.1.1.4. R.Hj. SITI KHODIJAH
  5. 1.1.1.5. R.Hj. SITI MUKMINAH
  6. 1.1.1.6. R.Hj. SITI JUARIAH (Uwa UWE, Sempur)
  7. 1.1.1.7. R.H. MAHBUB
  8. 1.1.1.8. R.Hj. SITI MAEMUNAH
  9. 1.1.1.9. R.Hj. SITI MARIAM (Ibu KARIM/Uwa IIH, Gg. Menteng)
  10. 1.1.1.10. R.IYAN RIDWAN
  11. 1.1.2.1. R.H. YASIN (C-1910
  12. 1.1.2.2. R.H. ALI
  13. 1.1.2.3. R.H. ABDUL MANAN (Adung)
  14. 1.1.2.4. R.Hj. SUPIAH (Siti)
  15. 1.1.2.5. R.Hj. ENCUNG
  16. 1.1.2.6. R.MASDIR. JAYAKUSUMAH (Jaya, C-1911)
  17. 1.1.2.7. R.MASDIR KARTANINGRAT (Tata)
  18. 1.1.2.8. R.MASDIR KURNAEN (Aeng)
  19. 1.1.2.9. R.MASDIR MOCHAMAD ARIEF
  20. 1.1.2.10. R.MASDIR SUMANTRI (Ati)
  21. 1.1.2.11. R.MASDIR EMAN SULAEMAN
  22. 1.1.3.1. R. BUSTOMI
  23. 1.1.3.2. R. ISMAIL
  24. 1.1.3.3. R. MUDJITABA
  25. 1.1.3.4. NYI R. SUAEBAH
  26. 1.1.3.5. NYI R. MAEMUNAH
  27. 1.1.4.1. R. ILYAS DAJIR
  28. 1.1.5.1. R. ILYAS DAJIR
  29. 1.1.5.2. R. ILYAS DAJIR
  30. 1.1.6.1. .............
  31. 1.1.6.2. R. SOLEH
  32. 1.1.6.3. R. SOFYAN ATS SAURI / YUSUF
  33. 1.1.6.4. R. ARIFIN
  34. 2.1.1.1. R.H. SOLEH SURODIMENGGOLO (Ciomas)
  35. 2.1.1.2. R.H. UMAR SURIODIRDJO (Ciomas)
  36. 2.1.1.3. R.H. MUSA SUMODIRDJO Ciomas)
  37. 2.1.1.4. R.H. EMBIH SASTRODIRDJO
  38. 2.1.2.1. R.H. ICAN SUROMENGGOLO (Ciomas)
  39. 2.1.2.2. NYI. R. AMOE (Ciomas)
  40. 2.1.2.3. R.H. ARJOMENGGOLO (Ciomas)
  41. 2.1.3.1. R.H. MOH. SYAFEI (Ciomas)
  42. 2.1.3.2. R.H. JAMSARI ADIMENGGOLO (Ciomas)
  43. 2.1.4.1. NYI Rd.Hj. ENUNG (Loji)
  44. 2.2.1.1. R.H. KURAESIN
  45. 2.2.1.2. R.H. ADJID MANGKUWIJAYA
  46. 2.2.1.3. R.H. MUH. ISA (Ciomas)
  47. 2.2.6.1. R.H. PANJI
  48. 2.2.6.2. R.H. PANDU
  49. 2.2.6.3. R.H. HASAN
  50. 2.2.6.4. R.H. KURAESIN
  51. 2.2.7.1. NYI Rd. Hj. RATNA KANCANA (Ciomas) <menikah dengan> Ir. H. MARAH ROESLI (Pujangga Nasional
  52. 2.2.8.1. R.H. ACO UMAR
  53. 2.2.9.1. Rd.H. YASIN WINATADIREDJA (Enceng)
  54. 2.2.9.2. NYI Rd.Hj. SITI RAHMAT (Titi)
  55. 2.2.9.3. Rd.H. TATANG MUCHTAR (Ciluar)
  56. 2.2.9.4. NYI Rd. ICHA AISYAH (Di Belanda sejak 1935)
  57. 2.3.6.1. Drs.H.R. MANSYUR
  58. 2.3.6.2. H.R. SANUSI (Gunung Batu)
  59. 2.3.6.3. Drs.H.R. ENTJEP WAHAB (Jakarta)
  60. 3.1.1.1. R. DR. HARTO PURWOWASONO DIPONEGORO / P. GRINGSING IV (Magetan)
  61. 4.1.1.1. NYI Rd. HJ. S. AISYAH
  62. 4.1.1.2. NYI Rd. HJ. INA
  63. 4.1.1.3. NYI Rd. HJ. SITI
  64. 4.1.1.4. Rd. H. MARANA
  65. 4.1.1.5. NYI Rd. HJ. ARISAH
  66. 4.1.1.6. Rd. H. BARNAS SINTOMENGGOLO
  67. 4.1.1.7. NYI Rd. HJ. UTI
  68. 4.1.1.8. NYI Rd. HJ. UTA
  69. 4.1.1.9. NYI Rd. HJ. HATIMAH
  70. 4.1.1.10.Rd. H. SIDIQ SINTOMENGGOLO
  71. 4.2.1.1. Rd. H. KARTA
  72. 4.2.1.2. NYI Rd. HJ. JUHA
  73. 4.2.1.3. Rd. H. DARMA
  74. 4.2.1.4. Rd. H. DARNA
  75. 4.3.1.1. R.H. ENTUNA PARTAWIJAYA
  76. 4.3.2.1. R.H. PRAWIRA SOMANTRI
  77. 5.1.1.1. R. ABDUL LATIF
  78. 5.1.1.2. R. ARMANI
  79. 5.1.1.3. NYI Rd. JENAB
  80. 5.1.1.4. R. MURNAS
  81. 5.1.1.5. R. ABDURROHIM
  82. 5.1.1.6. R. ABDURROHMAN

152/3 <2+2> 5. Raden Mas Roub / Raden Mas Raab (Pangeran Hasan) [Hamengku Buwono III]
الميلاد: 1816, Solo
الوفاة: 1894, Wanagopa, Tegal
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Raden Mas Roub/Raib/Raab/Pangeran Hasan 1816

Adalah adik kandung Raden Mas Joned. Usianya sekitar sembilan tahun ketika mengikuti ayahnya dalam medan perang. Bersama kakaknya dia ikut merasakan bagaimana kehidupan dalam pengungsian. Raden Mas Roub selalu mengikuti perjalanan ayahnya dalam medan perang. Selain karena putera dari isteri permaisuri kedua, Pangeran Diponegoro menyiapkan Raden Mas Roub agar kelak sebagai seorang pemimpin agama. Sampai di sini dapat dijelaskan bahwa ada 4 (empat) putera Pangeran Diponegoro yang dibuang ke Ambon. Pada buku The Power of Prophecy tulisan Peter F Carey halaman 746 dijelaskan bahwa pada akhir tahun 1848 Pangeran Diponegoro menanyakan kepada gubernur jenderal di Makassar perihal tiga anaknya yaitu Pangeran Dipokusumo, Raden Mas Raib serta Pangeran Diponingrat yang diberitakan mengalami sakit tekanan jiwa. Pangeran Diponegoro juga menanyakan anaknya yang tertua yang mengalami pembuangan di Sumenep pada tahun 1834 setelah memberontak di Kedu, dan belum pernah berkirim kabar.

Segudang Misteri dari Dukuh Wanagopa (27 Maret 2015)

Dukuh Wanagopa terletak di Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Berjarak ± 4,5 KM di barat daya pusat Kecamatan Warureja. Dukuh Wanagopa juga berada di perbatasan antara Kecamatan Warureja dan Suradadi. Letak yang strategis dengan tiga sungai yang mengalir di dalamnya, antara lain : Sungai Kunci, Sungai Pedati, dan Sungai Jimat, membuat mayoritas penduduk Dukuh Wanagopa memilih bekerja sebagai petani.

Dukuh Wanagopa memiliki salah satu peninggalan sejarah yaitu Makam Kyai Hasan atau yang dikenal warga setempat dengan nama Mbah Wana. Menurut sejarah, Kyai Hasan merupakan anak kedua dari Pangeran Diponegoro dari istri keempatnya, yaitu Raden Ayu Manduretno. Kyai Hasan memiliki nama lain Raden Mas Raib atau Pangeran Hasan. Pada saat perang Diponegoro berlangsung Kyai Hasan berumur 9 tahun, beliau sering membantu ayah dan kakak kandungnya yang bernama Mas Joned. Akhirnya mereka ditangkap oleh pihak Belanda pada tanggal 18 Maret 1830 dan diasingkan ke Ambon. Namun pada tahun 1848, Kyai Hasan pun kembali ke tanah Jawa atas seizin Van den Bosch, kemudian beliau mengembara sembari menyebarkan agama Islam di sekitar lereng Gunung Slamet, dan sampailah di sebuah Desa yang ketika itu sudah dibangun oleh Mbah Ibrohim seorang pendatang dari Desa Bumiharja pada tahun 1870. Kemudian desa itu diberi nama Wanagopa. Menurut Bapak Abdul Salam, S.Ag sejarawan wanagopa mengatakan bahwa Wanagopa berasal dari dua kata yaitu Wana dan Gopak. Wana berarti hutan dan Gopak berarti petak, jadi disimpulkan bahwa Wanagopa dibuat dengan menebang hutan secara berpetak-petak. Selain itu nama Wanagopa merupakan bentuk penghargaan Mbah Ibrohim kepada Kyai Hasan/Mbah Wana. Disisa hidupnya Kyai Hasan menghabiskan waktunya dengan mendekatkan diri pada Allah. Pada tahun 1896-an beliau wafat dan dimakamkan di Dukuh Wanagopa, Desa Kreman, Kecamatan Warureja, Kabupaten Tegal. Tetapi beberapa pihak mengatakan bahwa Kyai Hasan meninggal di Panggung Tegal. Namun kenyataannya, makam Kyai Hasan sendiri berada di Dukuh Wanagopa, Desa Kreman.
163/3 <3> Gusti Kanjeng Ratu Kencana [Gp.Hb.7.1] (Bendara Raden Ayu Retno Sriwulan) [Sentot Alibasa]

4

171/4 <14+5> RM. Ngabehi Dipomenggolo / KH. Safawi [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1831c, Bogor (Jabaru)
الزواج: <7> Nyi Mas Ngabey [?] م 1836c
الوفاة: 1896, Banten
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

== ASAL-USUL ==

RADEN NGABEHI DIPOMENGGOLO alias KH. SAFAWI, lahir di Jabaru-Bogor sekitar tahun 1833 putra ke 1 dari 
7 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN MAS DJONET DIPOMENGGOLO (Generasi ke 2 dari Sultan HB III) dengan 
NYIMAS AYU FATMAH / BUN NIOH (Putri Kapiten Tionghoa dari Marga TAN) dikaruniai 1 orang anak :
1. RM. KH. USMAN BAKHSAN Dipomenggolo
Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipamenggala
#3. RM. Ngabehi Dipamenggala
 

KETURUNAN

#1. RM. NGABEHI DIPAMENGGALA (C-1833)   
    1.1. RM.KH. USMAN BAKHSAN (Lebakpasar, C-1854)><Nyi Rd Kuraesin (Cucu RA. Mangkuwidjaja, Bupati Bogor tahun 1865-1870)
         1.1.1. RM.H. RANA MENGGALA (Lebakpasar, C-1877)
                1.1.1.1.  RA.DJUHRO
                1.1.1.2.  RA.DJUHRIAH
                1.1.1.3.  RM.H. RAIS
                1.1.1.4.  RA.Hj. ECIN
                1.1.1.5.  RA.Hj. HALIMAH
                1.1.1.6.  RM. ACEP USMAN
                1.1.1.7.  RA. DJUBAEDAH
                1.1.1.8.  RM. HASBULLOH
                1.1.1.9.  RA.Hj. SITI KHODIJAH
                1.1.1.10. RA.Hj. SITI MUKMINAH
                1.1.1.11. RM.H. MAHBUB
                1.1.1.12. RA.Hj. NENENG MAEMUNAH
                1.1.1.13. RA.Hj. SITI MARIAM (Ibu KARIM/Uwa IIH, Gg. Menteng)
                1.1.1.14. RM.IYAN RIDWAN
                1.1.1.15. RM. IBRAHIM
         1.1.2. RM.H. ABDULGHANI MENGGALA (Lebakpasar, C-1878)
                1.1.2.1.  R.H. YASIN (C-1910
                          1.1.2.1.1. R. ENDUS
                          1.1.2.1.2. R. SALMAH (Encal)
                                     1.1.2.1.2.1.  R. HARUN AL-RASYID
                          1.1.2.1.3. R. SUHANDA (Kang AA)
                          1.1.2.1.4. R. ARSYAD (Kang OO)
                          1.1.2.1.5. R. SUKARNA (Kang UU)
                                     1.1.2.1.5.1.  R. ENEN
                                     1.1.2.1.5.2.  R. DIDING
                                     1.1.2.1.5.3.  R. ENTIN
                          1.1.2.1.6. R. SUKARNI (Kang Ani)
                                     1.1.2.1.6.1.  R. SUKANTA
                          1.1.2.1.7. R. MUTHOLIB (Toto)
                                     1.1.2.1.7.1.  R. DEDI NURTHOLIB (Nunuy)  
                                     1.1.2.1.7.1.  R. IIS  
                                     1.1.2.1.7.1.  R. DEDE
                1.1.2.2.  R.H. ALI
                          1.1.2.2.1.  R.H. JUMENA
                1.1.2.3.  R.H. ABDUL MANAN (Adung)
                          1.1.2.3.1.  R. SASTRA (Caca)
                          1.1.2.3.2.  R. ENOH
                          1.1.2.3.3.  R.H DIDIH
                          1.1.2.3.4.  R. CICIH
                          1.1.2.3.5.  R. SUPARTI
                                      1.1.2.3.5.1. Kang Eddy
                                      1.1.2.3.5.2. R.Pepen Supendi
                                      1.1.2.3.5.3. R.Neni
                                      1.1.2.3.5.4. R.Yeti 
                1.1.2.4.  R.Hj. SUPIAH (Siti)
                          1.1.2.4.1.  R. DJAKA
                                      1.1.2.4.1.1. R. Abdul Kadir (Oding)
                          1.1.2.4.2.  R. ANONG KRAMAATMAJA <menikah dengan> MA. SALMUN RAKYADIKARIA (Pujangga Sunda, asal Banten)
                                      1.1.2.4.2.1. R. Jatayu Wiyati Salmun (Uyu)
                                                   1.1.2.5.2.1.1. R. Riefa Sayyidina
                                                   1.1.2.5.2.1.2. R. Yutimma Dewiaty
                                      1.1.2.4.2.2. R. Yeti
                                      1.1.2.4.2.3. R. Parti
                                      1.1.2.4.2.4. R. Iwan
                                      1.1.2.4.2.5. R. Aas
                                      1.1.2.4.2.6. R. Neni
                                      1.1.2.4.2.7. R. Hedi
                                      1.1.2.4.2.8. R. Ented
                          1.1.2.4.3.  R.Hj. HALIMAH (Emah)
                          1.1.2.4.4.  R.Hj. EMPIN (Rapi'ah)
                          1.1.2.4.5.  R.H. DJAJUSMAN (Jayus)
                          1.1.2.4.6.  R. SOLEH
                1.1.2.5.  R.Hj. ENCUNG
                          1.1.2.5.1.  R. NANI (Eneng)
 
                1.1.2.6.  R.MASDIR. JAYAKUSUMAH (Jaya, C-1911)
                          1.1.2.6.1.  R. JATNIKA JAYAKUSUMAH (Enjat)
                                      1.1.2.6.1.1. R. EDI WAHYUDI
                                                   1.1.2.6.1.1.1.  R. YUDHA
                                                   1.1.2.6.1.1.2.  R. ENENG
                                                   1.1.2.6.1.1.3.  R. TATI
                                                   1.1.2.6.1.1.4.  Rb. MOCH HAPI 
                          1.1.2.6.2.  R. LUKMAN JAYAKUSUMAH (Maman)
                          1.1.2.6.3.  R. NYIMAS TUTI TRISNAWATI JAYAKUSUMAH (Enis)
                                      1.1.2.6.3.1. R. PEPEN RUSPENDI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.1.1.  Rb. YANA RUBIYANA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.1.2.  Rb. AGUSTANJAYA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.1.3.  Rr. NURWINA SEPTI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.1.4.  Rr. RIZKI MELINA DIPONEGORO
                                      1.1.2.6.3.2. R. ENDANG SUHENDAR DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.2.1.  Rr. INESIA VIOLINA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.2.2.  Rb. M. HARPA RAMADHAN DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.2.3.  Rb. M. GITAR RAMADHAN DIPONEGORO
                                      1.1.2.6.3.3. R. SUPRIATINI DIPONEGORO (Tintin)
                                                   1.1.2.6.3.3.1.  R. EKA SANDRA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.3.2.  R. AIDA NANDARA DIPONEGORO
                                      1.1.2.6.3.4. R. LILIH SURYYA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.4.1.  Rb. RANDY ADITYANA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.4.2.  Rr. ALIN NURGIANTY DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.4.3.  Rr. DITA TRIJAYANTI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.4.4.  Rb. IVAN WIRANATA DIPONEGORO
                                      1.1.2.6.3.5. R. MARYATI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.5.1.  Rb. NIKI ADRIAN PURNAMA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.5.2.  Rr. RANTI DWILESTARI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.5.3.  Rb. JODI TRIADI DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.5.4.  Rr. GITA SEPTIA PERMATA DIPONEGORO
                                                   1.1.2.6.3.5.5.  Rr. VERDA FAUZIYAH RACHMAN DIPONEGORO
                                      1.1.2.6.3.6. R. DENI SUPRAMANA DIPONEGORO(Wafat 2012)
                          1.1.2.6.4.  R.H. SURYA KUSUMAH (Cecep)
                                      1.1.2.6.4.1. R. Hedi Hadiwinata 
                                                   1.1.2.6.4.1.1.  Rr. Anisa Nurditasari  
                                                   1.1.2.6.4.1.2.  Rb. Muhammad Arditya Hadiwinata
                                      1.1.2.6.4.2. R. Henny Handayani
                                                   1.1.2.6.4.1.1.  Rr. Afifah Rachmalia
                                                   1.1.2.6.4.1.2.  Rr. Nabila RAchmani
                                                   1.1.2.6.4.1.3.  Rb. M. Rizki Asidiq
                                      1.1.2.6.4.3. R. Adi Karyadi
                                                   1.1.2.6.4.1.1.  Rb. Moh. Raghit Putra Karyadi
                                                   1.1.2.6.4.1.2.  Rb. Moh. Rehan Putra Karyadi
                          1.1.2.6.5.  R. HARJA SUTISNA JAYAKUSUMAH (Entis)
                                      1.1.2.6.5.1. R. Toto
                                                   1.1.2.6.5.1.1.  Putra Toto ke 1
                                                   1.1.2.6.5.1.2.  Putra Toto ke 2
                                      1.1.2.6.5.2. R. Yayat
                                                   1.1.2.6.5.2.1.  Putra Yayat ke 1
                                                   1.1.2.6.5.2.2.  Putra Yayat ke 2
                                      1.1.2.6.5.3. R. Tina Herlina (Nina)
                                                   1.1.2.6.5.3.1.  Putra Nina ke 1
                                                   1.1.2.6.5.3.2.  Putra Nina ke 2
                                      1.1.2.6.5.4. R. Kurnia
                                                   1.1.2.6.5.4.1.  Putra Kurnia ke 1
                                                   1.1.2.6.5.4.2.  Putra kurnia ke 2
                                      1.1.2.6.5.5. R. Hira
                          1.1.2.6.6.  R. MUSLIHAT JAYAKUSUMAH (Emung)
                                      1.1.2.6.6.1. R. Bambang Meirano
                                                   1.1.2.6.6.1.1.  Rb. M. Arul 
                                                   1.1.2.6.6.1.2.  Rr. Luthfiah (Lulut)
                                      1.1.2.6.6.2. R. Irwan Junarsa
                                      1.1.2.6.6.3. R. Nur Endah Noviani (Nuri)
                                                   1.1.2.6.6.3.1.  Rb. Sihabuddin
                                                   1.1.2.6.6.3.2.  Rb. Fachri
                          1.1.2.6.7.  R. MULYADI JAYAKUSUMAH (Yadi)
                                      1.1.2.6.7.1. R. Dian Mardiana
                                                   1.1.2.6.7.1.1.  Rr. Sifa
                                                   1.1.2.6.7.1.2.  Rb. Defa
                                      1.1.2.6.7.2. R. Fitria Yulianti
                                                   1.1.2.6.7.2.1.  Rr. Dea
                                                   1.1.2.6.7.2.2.  Rb. Yofa
                                                   1.1.2.6.7.2.3.  Rr. Deean Coco
                                      1.1.2.6.7.3. R. Mulya Saputra
                                                   1.1.2.6.7.3.1.  Rb. Axel Alvito Meola
                          1.1.2.6.8.  R. DODY SUYATNA JAYAKUSUMAH (Dodot/Dody)
                                      1.1.2.6.8.1. R. Irene Anggraeni
                                                   1.1.2.6.8.1.1.  Rb. Daffa Adillah
                                                   1.1.2.6.8.1.2.  Rr. Syahla Dheandra Zahran
                                                   1.1.2.6.8.1.3.  Rr. Alma Hiraku Pramuditha
                                      1.1.2.6.8.2. R. Rangga Permana Kusumah (Angga)
                                                   1.1.2.6.8.2.1.  Putra Angga Ke 1
                          1.1.2.6.9.  R. RIDWAN JAYAKUSUMAH (Wawang)
                                      1.1.2.6.9.1. R. Bahraini Riza
                                                   1.1.2.6.9.1.1. Rr. Bahraini Putri
                                                   1.1.2.6.9.1.2. Rb. Bahraini putra
                                      1.1.2.6.9.2. R. Budhi Nusantara
                                                   1.1.2.6.9.2.1. Rb. Budhi Putra
                                                   1.1.2.6.9.2.2. Budhi Putra ke 2
                                      1.1.2.6.9.3. R. Bella Kusnandar
                                                   1.1.2.6.9.3.1. Rb. Nizar Maulana
                                                   1.1.2.6.9.3.2. Rb. Aqeela
                                                   1.1.2.6.9.3.3. Rr. Bella Putri
                                      1.1.2.6.9.4. R. Rina Kusmawati
                                                   1.1.2.6.9.4.1. Putra ke 1 Rina
                                                   1.1.2.6.9.4.2. Putra ke 2 Rina
                          1.1.2.6.10. R. RAFIUDIN JAYAKUSUMAH (Dingding, tidak berputra)
                          1.1.2.6.11. R. SUDRAJAT JAYAKUSUMAH (Jajat)
                                      1.1.2.6.11.1. Rr. Rina Oktaviani
                                      1.1.2.6.11.2. Rr. Debi Aprianti
                                      1.1.2.6.11.3. Rb. Heri (tidak berputra)
                                      1.1.2.6.11.4. R. Hari Sephandri (AO)    
                                                    1.1.2.6.11.3.1. Putra Ari ke 1
                1.1.2.7.  R.MASDIR KARTANINGRAT (Tata)
                          1.1.2.7.1.  R.Hj. NUNUNG NURJUARIAH
                          1.1.2.7.2.  R.Hj. NINIH NURJANAH
                          1.1.2.7.3.  R. YAYAH
                          1.1.2.7.4.  R. ENDANG
                          1.1.2.7.5.  R. ODIN
                1.1.2.8.  R.MASDIR KURNAEN (Aeng)
                          1.1.2.8.1.  R.Hj. KURNIATI (Iis) <menikah dengan> DR.Ir.H. FACHRUDDIN (Rektor UNHAS)
                          1.1.2.8.2.  R. KASWATI (Kotih)
                                      1.1.2.8.2.1. Drs. R. Deddi Fardillah
                                      1.1.2.8.2.2. R. Finny Redjeki, SE, MM
                                      1.1.2.8.2.3. R. Arif Budiman
                1.1.2.9.  R.MASDIR MOCHAMAD ARIEF
                          1.1.2.9.1.  R. MEMET SAPUTRA (Ahmad)
                          1.1.2.9.2.  R. YEYET RUSMIATI
                1.1.2.10. R.MASDIR SUMANTRI (Ati)
                          1.1.2.10.1. R. HEDI SUMARDI
                          1.1.2.10.2. R. EMBED SUHARLI
                          1.1.2.10.3. R. SOPIAH (Iyong)
                1.1.2.11. R.MASDIR EMAN SULAEMAN
                          1.1.2.11.1. R. HAYATI (Titi)
         1.1.3. RM.H. MUHAMMAD HASYIR (C-1879)
                1.1.3.1. R. Bustomi
                1.1.3.2. R. Ismail
                1.1.3.3. R. Mudjitaba
                1.1.3.4. Nyi R. Suaebah
                1.1.3.5. Nyi R. Maemunah
         
         1.1.4. RAy. Hj. Harisun (C-1880
                1.1.4.1. RH. Drs. Ilyas Dajir (Ciawi-Seuseupan)
         1.1.5. RAy.Hj. ITI (Gg Wahir-Empang, C-1882
         1.1.6. RM. Ahmad (Natsir), C-1884
                1.1.6.1. .........................
                1.1.6.2. R. Sholeh
                1.1.6.3. R. Sofyan Ats Sauri
                         1.1.6.3.1. R. Ahmad Qohar
                1.1.6.4. R. Arifin
== PEKERJAAN ==
182/4 <14> RM. Harjo Dipomenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1832c, Bogor (Jabaru)
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

ASAL-USUL

RADEN MAS HARJO DIPOMENGGOLO alias AYAH KULON, lahir di Jabaru-Bogor sekitar tahun 1834 putra ke 2 dari 
7 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN MAS DJONET DIPOMENGGOLO (Generasi ke 2 dari Sultan HB III) dengan 
NYIMAS AYU FATMAH / BUN NIOH (Putri Kapiten Tionghoa dari Marga TAN) dikaruniai  orang anak :
1. RM. H. Brodjomenggolo
2. RAy. Hj. Gondomirah
3. RM. H. Abbas
4. RM. H. Abdurrahman Adi Menggolo
5. RM. H. Muhamad Hasan  
Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Harjo Dipomenggolo
 

KETURUNAN

#2. RM. HARJO DIPOMENGGOLO (C-1834)   
    2.1. RM.H. BRODJOMENGGOLO
         2.1.1. RM.H. WONGSOMENGGOLO (Ciomas)
                2.1.1.1. R.H. SOLEH SURODIMENGGOLO (Ciomas)
                         2.1.1.1.1. R.H. Djunaeni
                         2.1.1.1.2. R.H. Masca Suroatmojo
                                    2.1.1.1.2.1. R. Suratmi
                                    2.1.1.1.2.2. R. Sukendar
                                    2.1.1.1.2.3. R. Sulaeman
                                    2.1.1.1.2.4. R. Suhardi
                                    2.1.1.1.2.5. R. Sudarjat
                                    2.1.1.1.2.6. R. Suheni
                                    2.1.1.1.2.7. R. Supiati
                                    2.1.1.1.2.8. R. Surachman
                2.1.1.2. R.H. UNENG SURIODIRDJO (Ciomas)
                         2.1.1.2.1. R.H. Dadang Pandji
                                    2.1.1.2.1.1. R. Sudjatna
                                                 2.1.1.2.1.1.1. R. Enda Juanda
                                                                2.1.1.2.1.1.1.1. R. Najla Ramadhani
                                                 2.1.1.2.1.1.2. R. Irma Resmiati
                                                 2.1.1.2.1.1.3. R. Dudi Kurnia
                                                 2.1.1.2.1.1.4. R. Adi Purnama 
                                    2.1.1.2.1.2. R. Juwariyah
                                                 2.1.1.2.1.2.1. R. Denny Rusian Achmed
                                                                2.1.1.2.1.2.1.1. R. Firdha Sapta Erlina
                                                                2.1.1.2.1.2.1.2. R. Sukma Harining Cakraningrat
                                                 2.1.1.2.1.2.2. R. Ebbet Surya Subakti
                                                                2.1.1.2.1.2.2.1. R. Dewi Suryani Oktaviana
                                                                2.1.1.2.1.2.2.2. R. Endang Dewa Supana
                                                                2.1.1.2.1.2.2.3. R. Siti Zahra Subakti
                                                 2.1.1.2.1.2.3. R. Triana Jaka Lesmana
                                                                2.1.1.2.1.2.3.1. R. Syechnoor Faris Lesmana
                                                                2.1.1.2.1.2.3.2. R. Rivanny Bunga Lesmana
                                                 2.1.1.2.1.2.4. R. Tita Novita Skartika
                                                                2.1.1.2.1.2.4.1. R. Rizky Pradana
                                                                2.1.1.2.1.2.4.2. R. Reza Purnama
                                                                2.1.1.2.1.2.4.3. R. Rasyid Fadillah
                                                 2.1.1.2.1.2.5. R. Rikky Nandang Permana
                                                                2.1.1.2.1.2.5.1. R. Aidah Faizah Permana
                                                                2.1.1.2.1.2.5.2. R. Aisyah Raihanah Permana
                                                                2.1.1.2.1.2.5.3. R. Raihan Permana
                                                 2.1.1.2.1.2.6. R. Muchammad Ichwan Karunia
                                                                2.1.1.2.1.2.6.1. R. Zidane Nayadikara Karunia
                                                                2.1.1.2.1.2.6.2. R. Keysha Jasmine Karunia
                                    2.1.1.2.1.3. R. Muhammad Hidayat 
                                                 2.1.1.2.1.3.1. R. Fitri Yanti
                                                                2.1.1.2.1.3.1.1. R. Tommy Faisal
                                                 2.1.1.2.1.3.2. R. Fatmawati
                                                                2.1.1.2.1.3.2.1. R. Audry Velma Calysta
                                                                2.1.1.2.1.3.2.2. R. Zyhan Kameylia Calysta
                                                 2.1.1.2.1.3.3. R. Anah Yuliastanti
                                                                2.1.1.2.1.3.3.1. R. Lolita Wibiyono
                                                                2.1.1.2.1.3.3.2. R. Angreini Wibiyono
                                                                2.1.1.2.1.3.3.3. R. Andini Wibiyono
                                                                2.1.1.2.1.3.3.4. R. Kanaya Wibiyono
                                                 2.1.1.2.1.3.4. R. Sari Komalasari
                                                 2.1.1.2.1.3.5. R. Ratna Dewi
                                                 2.1.1.2.1.3.6. R. Meti Rahmawati
                                                 2.1.1.2.1.3.7. R. Meta Melisa
                                    2.1.1.2.1.4. R. Euis Sukaesih
                                                 2.1.1.2.1.4.1. R.  Endang Kosasih
                                                                2.1.1.2.1.4.1.1. RR. Vernna Nurjannah
                                                                2.1.1.2.1.4.1.2. RR. Verlasya Khayira
                                                 2.1.1.2.1.4.2. R.  Dede Komariah
                                                 2.1.1.2.1.4.3. R. Agus Supriatna 
                                    2.1.1.2.1.5. R. Siti Juleha
                                                 2.1.1.2.1.5.1. R. Muhammad Effendi (alm)
                                                 2.1.1.2.1.5.2. R. Dewi Puspa Sari (alm)
                                                 2.1.1.2.1.5.3. R. Abdul Azis
                                                                2.1.1.2.1.5.3.1. R. Muhammad Rassya Pratama
                                                                2.1.1.2.1.5.3.2. R. Muhammad Faza Adzima
                                                 2.1.1.2.1.5.4. R. Suprihatini (alm)
                                                 2.1.1.2.1.5.5. R. Rahmah Rahayu
                                                                2.1.1.2.1.5.4.1. R. Muhammad Azzam Fahrezi
                                                 2.1.1.2.1.5.6. R. Arif Bahtiar
                                    2.1.1.2.1.6. R. Muhammad Taufik
                                                 2.1.1.2.1.6.1. R. Dinda Nur Ayu Lestari
                                                                2.1.1.2.1.6.1.1. RR. Nayla Syakila
                                                 2.1.1.2.1.6.2. R. Adietya Dwi Cahyadi
                                                                2.1.1.2.1.6.2.1. RR. Audrey Izzatunnisa Cahyani
                                    2.1.1.2.1.7. R. Neneng Sukemi
                                                 2.1.1.2.1.7.1. R. Endang Fadillah
                                                 2.1.1.2.1.7.2. R. Lina Aprilia
                                    2.1.1.2.1.8. R. Muhammad Lukman
                                                 2.1.1.2.1.8.1. R. Leni Kurnia Sari
                                    2.1.1.2.1.9. R. Indah Ratnawati 
                                    2.1.1.2.1.10.R. Dedeh Juwita 
                                    2.1.1.2.1.11.R. Nur Aini Oktavia 
                                    2.1.1.2.1.12.R. Dedi Priatna
                                                 2.1.1.2.1.12.1.R. Muhammad Axelle
                2.1.1.3. R.H. MUSA SUMODIRDJO (Ciomas)
                         2.1.1.3.1. R. H. Ading
                         2.1.1.3.2. R. Djohariah
                         2.1.1.3.3. R. H. Djajasukarta
                         2.1.1.3.4. R. Djumirah
                         2.1.1.3.5. R. Djula
                         2.1.1.3.6. R. Nurbaja
                2.1.1.4. R.H. EMBIH SASTRODIRDJO
                         2.1.1.4.1. R. Eem Suhaimi <menikah dgn 2.1.1.2.1.1. R. Sudjatna
                         2.1.1.4.2. R. Endjuh
                         2.1.1.4.3. R. H. MUH Sanusi
                         2.1.1.4.4. R. H. Sukardi
                         2.1.1.4.5. R. Enah
                         2.1.1.4.6. R. Endah 
         2.1.2. RM.H. SOEROMENGGOLO (Ciomas)
                2.1.2.1. R.H. ICAN SUROMENGGOLO (Ciomas)
                         2.1.2.1.1. R. Djamhari Djunaedi Mantarena
                                    2.1.2.1.1.1 R. Endjoh Danumihardja
                                                2.1.2.1.1.1.1. R. Lukman Danumihardja
                                                               2.1.2.1.1.1.1.1. R. Mohamad Aliyudin Danumihardja (Yudhi)
                                    2.1.2.1.1.2 R. Ahmad Sanusi
                                    2.1.2.1.1.3 R. Ningrum
                                    2.1.2.1.1.4 R. Rukminah
                2.1.2.2. NYI. R. AMOE (Ciomas) 
                2.1.2.3. R.H. ARJOMENGGOLO (Ciomas)
                         2.1.2.3.1. R. Narijah
                         2.1.2.3.2. R. Hawirodja
                         2.1.2.3.3. R. Ningrat
         2.1.3. RM.H. ADIMENGGOLO (Ciomas)
                2.1.3.1. R.H. MOH. SYAFEI ADINATA (Ciomas)
                         2.1.3.1.1. R. Muhammad ALI
                         2.1.3.1.2. R. Muhammad Soleh
                         2.1.3.1.3. R. Muhammad Sidik
                         2.1.3.1.4. R. Muhammad As'ari
                                    2.1.3.1.4.1. R.Anwar Basari
                                                 2.1.3.1.4.1.1. R. Hamdhani Zul Faqor
                         2.1.3.1.5. R. Romlah
                         2.1.3.1.6. R. Djuhro
                         2.1.3.1.7. R. Aisyah 
                2.1.3.2. R.H. JAMSARI ADIMENGGOLO (Ciomas)
                         2.1.3.2.1. R. Muchtar
                         2.1.3.2.2. R. Syafaat
                         2.1.3.2.3. R. Munajat
                         2.1.3.2.4. R. Hasanah
                         2.1.3.2.5. R. Abdullah
                         2.1.3.2.6. R. Habibah
                         2.1.3.2.7. R. Jajaria
                         2.1.3.2.8. R. Jenab
                         2.1.3.2.9. R. Sidah
                         2.1.3.2.10.R. Sarah 
         2.1.4. RAy.Hj.UNAN (Loji)
                2.1.4.1. NYI Rd.Hj. ENUNG (Loji)
                         2.1.4.1.1. NYI Rd.UHA (loji)
                         2.1.4.1.2. NYI Rd.Anung
                         2.1.4.1.3. NYI Rd.Atjih
     2.2. RAy.Hj. GONDOMIRAH <menikah dgn> Rd. SURYADIMENGGALA (KRT. Buitenzorg, Trah Sumedang)
         2.2.1. RM.H. IBRAHIM\RM. ABD.ROCHMAN WIRADIMENGGOLO\RM. WIRADINEGARA 
                2.2.1.1. R.H. KURAESIN
                         2.2.1.1.1. R. Mama Jaya
                         2.2.1.1.2. R. Muhammad Tohir
                         2.2.1.1.3. NYI R. Ratnasari 
                2.2.1.2. R.H. ADJID MANGKUWIJAYA
                         2.2.1.2.1. R. Wiradikusumah
                         2.2.1.2.2. R. Moh. Toha
                                    2.2.1.2.2.1. NYI R. Soleha
                                    2.2.1.2.2.2. R. Musa
                         2.2.1.2.3. R. Achmad
                                    2.2.1.2.3.1. NYI R. Sukarsih
                                    2.2.1.2.3.2. R. Gunawan
                                    2.2.1.2.3.3. R. Harun
                                    2.2.1.2.3.4. NYI R. Supiah
                                    2.2.1.2.3.5. NYI R. Siti Entit
                                    2.2.1.2.3.6. R. Jamil
                                    2.2.1.2.3.7. NYI R. Sumini
                         2.2.1.2.4. R. Muh Agus
                                    2.2.1.2.4.1. NYI R. Juhro
                         2.2.1.2.5. R. Hasan
                                    2.2.1.2.5.1. R. Amirsyah
                                    2.2.1.2.5.2. NYI R. Harsinah
                                    2.2.1.2.5.3. NYI R. Jumiati
                                    2.2.1.2.5.4. R. Jaenalludin
                         2.2.1.2.6. NYI R. Julaeha
                         2.2.1.2.7. NYI R. Salmah
                         2.2.1.2.8. NYI R. Mari
                         2.2.1.2.9. NYI R. Juhro
                         2.2.1.2.10.NYI R. Hadijah 
                2.2.1.3. R.H. MUH. ISA (Ciomas) 
         2.2.2. NYI RAy.Hj. ASMAYA
         2.2.3. NYI RAy.Hj. ENTING AISYAH
         2.2.4. NYI RAy.Hj. SITI FATIMAH
         2.2.5. NYI RAy.Hj. ANTAMIRAH
         2.2.6. RM. TJANDRANINGRAT\RM. ARIO MAD SURODHININGRAT
                2.2.6.1. R.H. PANJI 
                2.2.6.2. R.H. PANDU 
                2.2.6.3. R.H. HASAN 
                2.2.6.4. R.H. KURAESIN 
         2.2.7. RM. YAHYA GONDONINGRAT
                2.2.7.1. NYI Rd. Hj. RATNA KANCANA (Ciomas) <menikah dengan> Dr. H. MARAH ROESLI (Pujangga Nasional
                         2.2.7.1.1. R. Mayjen (pur) Roeshan Roesli
                                    2.2.7.1.1.1. R. dr Ratwini Roesli, SpTHT
                                    2.2.7.1.1.2. R. dr Utami Roesli, SpA, Ibclc, Fabm
                                    2.2.7.1.1.3. R. Prof. Dr. dr Rully MA Roesli, SpPD.KGH
                                    2.2.7.1.1.4. R. Prof. Dr. Harry Roesli \ Djauhar Zaharsyah Fachrudin Roesli  
         2.2.8. RM. INDRIS TIRTODIRDJO/RM. IDRUS TIRTODIRDJO
                2.2.8.1. R.H. ACO UMAR 
         2.2.9. NYI RAy.Hj. RAJAMIRAH/RAy.Hj. MIRAH
                2.2.9.1. Rd.H. YASIN WINATADIREDJA (Enceng)
                         2.2.9.1.1. Nyi Rd. Halimah 
                2.2.9.2. NYI Rd.Hj. SITI RAHMAT (Titi)
                         2.2.9.2.1. Rd.H.A.B. Yogapranatha (Alm)
                         2.2.9.2.2. Rd. Syafei (Alm)
                         2.2.9.2.3. Nyi Rd. Tuti Guritna
                                    2.2.9.2.3.1. Rd. H. Adang Yusuf Martadiredja <menikah dgn> 2.2.9.3.1.1. Nyi Rd. Mundiyah
                                                 2.2.9.2.3.1.1. Rd. Damon Yusuf Martadiredja
                                                                2.2.9.2.3.1.1.1. Rd. M.Yasin Vahreza Yusuf Martadiredja (Reza Wahyu Martadiredja)
                                                                2.2.9.2.3.1.1.2. Rd. M.Yasin Vahrezi Yusuf Martadiredja (Rezi Wahyu Martadiredja)
                                                                2.2.9.2.3.1.1.3. Rd. Nur Illahi Vahriva Mudaim (Riva Wahyu Martadiredja)
                                                                2.2.9.2.3.1.1.4. Rd. Nur Husna Dewinda Fatmah (Winda Fatmah Martadiredja)
                                                                2.2.9.2.3.1.1.5. Rd. Nazwa Mustika Negara (Ica Wahyu Martadiredja)
                                                 2.2.9.2.3.1.2. Rd. Gunawan Yusuf Martadiredja
                                                                2.2.9.2.3.1.2.1. Rd. Rahmania Purwagunifa
                                                                2.2.9.2.3.1.2.2. Rd. Fathan Adi Gunawan
                                                 2.2.9.2.3.1.3. Rd. Ade Nine Siti Mariam ( Wafat Saat Bayi )
                                                 2.2.9.2.3.1.4. Rd. Nanang Firman Safari Yusuf Martadiredja SP,M.Si
                                                                2.2.9.2.3.1.4.1. Rd. Nanang Junior
                                    2.2.9.2.3.2. Rd. Syarif Kusnadi Jamal Martadiredja
                                                 2.2.9.2.3.2.1. Rd. Tetet Dian Indria Rahayu (wafat th 2002)
                                                                2.2.9.2.3.2.1. Rd. Syamil Hilminiandra Budiman
                                                 2.2.9. .3.2.2. Rd. Rully Ramdhani Kusumah
                                                                2.2.9.2.3.2.2.1. Rd. Sekar Rahayu Kusumah
                                                 2.2.9.2.3.2.3. Rd. Kusnadi Wisnu Yogasuwara (Wisnu)
                                    2.2.9.2.3.3. Nyi.Rd. Yuliani Wahyu Martadiredja
                                                 2.2.9.2.3.3.1. Rd. Julkifli Rustita ( Wafat th 2012)
                                    2.2.9.2.3.4. Nyi Rd. Mimi Wahyu Martadiredja (Wafat Bayi)
                         2.2.9.2.4. Rd. Hanafi (Alm)
                         2.2.9.2.5. Rd. Ali M. Ali Widyapranatha
                         2.2.9.2.6. Nyi Rd. Neneng Kulsum
                         2.2.9.2.7. Nyi Rd. Hj. Iyoh Roswati
                         2.2.9.2.8. Rd. U. Effendi Madyaprana
                         2.2.9.2.9. Nyi Rd. Dewi Sarah
                                    2.2.9.2.9.1.  Rd. Teddy Sao Wirakusumah
                                    2.2.9.2.9.1.1. Rd. Devita Rizqi Yulianty
                                    2.2.9.2.9.1.2. Rd. Dwi Dorozatun Samaniaty Ramadhona, S.I.Kom
                         2.2.9.2.10.Rd. H. Usman Satiaprana (Alm) 
                         2.2.9.2.11.Rd. Enen Sutresna Yogaprana
                                    2.2.9.2.11.1. Rd. Narayana Yoga Pertama
                                                  2.2.9.2.11.1.1. NR. Laras (Almh)
                                                  2.2.9.2.11.1.2. NR. NR. Ermalia Nuryanti
                                                  2.2.9.2.11.1.3. Rd. Moch, Riyan Chandra (Alm)
                                                  2.2.9.2.11.1.4. NR. Elma Nathania Yalanda                                                  
                                    2.2.9.2.11.2. Rd. Yadi Indra Mulyadi Yogaprana
                                                  2.2.9.2.11.2.1. Rd. Zulqiar Ramdan
                                    2.2.9.2.11.3. NR. Rengganis Kurniawati Yogaprana
                                                  2.2.9.2.11.3.1. NR. Fadhilah Istiqomah Yogandena
                                                  2.2.9.2.11.3.2. Rd. Firza Finaldien Yogandena (Alm)
                                                  2.2.9.2.11.3.3. Rd. Farly Nugraha Yogandena
                                    2.2.9.2.11.4. NR. Popi Yuliawati Yogaprana
                                    2.2.9.2.11.5. Rd. Tedi Wibisana Yogaprana
                                    2.2.9.2.11.6. Rd. Ruhyat Apandi Yogaprana
                                                  2.2.9.2.11.6.1. NR. Keyla Azka Kireina
                                                  2.2.9.2.11.6.2. Rd. Fadlan Danish Ryogaprana
                                    2.2.9.2.11.7. Rd. Rimau Gumelar Yogaprana
                                                  2.2.9.2.11.7.1. Rd. Aldebaran Nabhan Pradipta
                                    2.2.9.2.11.8. Rd. Banyu Dewanata Yogaprana
                                    2.2.9.2.11.9. Rd. Surya Tirta Bayu Yogaprana
                                    2.2.9.2.11.10.Rd. Purnama Alam Yogaprana
                2.2.9.3. Rd. Tatang Muhtar (Ciluar)    
                         2.2.9.3.1. Nyi Rd. Siti Aminah 
                                    2.2.9.3.1.1. Nyi Rd. Mundiyah 
                                    2.2.9.3.1.2. R Hidayat 
                                    2.2.9.3.1.3. R Ruhiyat
                                                 2.2.9.3.1.3.1. R. Dadang Darmayadi
                                                                2.2.9.3.1.3.1.1. Nyi Rr. Sriastuty Handayani Kyla Khu'mairah
                                                                2.2.9.3.1.3.2.2. Nyi Rr. Rezky Pertiwi
                                                 2.2.9.3.1.3.2. Nyi Rd. Sriyat
                                                                2.2.9.3.1.3.2.1. Nyi Rr. Ika
                                                                2.2.9.3.1.3.2.2. R. Aldi
                                                                2.2.9.3.1.3.2.3. Nyi Rr. Fia
                                                                2.2.9.3.1.3.2.4. Nyi Rr. Linda
                                                 2.2.9.3.1.3.3. Nyi Rd. Rodiah
                                                                2.2.9.3.1.3.3.1. R. Yudi
                                                                2.2.9.3.1.3.3.2. Nyi Rr. Ririn
                                                                2.2.9.3.1.3.3.3. R. LILI
                                                 2.2.9.3.1.3.4. R. Darmawan
                                                                2.2.9.3.1.3.4.1. R. Ekal
                                                                2.2.9.3.1.3.4.2. R. Zirul
                         2.2.9.3.2. Nyi Rd. Umriyah 
                                    2.2.9.3.2.4. R. Iskandar 
                                                 2.2.9.3.2.4.1. R. Asep 
                                                 2.2.9.3.2.4.2. Nyi Rr. Rosi 
                                                 2.2.9.3.2.4.3. R. Irfan 
                                    2.2.9.3.2.5. Nyi R. ETI
                                                 2.2.9.3.2.5.1. R. Rizki
                                                 2.2.9.3.2.5.2. R. Agung          
                                    2.2.9.3.2.6. Nyi Rd. ENI Rohaeni
                                                 2.2.9.3.2.6.1. Nyi Rr. Gita
                                                 2.2.9.3.2.6.2. Nyi Rr. Gina
                                                 2.2.9.3.2.6.3. Nyi Rr. Garnia
                                                 2.2.9.3.2.6.4. Nyi Rr. Gian
                                    2.2.9.3.2.7. R Saleh Sudrajat
                                                 2.2.9.3.2.7.1. R. Fredi
                                                 2.2.9.3.2.7.2. ................
                                                 2.2.9.3.2.7.3. Nyi Rr. Annisa
                                    2.2.9.3.2.8. R. ADE
                                                 2.2.9.3.2.8.1. R. Agung
                                                 2.2.9.3.2.8.2. R. DEDE
                                                 2.2.9.3.2.8.3. Rr. Eneng
     2.3. RM. H. Abas (Penghulu Ciomas) <menikah dgn> [[Person:628329|Putri Pertama H. Daeng Jarbi (putra Raja Gowa ke 32)) 
          2.3.1. RM. H. Ardja
          2.3.2. RM. H. Suminta (Malik)
          2.3.3. RAy. Patimah Ibunya Mayjen Ishaq Djuarsa
          2.3.4. RAy. Fatmah <menikah dgn> 1.1.1. RM. H. Moch. Rana Menggala
          2.3.5. RM. Yacub
          2.3.6. RAy. Siti Mariyam (loji)
                 2.3.6.1. Drs. H. R. Mansyur (Mama)
                          2.3.6.1.1. HR. Syarif Arifin
                          2.3.6.1.2. R. Surachman
                          2.3.6.1.3. R. Suherman S
                                     2.3.6.1.3.1.  R. ADITYA TIRTA WIGUNA   
                                     2.3.6.1.3.2.  R. INDAH PRANASARI HERNANINGTIAS
                          2.3.6.1.4. R. Suratmi
                                     2.3.6.1.4.1.  R. AGUNG RAHMADI
                                     2.3.6.1.4.2.  R. MAHENDRA
                                     2.3.6.1.4.3.  R. KRESNA HADIWIJAYA 
                                     2.3.6.1.4.4.  R. RETNO A. WULANDARI
                          2.3.6.1.5. R. Suparman
                                     2.3.6.1.5.1.  R. AYU
                                     2.3.6.1.5.2.  R. PUSPA
                                     2.3.6.1.5.3.  R. ARIEF
                          2.3.6.1.6. R. Sudirman
                                     2.3.6.1.6.1.  R. RACHMAT C. WINATA
                                     2.3.6.1.6.2.  R. DODDY A. KUSUMAH
                                     2.3.6.1.6.3.  R. DICKY SAPUTRA
                                     2.3.6.1.6.4.  R. FANNY SARASWATI
                          2.3.6.1.7. R. Suhartini
                                     2.3.6.1.7.1.  R. ASTRI FITRIA ASTUTI S.
                                     2.3.6.1.7.2.  R. MARAHDOMU S.
                                     2.3.6.1.7.3.  R. MARAHDIKA S.
                                     2.3.6.1.7.4.  R. PUTRI SARASWATI
                                     2.3.6.1.7.5.  R. YUSUF IBRAHIM
                 2.3.6.2. H. R. Sanusi (Momo)
                          2.3.6.2.1. R. Juwita
                          2.3.6.2.2. R. Rosita
                          2.3.6.2.3. ...............
                 2.3.6.3. Drs. HR. Entjep Wahab
                          2.3.6.3.1. .................
     2.4. RM. H. Abdulrachman ADI Menggolo (Camat Ciomas)
          2.4.1. R.Ay. Sukiamah
     2.5. RM. H. Muhammad Hasan
     
== PEKERJAAN ==
193/4 <14> RM. Harjo Dipotjokromenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1833c, Bogor (Jabaru)
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

ASAL-USUL

RADEN MAS HARJO DIPOTJOKRO MENGGOLO alias PANGERAN GRINGSING I, lahir di Jabaru-Bogor sekitar tahun 1835 putra ke 3 dari 7 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN MAS DJONET DIPOMENGGOLO (Generasi ke 2 dari Sultan HB III) dengan NYIMAS AYU FATMAH / BUN NIOH (Putri Kapiten Tionghoa dari Marga TAN) dikaruniai orang anak : 1. RM. Harjo Dipotjokro Hadimenggolo


Image:Kraton3.jpg SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Harjo Dipotjokro Menggolo
 

KETURUNAN

#3. RM. HARJO DIPOMENGGOLO (PANGERAN GRINGSING I)   
 3.1. RM. HARJO DIPOTJOKRO HADIMENGGOLO (PANGERAN GRINGSING II)
 3.1.1. RM.HARJODIPO HADIKUSUMA (PANGERAN GRINGSING III)
 3.1.1.1. R.DR. HARTO PURWOWASONO DIPONEGORO (Eyang Hertog)
 3.1.1.1.1. R.Ngt. SRI DEWI Diponegoro (Magetan)
 3.1.1.1.1.1. R.Wisnu Wibowo Diponegoro (Magetan)
 3.1.1.1.1.1.1. R.Ngt. Kartika Ishianan Wisnu Wardhani Diponegoro (Magetan)
 3.1.1.1.1.1.2. Rb.Nafi Wianditra Hafri Nugraha Diponegoro (Magetan)
 3.1.1.1.1.2. R.Krisna Putra Diponegoro (Cilegon)
 3.1.1.1.1.2.1. Rb.Satrio Bagus Eka Putra Diponegoro (Cilegon)
 3.1.1.1.1.2.2. Rb.Bimo Bagaskoro Diponegoro (Cilegon)
 3.1.1.1.1.2.3. Rr.Aisya Rahmania Putri Diponegoro (Cilegon)
 3.1.1.1.1.3. R.Ngt. Dewi Pancawati Diponegoro (Surabaya)
 3.1.1.1.1.3.1. Rb.Hade Pratama Diponegoro (Surabaya)
 3.1.1.1.1.3.2. Rr.Alya Nismara Cayadewi Diponegoro (Surabaya)
 3.1.1.1.1.3.3. Rb.Muhammad Ayman Arshq Ramadhan Diponegoro (Surabaya) 
 
 3.1.1.1.2. R.Heno Erlangga Diponegoro, SH (Karanganyar)
 3.1.1.1.2.1. R.Wibowo Kusumo Winoto Diponegoro, SH (Karanganyar)
 3.1.1.1.2.2. R.Ngt. Retno Wulandari Diponegoro, SH (Karanganyar)
 3.1.1.1.2.3. R.Ngt. Kustini Kusumo Wardhani Diponegoro, S.Sn (Karanganyar)
 3.1.1.1.2.4. R.Putra Wisnu Wardhana Diponegoro (Karanganyar)
 3.1.1.1.2.5. R.Bayu Giri Prakosa Diponegoro, SE. MSi (Karanganyar)
 3.1.1.1.3. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro (Agung Dipo)
 3.1.1.1.3.1. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro (Agung Dipo)
 3.1.1.1.3.2. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro (Agung Dipo)
 3.1.1.1.3.3. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro (Agung Dipo)
 
 3.1.1.1.4. R. Ngt. Gusti Laksmi Mahadewi Sri Diponegoro
 3.1.1.1.5. R. Ngt. Gusti Maya Brahma Diponegoro
 3.1.1.1.6. R. Nalendro Wibowo Diponegoro
 
 3.1.1.1.7. R. Ngt. Dwi Wahyuni Kusuma Wardhani Diponegoro
 3.1.1.1.7.1. Rb. Supratama Dwipa Diponegoro
 3.1.1.1.7.2. Rb. Gusti Atmojo Suryo Menggolo Diponegoro
 3.1.1.1.7.3. Rr. Ambar Rukmini Diponegoro
 3.1.1.1.8. R. Putra Kusuma Wardhana Diponegoro
 3.1.1.1.9. R. Kesuma Hendra Putra Diponegoro
3.1.1.1.10.R. Ngt. Putri Laksmini Murni Diponegoro
204/4 <14> RM. H. Harjo Abdul Manap Dipomenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1834c, Bogor (Jabaru)
215/4 <14+?> RM. Sahid Angkrih [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1835c, Bogor (Jabaru)
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

ASAL-USUL

RADEN MAS SAHID ANKRIH lahir di Jabaru-Bogor sekitar tahun 1835 putra ke 4 dari 7 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN MAS DJONET DIPOMENGGOLO (Generasi ke 2 dari Sultan HB III) dengan NYIMAS AYU FATIMAH (asli Bogor) dikaruniai 3 orang anak : 1. RM. ASMINI 2. RM. IDRIS 3. RM. ONDUNG


Image:Kraton3.jpg SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Sahid Ankrih
 

KETURUNAN

#4. RM. SAHID ANKRIH   
 4.1. RM. ASMINI
 4.1.1. RM. ASMININ
 4.1.1.1. R. Abdul Latif
 4.1.1.1.1. R. Komarudin
 4.1.1.1.1.1. R. Muhammad
 4.1.1.1.1.2. R. Aah Mafahir
 4.1.1.1.1.3. R.Ust. Abdul Wafa
 4.1.1.1.1.4. R. Ahmad Hujatullah
 4.1.1.1.1.5. R. Euis Nurhayati
 4.1.1.1.1.6. R. Bunyamin
 4.1.1.1.1.7. R. Nikmatullah
  
 4.1.1.2. R. Armani
 4.1.1.2.1. R. AL. KH. Darma
 4.1.1.2.1.1. R. KH. Maksum
 4.1.1.3. R. Jenab
 4.1.1.4. R. Murnas
 4.1.1.5. R. Abdurrohim
 4.1.2.6. R. Abdurrohman
 
 4.1.2.  R. Mali
 4.1.3. RM. MINAU
 4.1.4. RM. IKING
 4.1.5. NYIMAS RAy. UMMI
 4.2. RM. IDRIS
4.3. RM. ONDUNG
226/4 <14+?> NYI MAS RAy. Ukin [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1836c, Bogor (Jabaru)
237/4 <14+?> Raden Ayu Okah / Nyi Mas Okah [Hamengku Buwono III]
الميلاد: 1837c, Bogor (Jabaru)
248/4 <16+6> Kanjeng Gusti Pangeran Haryo Mangkukusumo [Hb.7.17] (Gusti Raden Mas Puntoaji) [Hamengku Buwono VII]
259/4 <16+6> Gusti Pangeran Haryo Tejokusumo [Hb.7.27] (Gusti Raden Mas Sugiri) [Hamengku Buwono VII]
2610/4 <16+?> Gusti Raden Mas Sukirna [Hamengku Buwono VII]
2711/4 <16> Gusti Pangeran Haryo Notoproyo [Hamengku Buwono VII]
2812/4 <16> Gusti Raden Mas Suhardi [Hamengku Buwono VII]
2913/4 <16+6> Gusti Kanjeng Ratu Condrokirono I [Hb.7.8] [Hamengku Buwono VII]

5

301/5 <17+7> RM. KH. Usman Bakhsan Dipomenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1849c, Jabaru, Ciomas
الزواج: <25> 10. Nji R. Kuraesin [Kasultanan Banten] م 1864c
312/5 <18> 1. RM. H. Brodjomenggolo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1850c
323/5 <18> 2. RAy. Gondomirah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1852c
الوفاة: 5 يوليو 1908
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

mengenai Kalkulasi usia perkawinan dan status perkawinan :

  • Perbedaan usia antara RTA. Suradimenggala dengan RAy. Gondomirah sebanyak (1852-1819) = 33 tahun, ini dapat diartikan bahwa RAy. Gondomirah adalah isteri ke 2 / ke 3.
  • Pernikahan berlangsung pada saat usia RAy Gondomirah mencapai 26 tahun atau pada tahun 1878, dimana RTA. Suradimenggala sudah berusia (1878-1819) = 59 tahun.
334/5 <18> 3. RM. H. Abas (Penghulu Ciomas) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1854c
العمل:  ?, 1893-1903 Penghoeloe Tjiomas
375/5 <18> 4. RM. H. Abdulrachman ADI Menggolo (Camat Ciomas) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1855c
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Gerakan Perlawanan Sosial di Tanah Partikelir Ciomas Bogor Tahun 1886

Gerakan perlawanan sosial dikenal juga dengan istilah “gerakan melawan pemerasan”, “gerakan melawan keadaan”, atau “gerakan melawan peraturan yang tidak adil”. Dalam istilah kolonial, peristiwa perlawanan semacam itu dikategorikan sebagai “ganguan ketentraman”, “huru-hara”, “kerusuhan”, atau “gerakan rohani”. Suatu ciri umum, bahwa hampir semua gerakan perlawanan sosial peristiwanya terjadi di tanah Partikelir (particultire landerijen). Sebab – sebab timbulnya gerakan tersebut, dipengaruhi oleh terbentuknya tanah partikelir dan situasi – situasi yang mempengaruhinya, antara lain:

Tanah partikelir muncul sejak awal jaman VOC sampai perempatan pertama abad ke-19, sebagai akibat adanya praktik penjualan tanah yang dilakukan oleh orang – orang Belanda. Tanah – tanah tersebut berlokasi disekitar Batavia, dan sebagaian besar berada di daerah pedalaman antara Batavia dan Bogor, daerah Banten, Karawang, Cirebon, Semarang, dan Surabaya. Pada awal kekuasaan VOC tanah tadi dihadiahkan kepada penanggung jawab kententraman dan keamanan di sekitar daerah Batavia, sedangkan sebagian kecil ada yang diberikan kepada kepala – kepala pribumi. Khusus untuk tanah partikelir di daerah Bogor, status kepemilikannya berada ditangan pribadi para Gubernur Jendral yang berlangsung secara berturut – turut. Bagi orang yang menerima tanah tersebut secara leluasa mereka bertindak sebagai tuan tanah dan segera menguasai penggarap anah dengan dikenakan beban berupa pajak tanah (cuke) yang tinggi, serta penyerahan wajib kerja yang berat. Tindakan pemerasan tuan tanah di wilayah pemilikan tanahnya itu membangkitkan gerakan perlawanan sosial yang penampilannya lebih cenderung bermotifkan perasaan dendam yang bersifat milenaristis atau mesianistis. Untuk menghilangkan kegelisahan para petani di daerah tersebut pada masa pemerintahan Deandeles dan Raffles pernah dikeluarkan larangan kepada tuan – tuan tanah untuk memperoleh sepersepuluh dari hasil tanah atau menentukan penyerahan tenaga kerja yang berat. Selanjutnya dalam Peraturan Pemerintah tahun 1836, dinyatakan bahwa pemerintah mempunyai hak untuk melindungi para petani dan mengatur suatu peradilan di tanah partikelir. Tetapi dalam menghadapi kecurangan tuan – tuan tanah, termasuk para pembantunya, pihak pemerintah sangat sulit mengawasinya, sehingga kegelisahan dikalangan petani semakin cenderung untuk mencetuskan gagasan dengan jalan melakukan tindakan kekerasan dalam bentuk perlawanan yang berkesinambungan. Kasus perlawanan petani di tanah partikelir pada periode abad ke-19, banyak terjadi dan seolah – olah merupakan hal yang lumrah.

Menurut letak geografisnya, tanah partikelir Ciomas berada di lereng sebelah utara Gunung Salak. Tanah tersebut menjadi milik tuan tanah setelah dijual oleh Gubernur Jendral Deandels, dengan meliputi areal tanah seluas 9.00 bau (1 bau = 0,8 hektar). Tanah seluas itu dihuni oleh penduduk ± 15.000 jiwa. Seperti di tanah partikelir lainnya di daerah Ciomas pun para petani dihadapkan pada kondisi – kondisi sosial-ekonomi yang tidak menguntungkan, karena tenaganya dieksploitasi oleh tuan tanah, para pengawas, dan petugas tuan tanah lainnya yang menuntut pelayanan kerja yang berat, serta pemenuhan pajak (cuke) yang tinggi. Sebelum meletusnya gerakan petani tersebut, keadaan politik dan ekonomi yang berlaku di daerah Ciomas sendiri, antara lain :

1) Para pemungut pajak sering melakukan praktik, bahwa untuk menuai panen para petani diharuskan menunggu waktu yang ditentukan oleh tuan tanah. Untuk mengawasi panen, tuan tanah menunjuk petugas – petugas dan penjaga yang ditempatkan di sawah – sawah. Oleh karena petugas – petugas dan penjaga tersebut tidak diawasi secara langsung oleh tuan tanah, mereka cenderung untuk menggunakan kedudukannya dengan praktik yang curang terhadap petani. Berbeda dengan kebiasaan yang berlaku di tanah partikelir lainnya, bahwa pada saat panen tiba, penuaian hanya dilakukan oleh petani di daerah itu. Hal ini akan membawa akibat, bahwa sebagian dari hasil panen dapat diserap ke tempat lain, dan dengan sendirinya mengurangi pendapatan petani di Ciomas.

2) Kekurangan pendapatan petani di Ciomas, ditambah lagi dengan kewajiban untuk mengangkut hasil panen milik tuan tanah dari sawah – sawah ke lumbung – lumbung (gudang – gudang padi), yang jaraknya antara 10 sampai 12 paal (= 15 sampai 18 km).

3) Di kebun – kebun dan pabrik – pabrik kopi Ciomas, berlau juga sistem perbudakan yang lebih berat, sehingga berlaku juga kerja paksa, dan kepada buruh yang tidak hadir atau datang terlambat dikenakan peraturan yang keras.

4) Kepada para petani dikenakan juga kewajiban untuk menyerahkan jenis barang tertentu, antara lain penyerahan dua butir kelapa untuk setiap pohon, penyerahan sebatang bambu untuk setiap petak sawah, penyerahan seluruh hasil pohon enau dan kopi yang diwajibkan ditanam di kebun petani yang jumlahnya mencapai 250 batang.

5) Petani dilarang mengekspor padi, kerbau, dan hasil bumi lainnya.

6) Jika petani tidak dapat membayar huangnya, maka akan dikenakan penyitaan atas tanah, rumah, dan kerbaunya.

7) Perluasan kekuasan tuan tanah terhadap petani sampai juga pada pengawasan mengenai penjualan ternak, rumput, kayu, dan penebangan pohon – pohon.

8) Kaum wanita dan anak – anak pun diharuskan bekerja selama sembilan hari untuk setiap bulannya.

Adanya dominasi politik, ekonomi, dan sosial yang dilakukan oleh tuan tanah terhadap kaum petani, telah membawa iklim yang lebih buruk dan pada akhirnya sampai mencapai konflik yang tajam. Salah satu akibat dari pelaksanaan eksploitasi tenaga kerja yang berat dan pemungutan cuke yang tinggi menjelang pecahnya perlawanan petani ialah terjadinya migrasi penduduk dari daerah itu. Bagi mereka yang tidak tahan lagi dengan praktik pemerasan tuan tanah dan merasa terancam akan kehancuran ekonominya segeralah angkat kaki meninggalkan tanah partikelir di Ciomas. Perasaan tidak puas petani untuk bekerja di tanah partikelir lebih nampak nyata ketika menolak kerja paksa di perkebunan kopi, dan mulailah mencetuskan perlawanan secara terbuka yang ditandai dengan tindakan kekerasan.

Perlawanan secara langsung diawali dengan melancarkan pemberontakan tanggal 22 Februari 1886, ketika mereka membunuh Camat Ciomas, Haji Abdurrachim (RM. H. ABDURRACHMAN ADI MENGGOLO), dan masih pada bulan Februari itu juga Arpan bersama kawan – kawannya mengundurkan diri ke Pasir Paok, dan di sana mereka menolak untuk menyerah kepada tentara pemerintah kolonial.

Sebulan sebelum terjadinya kedua peristiwa tadi, Mohammad Idris telah mengundurkan diri ke Gunung Salak. Sekalipun ia lahir di Ciomas, namun dalam perjuangan hidupnya ia selalu berpindah – pindah tempat, seperti ke Sukabumi dan Ciampea. Ia termasuk salah seorang yang sangat membenci tuan tanah dan kaki tangannya. Karena sikapnya itu, maka semakin banyaklah petani pelarian dari tanah partikelir untuk menggabungkan diri. Setelah diadakan pertemuan besar di pondok kecilnya, Idris bersama pengikutnya bersepakat untuk melancarkan penyerangan ke Ciomas. Dan tepat pada hari Rabu malam, tanggal 19 Mei 1886 sesuai dengan rencana semula Idris bersama pengikutnya berhasil menduduki daerah Ciomas bagian selatan. Selama menduduki daerah tersebut mereka tidak melakukan perampokan terhadap gudang – gudang di Sukamantri, Gadong, dan Warungloa. Bahkan sebaliknya mereka menyatakan, bahwa serangan yang dilancarkannya itu tidak dimaksudkan untuk merampok kekayaan, tetapi serangan tersebut hanya ditujukan khusus bagi pribadi tuan tanah. Tanggal 20 Mei 1886 para pemberontak menyelenggarakan upacara sedekah bumi di Gadong, yang dihadiri juga oleh semua pegawai tuan tanah. Upacara tersebut sebenarnya merupakan perayaan tahunan yang dimeriahkan dengan permainan musik, tari – tarian, dan atraksi – atraksi lainnya. Sebagai penutup dari perayaan itu, seolah – olah seperti diberikan aba – aba, bahwa kaum pemberontak setelah melihat pegawai – pegawai tuan tanah yang sesungguhnya bertindak sebagai penindas dan memeras mereka, beberapa diantara pengikut Mohamad Idris segera melampiaskan kemarahannya menyerang agen – agen tuan tanah secra membabi buta. Perayaan sedekah bumi itu berakhir dengan pembunuhan besar – besaran yang ditujukan kepada pegawai – pegawai tuan tanah. Dari peristiwa pembunuhan tersebut, diketahui bahwa sejumlah 40 orang mati dibunuh, dan 70 orang lainnya luka – luka. Tuan tanah beserta keluarganya selamat, karena secara kebetulan mereka tidak hadir dalam upacara itu.

Dari panggung peristiwa perlawanan petani Ciomas itu, jelaslah bahwa yang menjadi sasaran utama dan sebgai musuhnya adalah tuan tanah, pegawai pemerintah kolonial baik asing maupun pribumi, para pedagang, dan lintah darat.

Gerakan perlawanan petani Ciomas memperlihatkan adanya spontanitas baik waktu timbul maupun selama masa berkembangnya, yang ditunjang juga dengan iklim atau situasi politik yang benar – benar telah diperhitungkan akan timbulnya gerakan perlawanan. Peristiwa perlawanan petani Ciomas merupakan suatu corak atau model perjuangan yang berlatar belakang perbedaan kepentingan dan tujuan anara tuan tanah, pemerintah, dan pegawai – pegawai lainnya dengan kaum petani di lain pihak. Pertentangan kepentingan dan tujuan itu, pada akhirnya dapat dilakukan dalam bentuk perlawanan secara keras dari pihak petani sebagai protes akibat tekanan – tekanan yang berat.
386/5 <18> 5. RM. H. Muhammad Hasan [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1856c
347/5 <21> RM. Asmini [Hamengku Buwono]
358/5 <21> RM. Idris [Hamengku Buwono]
369/5 <21> RM. Ondung [Hamengku Buwono]
3910/5 <20> 1. RM. H. Edoy [Hamengku Buwono]
4011/5 <20> 2. RM. H. Sayid Yudomenggolo [Hamengku Buwono]
4112/5 <20> 3. RAy. Saroja [Hamengku Buwono]
4213/5 <20> 4. RAy. Amanung [Hamengku Buwono]
4314/5 <19> RM. Harjo Dipotjokro Hadimenggolo / P. Gringsing II [Hamengku Buwono]
4415/5 <25+23> Raden Ayu Brotojoyo [Hb.7.27.12] [Hamengku Buwono VII] 4516/5 <29+24> Kanjeng Raden Tumenggung Projodipuro [Hb.7.8.2] [Hamengku Buwono VII] 4617/5 <24+9> Raden Ajeng Siti Yubeyinu [Hb.7.17.25] (Raden Ayu Pusponegoro) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 4718/5 <24+9> Raden Mas Baninaslun [Hb.7.17.28] (Kanjeng Raden Tumenggung Danukusumo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
4819/5 <24+9> Raden Mas Abimanyu [Hb.7.17.30] (Kanjeng Raden Tumenggung Reksokusumo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
4920/5 <24+9> Raden Ajeng Kustamtinah [Hb.7.17.33] (Raden Ayu Sinduseputro) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 5021/5 <24+9> Raden Mas Darmadi [Hb.7.17.35] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
5122/5 <25+18> Kanjeng Raden Tumenggung Condrodiningrat [Hb.7.27.1] (Raden Mas Ongkowijoyo) [Hamengku Buwono VII] 5223/5 <24+10> Raden Ajeng Siti Suharjinah [Hb.7.17.1] (Raden Ayu Pringgowiyono) [Hamengku Buwono VII]
5324/5 <24+10> Raden Ajeng Siti Hardiyah [Hb.7.17.2] (Raden Ayu Kasto) [Hamengku Buwono VII]
5425/5 <24+10> Raden Mas Sudarmadi [Hb.7.17.4] (Raden Lurah Atmokusumo) [Hamengku Buwono VII]
5526/5 <24+11> Raden Mas Sumradono [Hb.7.17.6] [Hamengku Buwono VII]
5627/5 <24+11> Raden Ajeng Siti Martiyah [Hb.7.17.7] [Hamengku Buwono VII]
5728/5 <24+13> Raden Ajeng Siti Suminarjinah [Hb.7.17.12] [Hamengku Buwono VII]
5829/5 <24+11> Raden Mas Wisnubroto [Hb.7.17.17] [Hamengku Buwono VII]
5930/5 <24+14> Raden Mas Muryatmi [Hb.7.17.19] [Hamengku Buwono VII]
6031/5 <24+10> Raden Mas Nayadi [Hb.7.17.20] [Hamengku Buwono VII]
6132/5 <24> Raden Mas Wiyitmo [Hb.7.17.22] [Hamengku Buwono VII]
6233/5 <24+14> Raden Mas Subardi [Hb.7.17.23] (Raden Wedono Atmocondroutomo) [Hamengku Buwono VII]
6334/5 <24+11> Raden Mas Suyadi [Hb.7.17.26] [Hamengku Buwono VII]
6435/5 <24+10> Raden Mas Sutiyardi [Hb.7.17.27] (Raden Bagus Atmosuryodiprojo) [Hamengku Buwono VII]
6536/5 <24+11> Raden Ajeng Siti Partinah [Hb.7.17.29] (Raden Ayu Gondokusumo) [Hamengku Buwono VII]
6637/5 <24+16> Raden Mas Sumardi [Hb.7.17.36] (Kanjeng Raden Tumenggung Hastonokusumo) [Hamengku Buwono VII]
6738/5 <24+8> Raden Ajeng Siti Kadaretno [Hb.7.17.37] [Hamengku Buwono VII]
6839/5 <24+17> Raden Ajeng Siti Isjarun [Hb.7.17.39] (Raden Ayu Notodiningrat) [Hamengku Buwono VII]
6940/5 <24+8> Raden Ajeng Sri Kusumo [Hb.7.17.40] (Raden Ayu D. Susanto) [Hamengku Buwono VII]
7041/5 <24> Raden Mas Alex Matram [Hb.7.17.41] (Raden Mas Sukoharjo) [Hamengku Buwono VII]
7142/5 <24> Raden Ayu Constantia Sumekar [Hb.7.17.42] [Hamengku Buwono VII]
7243/5 <24+8> Raden Ajeng Takiyatun [Hb.7.17.38] (Raden Ayu Warsonokusumo) [Hamengku Buwono VII]
7344/5 <24+8> Raden Ajeng Puntorini [Hb.7.17.34] (Raden Ayu Sosrokusumo) [Hamengku Buwono VII]
7445/5 <24+14> Raden Ajeng Siti Samtiyah [Hb.7.17.32] (Raden Ayu Jayengkusumo) [Hamengku Buwono VII]
7546/5 <24+10> Raden Mas Daryadi [Hb.7.17.31] (Raden Bekel Atmocondrowardoyo) [Hamengku Buwono VII]
7647/5 <24+13> Raden Ajeng Siti Kusumaningdyah [Hb.7.17.15] (Raden Ayu Cokrodipuro) [Hamengku Buwono VII]
7748/5 <24+11> Raden Mas Gunardi [Hb.7.17.16] (Raden Lurah Projokusumo) [Hamengku Buwono VII]
7849/5 <24+11> Raden Mas Kusnadi [Hb.7.17.21] (Raden Wedono Pringgosastrokusumo) [Hamengku Buwono VII]
7950/5 <24+15> Raden Mas Jayadi [Hb.7.17.24] (Raden Mas Mangkuseputro) [Hamengku Buwono VII]
8051/5 <24+15> Raden Mas Rusyadi [Hb.7.17.14] (Kanjeng Raden Tumenggung Kusumodilogo) [Hamengku Buwono VII] 8152/5 <24+9> Raden Mas Gendroyono [Hb.7.17.13] (Raden Lurah Atmocondroatmojo) [Hamengku Buwono VII]
8253/5 <24+11> Raden Ajeng Siti Samsinah [Hb.7.17.11] (Raden Ayu Sumaryokusumo) [Hamengku Buwono VII]
8354/5 <24+12> Raden Ajeng Siti Samsiyah [Hb.7.17.10] (Raden Ayu Hendrobujono) [Hamengku Buwono VII] 8455/5 <24+11> Raden Ajeng Siti Mukadar [Hb.7.17.9] (Raden Ayu Puspohasmoro) [Hamengku Buwono VII]
8556/5 <24+12> Raden Ajeng Siti Samsirin [Hb.7.17.8] (Raden Ayu Suryosudirjo) [Hamengku Buwono VII] 8657/5 <24+12> Raden Mas Sudayadi [Hb.7.17.5] (Kanjeng Pangeran Haryo Widyokusumo) [Hamengku Buwono VII]
8758/5 <24+11> Raden Ajeng Siti Joharin [Hb.7.17.3] (Raden Ayu Puspodiprojo) [Hamengku Buwono VII] 8859/5 <24+11> Raden Mas Sunardi [Hb.7.17.18] (Raden Lurah Atmocondrowinoto) [Hamengku Buwono VII]
8960/5 <25+18> Raden Ayu Sri Rahmani [Hb.7.27.4] (Raden Ayu Prawirodiningrat) [Hamengku Buwono VII] 9061/5 <25+18> Raden Ayu Sarikirnen [Hb.7.27.2] (Raden Ayu Roestamdji Sorot) [Hamengku Buwono VII] 9162/5 <25+19> Raden Ayu Widaninggar [Hb.7.27.3] (Raden Ayu Soedomo) [Hamengku Buwono VII] 9263/5 <25+19> Raden Ayu Sri Sutengsu [Hb.7.27.5] (Raden Ayu Notohadiprawiro) [Hamengku Buwono VII] 9364/5 <25+20> Raden Mas Hino Rimawan [Hb.7.27.6] (Raden Rio Kusumobroto) [Hamengku Buwono VII] 9465/5 <25+18> Raden Mas Hari Murti [Hb.7.27.7] (Raden Rio Tejonegoro) [Hamengku Buwono VII]
9566/5 <25+21> Raden Ayu Mardusari [Hb.7.27.8] (Raden Ayu Puruboyo) [Hamengku Buwono VII]
9667/5 <25+22> Raden Mas Nimpuno [Hb.7.27.9] (Raden Wedono Wilopokusumo) [Hamengku Buwono VII]
9768/5 <25+18> Raden Ayu Sudyapti [Hb.7.27.10] [Hamengku Buwono VII]
9869/5 <25+21> Raden Mas Sadono [Hb.7.27.11] [Hamengku Buwono VII]
9970/5 <25+22> Raden Mas Sukesti [Hb.7.27.13] (Kanjeng Raden Tumenggung Tejohadiningrat) [Hamengku Buwono VII] 10071/5 <25+23> Raden Mas Puntadewa [Hb.7.27.14] [Hamengku Buwono VII]

6

1071/6 <33+?> 5. RM. Yacub [Hamengku Buwono]
الميلاد: Loji
1172/6 <31> 3. RM. H. Ardimenggolo [Hamengku Buwono]
اللقب المميّز: Camat Tjiawi
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Sebagai Tjamat Tjiawi, pada saat kerusuhan Ciomas lihat : "Land Tjiomas", hal 61
 RMH. Moch Rana Manggala
RMH. Moch Rana Manggala
1013/6 <30+25> 1. RM. H. Moch. Rana Menggala (Cucu RM. Ngabehi Dipomenggolo) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1866c, Empang, Kota Bogor
العمل: 1916 - 1938, PENGHULU TJIAWI - BUITENZORG
الوفاة: 1938
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Silsilah Keturunan RMH. Moch Rana Manggala (Sumber: WA. R. UKE SUKMAWATI KARIM)

|

1194/6 <32+?> 1. Raden Mas H. Ibrahim \ Abdul Rochman Wiradimenggolo \ Raden Mas Wiradinegara [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1868c, Pasirkuda
الوفاة: 1917
1025/6 <30+25> 2. RM. H Abdul Ghani / Rm.h. Sarhun / Lurah Ihun [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1869c, Empang, Kota Bogor
الزواج:
العمل: 1906 ? 1923, LURAH LEBAK PASAR-BUITENZORG
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

orng:

Orang:629893|R.H. YASIN Orang:629895|R.H. ALI Orang:629896|R.H. ABDUL MANAN (Adung) Orang:629897|R.Hj. SUPIAH (Siti) Orang:629898|R.Hj. ENCUNG] Orang:629916|R.MASDIR KARTANINGRAT (Tata) Orang:629917|R.MASDIR KURNAEN (Aeng) Orang:629918|R.MASDIR MOCHAMAD ARIEF Orang:629920|R.MASDIR SUMANTRI (Ati) Orang:629934|R.MASDIR EMAN SULAEMAN

Abdul GHANI-2 : 1179717
1086/6 <30+25> 3. RM. H. Muhammad Hasyir [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1872c, Empang-Bogor
1097/6 <30+25> 4. RM. H. Harisun [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1875c, Empang-Bogor
1208/6 <32+?> 2. Nyi RAy. Asmaya (Maya) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1879c, Pasirkuda
1219/6 <32+?> 3. Nyi RAy. Enting Aisyah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1880c, Pasirkuda
26110/6 <30+?> 5. RAy. Titi Wasiah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1880, Gg. Wahir-Empang
12211/6 <32+?> 4. Nyi RAy. Siti Patimah / NR. Empok Patimah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1881c, Pasirkuda
12312/6 <32+?> 5. Nyi RAy. Antamirah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1882c, Pasirkuda
LAMBANG           KABUPATEN  BOGOR
LAMBANG KABUPATEN BOGOR
12413/6 <32+?> 6. RA. M. Suradhiningrat (Tjandraningrat) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1882c, Pasirkuda
العمل: 6 مايو 1916 - 29 أغسطس 1925, Zelfstandig Patih Buitenzorg
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

RA. M. Suradhiningrat (Tjandraningrat) adalah putra RTA Suradimanggala (Bupati Bogor Tahun 1876-1884). Beliau juga Generasi ke 4 dari Pangeran Diponegoro melalui Ibunya RAy Gondomirah binti RM. Haryo Dipomenggolo bin RM. Djonet Dipomenggolo bin Pangeran Diponegoro.

Afdeeling Buitenzorg

Assistent-resident: K. Kool (4 Nov. 1924)
Commies, tevens buitengewoon ambtenaaar van den burgerlijken stand: J. Loen (11 Maart 1919), eerste; P.O. Panhuyzen (24 Aug. 1923), eerste; H.C. Barkmeijer (29 April 1922), eerste
Ondercommissaris van politie: C.J. Martens
Politieopzieners der 1e klasse: J. Trilk; G.J. Peeters (Tjibaroesa)
Patih: Raden Aria Mohamad Soeradhiningrat (6 Mei 1916)
Wedana van het district:
Buitenzorg: Raden Koesoemadinata (6 Juni 1924)
Tjiawi: Mas Joedo Atmodjo (26 Aug. 1921)
Paroeng: Mas Aliredja (29 Jan. 1923)
Leuwiliang: Raden Adikoesoemah (23 Juni 1921)
Djasinga: Mas Martodimedjo (1 Nov. 1920)
Tjibinong: Mas Soeminta Atmadja (8 Oct. 1923)
Tjibaroesa: Raden Soeriakoesoemo (1 Maart 1921)
Kapitein der Chineezen: Tan Hong Yoe (13 Aug. 1919)
Luitenant der Chineezen: Tan Hong Tay (8 April 1913) (v.)
Luitenant der Arabieren: Sech Achmad bin Said Badjenet (13 Oct. 1921)
26214/6 <30+?> 6. RM. Ahmad (Natsir) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1882
12515/6 <32+?> 7. RM. Yahya Gondoningrat [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1883c, Pasirkuda
DIPUTUS SEMENTARA : RATNA KENCANA 635110
12616/6 <32+?> 8. RM. Indris Tirtodiredjo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1884c, Pasirkuda
12717/6 <32+?> 9. Nyi RAy. Rajamirah \ RAy Mirah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1885c
الوفاة: Pasirkuda
10318/6 <33+?> 1. RM. H. Ardja [Hamengku Buwono]
10419/6 <33+?> 2. RM. H. Suminta (Malik) [Hamengku Buwono]
10520/6 <33+?> 3. RAy. Patimah [Hamengku Buwono]
10621/6 <33+?> 4. RAy. Fatmah [Hamengku Buwono]
11022/6 <34> RM. Asminin [Hamengku Buwono]
11123/6 <34> RM. Mali [Hamengku Buwono]
11224/6 <34> RM. Minau [Hamengku Buwono]
11325/6 <34> RM. Iking [Hamengku Buwono]
11426/6 <34> NYI MAS RAy. UMI [Hamengku Buwono]
11527/6 <31> 1. RM. H. Wongsomenggolo [Hamengku Buwono]
11628/6 <31> 2. RM. H. Soeromenggolo [Hamengku Buwono]
11829/6 <31> 4. RAy. Unan [Hamengku Buwono]
12830/6 <33+?> 6. RAy. Siti Mariyam (loji) [Hamengku Buwono]
12931/6 <39> RM. H. Sintomenggolo [Hamengku Buwono]
13032/6 <40> RM. H. Sadiri Gondomenggolo [Hamengku Buwono]
13133/6 <41> RM. Sumawijaya [Hamengku Buwono]
13234/6 <41> NYI RAy. Danang [Hamengku Buwono]
13335/6 <41> RAy. Anok [Hamengku Buwono]
13436/6 <41> NYI RAy. Engko [Hamengku Buwono]
13537/6 <41> NYI RAy. Toyo (ibu Bandung) [Hamengku Buwono]
13638/6 <43> Raden Mas Haryodipo Hadikusumo / Pangeran Gringsing III [Hamengku Buwono III]
13739/6 <37> Raden Ayu Sukiamah [Hamengku Buwono III]
13840/6 <45+27> Raden Mas Bani [Hb.6.5.7.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
13941/6 <45+27> Raden Mas Mitpangun [Hb.6.5.7.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14042/6 <45+27> Raden Ayu Parul Projodiningrat [Hb.6.5.7.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14143/6 <46+28> Raden Ajeng Kusyutrilah [Hb.7.4.9.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14244/6 <46+28> Raden Ajeng Kuswidiyanti [Hb.7.4.9.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14345/6 <46+28> Raden Ajeng Kuswirati [Hb.7.4.9.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14446/6 <46+28> Raden Mas Ibnu Saeful [Hb.7.4.9.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14547/6 <46+28> Raden Ajeng Kuswidayati [Hb.7.4.9.5] (Raden Ayu Suhardo) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 14648/6 <80+31> Raden Ajeng Siti Roousmiyati [Hb.7.14.1] (Raden Ayu Jiteng Marsudi) [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII] 14749/6 <80+31> Raden Mas Roosmiyanto [Hb.7.14.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14850/6 <80+31> Raden Ajeng Siti Kisrunatini [Hb.7.14.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
14951/6 <80+31> Raden Mas Ibnu Roosamsi [Hb.7.14.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
15052/6 <80+31> Raden Mas Sumarooshaji [Hb.7.14.5] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
15153/6 <80+31> Raden Mas Bonorassid [Hb.7.14.6] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
15254/6 <52> Raden Mas Mahendro [Hb.7.17.1.1] [Hamengku Buwono VII]
15355/6 <87+34> Raden Ajeng Takasiya [Hb.7.17.3.4] [Hamengku Buwono VII]
15456/6 <87+34> Raden Mas Hernadi [Hb.7.17.3.2] [Hamengku Buwono VII]
15557/6 <87+34> Raden Ajeng Batulkamari [Hb.7.17.3.1] (Raden Ayu Sujono) [Hamengku Buwono VII]
15658/6 <87+34> Raden Ajeng Sitikadari [Hb.7.17.3.3] (Raden Ayu Hanggoro) [Hamengku Buwono VII]
15759/6 <84> Raden Mas Wresniwiro [Hb.7.17.9.1] [Hamengku Buwono VII]
15860/6 <84> Raden Mas Kastomo [Hb.7.17.9.2] [Hamengku Buwono VII]
15961/6 <84> Raden Ajeng Sudaryati [Hb.7.17.9.3] [Hamengku Buwono VII]
16062/6 <84> Raden Ajeng Suprito [Hb.7.17.9.4] (Raden Ayu Supriyokusumo) [Hamengku Buwono VII]
16163/6 <84> Raden Mas Darmawan [Hb.7.17.9.5] [Hamengku Buwono VII]
16264/6 <84> Raden Mas Gudokeso [Hb.7.17.9.6] [Hamengku Buwono VII]
16365/6 <84> Raden Mas Guwindho [Hb.7.17.9.7] (Raden Lurah Wijoyo Wandowo) [Hamengku Buwono VII]
16466/6 <86> Raden Ajeng Siti Suparni Kusumo [Hb.7.17.5.9] [Hamengku Buwono VII]
16567/6 <86> Raden Ajeng Siti Sawarun Kusumo [Hb.7.17.5.8] [Hamengku Buwono VII]
16668/6 <86> Raden Ajeng D. Siti Mur Ambarsih [Hb.7.17.5.6] [Hamengku Buwono VII]
16769/6 <86> Raden Mas T. Supriyo [Hb.7.17.5.5] [Hamengku Buwono VII]
16870/6 <86> Raden Ajeng Siti Lumiyati [Hb.7.17.5.4] [Hamengku Buwono VII]
16971/6 <86> Raden Ajeng MM. Duryatun [Hb.7.17.5.3] [Hamengku Buwono VII]
17072/6 <86> Raden Mas MJ. Sujoko [Hb.7.17.5.2] [Hamengku Buwono VII]
17173/6 <86> Raden Mas LJ. Raisul Ngaskari [Hb.7.17.5.1] [Hamengku Buwono VII]
17274/6 <86> Raden Ajeng Siti Astuti Kusumo [Hb.7.17.5.7] (Raden Ayu Aming Prayitno) [Hamengku Buwono VII]
17375/6 <85+33> Raden Mas Haryosuseno [Hb.7.17.8.3] [Hamengku Buwono VII]
17476/6 <85+33> Raden Mas Samtanus [Hb.7.17.8.5] [Hamengku Buwono VII]
17577/6 <85+33> Raden Mas Samsuhadi [Hb.7.17.8.6] [Hamengku Buwono VII]
17678/6 <85+33> Raden Ajeng Sri Kabul Wahyuni [Hb.7.17.8.8] [Hamengku Buwono VII]
17779/6 <85+33> Raden Mas Kusdarwanto [Hb.7.17.8.9] [Hamengku Buwono VII]
17880/6 <85+33> Raden Ajeng Siti Surtiwi [Hb.7.17.8.1] (Raden Ayu Surodiharjo) [Hamengku Buwono VII]
17981/6 <85+33> Raden Ajeng Siti Surdiyati [Hb.7.17.8.2] (Raden Ayu Subadri) [Hamengku Buwono VII]
18082/6 <85+33> Raden Ajeng Siti Samyati [Hb.7.17.8.4] (Raden Ayu Hardiyanto) [Hamengku Buwono VII]
18183/6 <85+33> Raden Ajeng Siti Samtari [Hb.7.17.8.7] (Raden Ayu Margono) [Hamengku Buwono VII]
18284/6 <85+33> Raden Ajeng Widiyastuti [Hb.7.17.8.10] [Hamengku Buwono VII]
18385/6 <82> Raden Ayu Sucipto [Hb.7.17.11.1] [Hamengku Buwono VII]
18486/6 <82> Raden Ajeng Siti Mustari [Hb.7.17.11.2] [Hamengku Buwono VII]
18587/6 <82> Raden Mas Najatun [Hb.7.17.11.6] [Hamengku Buwono VII]
18688/6 <82> Raden Ayu Suwondo [Hb.7.17.11.3] [Hamengku Buwono VII]
18789/6 <82> Raden Ayu Sutabul [Hb.7.17.11.5] [Hamengku Buwono VII]
18890/6 <82> Raden Mas Subiakto [Hb.7.17.11.4] [Hamengku Buwono VII]
18991/6 <83+32> Raden Ajeng Umaryatunsamsi [Hb.7.17.10.1] [Hamengku Buwono VII]
19092/6 <81> Raden Ayu Rabingu [Hb.7.17.13.1] [Hamengku Buwono VII]
19193/6 <78> Raden Ajeng Kusmartinah [Hb.7.17.21.1] [Hamengku Buwono VII]
19294/6 <78> Raden Mas Kusbandono [Hb.7.17.21.2] [Hamengku Buwono VII]
19395/6 <77> Raden Mas Hasyim [Hb.7.17.16.1] [Hamengku Buwono VII]
19496/6 <75> Raden Ajeng Umiyatun [Hb.7.17.31.1] [Hamengku Buwono VII]
19597/6 <74> Raden Ajeng Kusumaryatunsamsi [Hb.7.17.32.1] [Hamengku Buwono VII]
19698/6 <73> Raden Ajeng Kirono Rini [Hb.7.17.34.1] [Hamengku Buwono VII]
19799/6 <73> Raden Mas Rachmad [Hb.7.17.34.2] [Hamengku Buwono VII]
198100/6 <73> Raden Ajeng Rahayu [Hb.7.17.34.3] [Hamengku Buwono VII]
199101/6 <88> Raden Mas Sunoko [Hb.7.17.18.1] [Hamengku Buwono VII]
200102/6 <76> Raden Mas Karsusamsi [Hb.7.17.15.1] [Hamengku Buwono VII]
201103/6 <76> Raden Mas Karsutolo [Hb.7.17.15.2] [Hamengku Buwono VII]
202104/6 <76> Raden Ajeng Kumaryati [Hb.7.17.15.3] [Hamengku Buwono VII]
203105/6 <76> Raden Ajeng Kubiyati [Hb.7.17.15.4] [Hamengku Buwono VII]
204106/6 <76> Raden Mas Kuswanto [Hb.7.17.15.5] [Hamengku Buwono VII]
205107/6 <69> Raden Mas Kandiawan [Hb.7.17.40.1] [Hamengku Buwono VII]
206108/6 <69> Raden Mas Indra [Hb.7.17.40.2] [Hamengku Buwono VII]
207109/6 <69> Raden Mas Suryawan [Hb.7.17.40.3] [Hamengku Buwono VII]
208110/6 <69> Raden Ajeng Murtisekar [Hb.7.17.40.4] [Hamengku Buwono VII]
209111/6 <69> Raden Ajeng Danik [Hb.7.17.40.5] [Hamengku Buwono VII]
210112/6 <70> Raden Ajeng Sukati [Hb.7.17.41.1] (Raden Ayu Mardikusno) [Hamengku Buwono VII]
211113/6 <72> Raden Ajeng Nurwidayat [Hb.7.17.38.1] [Hamengku Buwono VII]
212114/6 <72> Raden Mas Nurwidadi [Hb.7.17.38.2] [Hamengku Buwono VII]
213115/6 <72> Raden Mas Nuryuwono [Hb.7.17.38.3] [Hamengku Buwono VII]
214116/6 <79> Raden Mas Kristiadi [Hb.7.17.24.1] [Hamengku Buwono VII]
215117/6 <79> Raden Mas Kristimaharesi [Hb.7.17.24.9] [Hamengku Buwono VII]
216118/6 <79> Raden Ajeng Kristiatun [Hb.7.17.24.8] [Hamengku Buwono VII]
217119/6 <79> Raden Mas Kristidewanto [Hb.7.17.24.7] [Hamengku Buwono VII]
218120/6 <79> Raden Ajeng Kristijayanti [Hb.7.17.24.6] [Hamengku Buwono VII]
219121/6 <79> Raden Ajeng Kristiastuti [Hb.7.17.24.2] [Hamengku Buwono VII]
220122/6 <79> Raden Ajeng Kristidewanti [Hb.7.17.24.5] [Hamengku Buwono VII]
221123/6 <79> Raden Ajeng Kristihapsari [Hb.7.17.24.4] (Raden Ayu Suroso) [Hamengku Buwono VII]
222124/6 <79> Raden Mas Kristihapsoro [Hb.7.17.24.3] [Hamengku Buwono VII]
223125/6 <71> Raden Ajeng Larasati [Hb.7.17.42.1] [Hamengku Buwono VII]
224126/6 <71> Raden Ajeng Claudia Sri Nurtini [Hb.7.17.42.3] (Raden Ayu Brower) [Hamengku Buwono VII]
225127/6 <71> Raden Ayu Bona Ventura Sri Wardani [Hb.7.17.42.2] [Hamengku Buwono VII]
226128/6 <71> Raden Ajeng Ignatia Endang [Hb.7.17.42.4] (Raden Ayu Suteki) [Hamengku Buwono VII]
227129/6 <71> Raden Mas Antonius Bambang Sunarwan [Hb.7.17.42.5] [Hamengku Buwono VII]
228130/6 <90+36> Raden Mas Tejobroto [Hb.7.27.2.1] [Hamengku Buwono VII]
229131/6 <90+36> Raden Ayu Roekmini [Hb.7.27.2.2] (Raden Ayu Soedibyo Prodjo Poeswoko) [Hamengku Buwono VII]
230132/6 <90+36> Raden Mas Tejoroekmoro [Hb.7.27.2.3] [Hamengku Buwono VII]
231133/6 <90+36> Raden Ayu Roeseline Palupi [Hb.7.27.2.4] [Hamengku Buwono VII]
232134/6 <91+37> Raden Mas Tejodomo [Hb.7.27.3.1] [Hamengku Buwono VII]
233135/6 <91+37> Raden Ayu Srihadiyati [Hb.7.27.3.9] [Hamengku Buwono VII] 234136/6 <91+37> Raden Mas Tejo Baskoro [Hb.7.27.3.2] (Kanjeng Raden Mas Tumenggung Kusumotaruno) [Hamengku Buwono VII] 235137/6 <91+37> Raden Mas Tejo Tranggono [Hb.7.27.3.3] [Hamengku Buwono VII]
236138/6 <91+37> Raden Mas Tejo Kartiko [Hb.7.27.3.4] [Hamengku Buwono VII]
237139/6 <91+37> Raden Mas Tejo Purnomo [Hb.7.27.3.6] [Hamengku Buwono VII] 238140/6 <91+37> Raden Mas Tejo Mardiko [Hb.7.27.3.7] [Hamengku Buwono VII] 239141/6 <91+37> Raden Mas Tejo Widjoyo [Hb.7.27.3.8] [Hamengku Buwono VII] 240142/6 <91+37> Raden Ayu Sri Winanda [Hb.7.27.3.5] (Raden Ayu Notohadiningrat) [Hamengku Buwono VII] 241143/6 <92+38> Raden Mas Tejo Yuwono [Hb.7.27.5.1] [Hamengku Buwono VII] 242144/6 <92+38> Raden Ayu Sri Tengsi [Hb.7.27.5.2] (Raden Ayu Martono Dirjaningrat) [Hamengku Buwono VII] 243145/6 <100+41> Raden Ayu Srie Wararetno [Hb.7.27.14.1] [Hamengku Buwono VII] 244146/6 <100+41> Raden Ayu Srie Warashinta [Hb.7.27.14.2] [Hamengku Buwono VII] 245147/6 <100+41> Raden Ayu Srie Warawulan [Hb.7.27.14.3] [Hamengku Buwono VII] 246148/6 <100+41> Raden Mas Tejo Shindura [Hb.7.27.14.4] [Hamengku Buwono VII] 247149/6 <100+41> Raden Ajeng Srie Rasawulan [Hb.7.27.14.5] [Hamengku Buwono VII]
248150/6 <100+41> Raden Mas Tejo Bomantoro [Hb.7.27.14.6] [Hamengku Buwono VII]
249151/6 <93+39> Raden Mas Tejo Widuro [Hb.7.27.6.1] [Hamengku Buwono VII] 250152/6 <93+39> Raden Mas Garboruci [Hb.7.27.6.2] [Hamengku Buwono VII]
251153/6 <44+26> Raden Mas Tejo Santanu Oepomo [Hb.7.27.12.1] [Hamengku Buwono VII] 252154/6 <44+26> Raden Mas Tejo Danujo Oepomo [Hb.7.27.12.2] [Hamengku Buwono VII] 253155/6 <44+26> Raden Mas Tejo Oedono Oepomo [Hb.7.27.12.3] [Hamengku Buwono VII] 254156/6 <44+26> Raden Mas Tejo Minulyo Oepomo [Hb.7.27.12.4] [Hamengku Buwono VII] 255157/6 <44+26> Raden Ayu Sri Utami [Hb.7.27.12.5] [Hamengku Buwono VII] 256158/6 <44+26> Raden Ayu Sri Widagdi [Hb.7.27.12.6] [Hamengku Buwono VII] 257159/6 <99+40> Raden Mas Tejo Manuhoro [Hb.7.27.13.4] [Hamengku Buwono VII]
258160/6 <99+40> Raden Mas Tejo Darmokusumo [Hb.7.27.13.3] [Hamengku Buwono VII]
259161/6 <99+40> Raden Ayu Lintang Johar [Hb.7.27.13.2] [Hamengku Buwono VII]
260162/6 <99+40> Raden Ayu Noworetno [Hb.7.27.13.1] [Hamengku Buwono VII]

7

2641/7 <128+?> 2. H. R. Sanusi (Momo) [Hamengku Buwono]
الميلاد: Gunung Batu
الزواج:
2652/7 <128+?> 3. Drs. HR. Entjep Wahab [Hamengku Buwono]
الميلاد: Jakarta
2683/7 <101+106!> 5. RA. Hj. Siti Halimah [Hamengku Buwono]
الميلاد: Ciawi
2704/7 <101+?> 10. RA. Siti Mu'minah [Hamengku Buwono]
الدفن: Pemakaman Kaum Seuseupan-Ciawi-Bogor
2895/7 <115> 2. R. H. Uneng Suriadirdja [Hamengku Buwono]
الميلاد: Berputra 6 orang (belum terlacak)
3236/7 <136> R. DR. Harto Purwowasono Diponegoro / Romo Dipo [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1878, Makasar (Sumber : Majalah Femina)
الميلاد: ~ 1901
الوفاة: 8 يناير 1985, Plumbon-Tawangmangu-Karanganyar, Solo
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


فهرست

ASAL-USUL

RADEN DOKTOR HARTO PURWOWASONO DIPONEGORO alias Hertog, lahir di ....... pada tahun ........ 
putra ke 1 dari 1 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN HARYODIPO HADIKUSUMO (PANGERAN GRINGSING III)
(Generasi ke 5 dari Sultan HB-III) dengan ............................... (asal........................)
menikah pada .................19.. dengan POENISRI dan ............... dikaruniai 10 orang putra/putri :
1. R. Ngt Sri Dewi 
2. R. Heno Erlangga, SH. 

3. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro
4. R. Ngt. Gusti Laksmi Maha Dewi Sri Diponegoro 
5. R. Ngt. Gusti Maya Brahma Diponegoro
6. R. Nalendro Wibowo Diponegoro
7. R. Ngt. Dwi Wahyuni Kusuma Wardhani Diponegoro
8. R. Putra Kusuma Wardhana Diponegoro
9. R. Kesuma Hendra Putra Diponegoro
10. R. Ngt. Putri Laksmini Murni Diponegoro 
Image:Kraton2.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Harjo Dipotjokromenggolo
#4. RM. Harjo Dipotjokro Hadimenggolo
#5. RM. Harjo Dipo Hadikusumo
#6. R. DR. Harto Purwowasono Diponegoro
   
 - Terlampir Kekancingan -

PENDIDIKAN

- SD
- SMP
- SMA
- S3

PEKERJAAN

DOKUMENTASI

Image:harto-0.jpg               Image:harto-2.jpg              Image:harto-3.jpg    
 R. DR. HARTO PURWOWASONO DIPONEGORO    NY. POENISRI    
Image:harto-4.jpgImage:harto-5.jpg        
LOKASI PEMAKAMAN EYANG R. DR. HARTO PURWOWASONO : DESA PLUMBON - TAWANGMANGU-KARANGANYAR,SOLO
2777/7 <102+?> 1. R. H. Yasin [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1895c
LAMBANG           KABUPATEN KARAWANG
LAMBANG KABUPATEN KARAWANG
3018/7 <124+?> 1. RTmg. Panji Suradhiningrat (Wadana Krawang) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1896c
العمل: 26 أغسطس 1921 - 26 فبراير 1925, Wedana Karawang
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang

Raden Toemengoeng Pandji Soeradhiningrat adalah putra RA. M. Suradhiningrat (Tjandraningrat) bin RTA Suradimanggala (Bupati Bogor Tahun 1876-1884). Beliau juga Generasi ke 5 dari Pangeran Diponegoro melalui neneknya RAy Gondomirah binti RM. Haryo Dipomenggolo bin RM. Djonet Dipomenggolo bin Pangeran Diponegoro.

Sumber Data : Regeerings_almanak_voor_Nederlandsch_Indie, 1922 (part-2,p256)
3069/7 <127+?> 1. Rd. Yasin Winatadiredja (Enceng) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1897c
30710/7 <127+?> 2. Nyi Rd. Hj. Siti Rahmat (Titi) [Hamengku Buwono]
الميلاد: ~ 1898
الوفاة: 1976, Pamoyanan-Bogor
33011/7 <127+?> 3. Rd. Tatang Muchtar (Ciluar) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1899c
الوفاة: Ciluar
28212/7 <102+?> 1. R. Masdir Jayakusumah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1900c, Lebak Pasar - Bogor
الزواج: <64> 1. Nyi Rd. Neneng Sutari [Pajajaran] م 11 ابريل 1914 bur. د 25 October 1983
الوفاة: 26 October 1948, Pemakaman Keluarga Muara-Kota Bogor
33113/7 <127> 4. Nyi Rd. Icha Aisyah (Belanda Sejak 1935) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1900c,
28414/7 <102> 3. R. Masdir Kurnaen (aeng) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 17 أغسطس 1912, Lebak Pasar - Bogor
الزواج: <65> 3. Rd. Nyimas Soekajanti [Pajajaran] م 1918c
الوفاة: 28 أغسطس 2004, Muara-Bogor
36315/7 <108+?> 3. R. Mudjitaba [Hamengku Buwono]
العمل: 1916, Adjunct Hoofd Djaksa, Buitenzorg
30216/7 <124> 2. R. Pandu Suradhiningrat [Hamengku Buwono]
العمل: 1943 ? 1944, Tangerang, Bupati Tangerang
26317/7 <128+?> 1. Drs. H. R. Mansyur (Mama) [Hamengku Buwono]
26618/7 <101+106!> 3. RM. H. Muh. Rais [Hamengku Buwono] 26719/7 <101+106!> 4. RA. Hj. Siti Quraesin (Ecin) [Hamengku Buwono]
26920/7 <101+?> 9. R. Hj. Siti Khodijah [Hamengku Buwono]
27121/7 <101+?> 6. R.Hj. Siti Djueriah ( Wa UWE ) [Hamengku Buwono]
27222/7 <101+?> 11. RM. Mahbub [Hamengku Buwono]
27323/7 <101+?> 12. RA. Neneng Maemunah [Hamengku Buwono]
27424/7 <101+?> 13. RA. Hj. Siti Mariam / Ibu Karim / (Wa Iih) [Hamengku Buwono]
27525/7 <101+?> 14. RM. Muhamad Ridwan [Hamengku Buwono] 27626/7 <110> R. Abdul Latif [Hamengku Buwono]
27827/7 <102+?> 2, R. ALI [Hamengku Buwono]
27928/7 <102> 3. R. Abdul Manan (adung) [Hamengku Buwono]
28029/7 <102> 4. R. Supiah (Siti) [Hamengku Buwono]
28130/7 <102> 5. R. Encung [Hamengku Buwono]
28331/7 <102> 2. R. Masdir Kartaningrat (tata) [Hamengku Buwono]
28532/7 <102> 5. R. Mochammad Arief [Hamengku Buwono]
28633/7 <102> 4. R. Sumantri (ati) [Hamengku Buwono]
28734/7 <102> 6. R. Eman Sulaeman [Hamengku Buwono]
28835/7 <115> 1. R. H. Soleh Surodimenggolo [Hamengku Buwono]
29036/7 <115> 3. R. H. Musa Sumodirdjo [Hamengku Buwono]
29137/7 <115> 4. R. H. Embih Sastrodirdjo [Hamengku Buwono]
29238/7 <116> 1. R. Ican Suromenggolo [Hamengku Buwono]
29339/7 <116> 2. R. Amoe [Hamengku Buwono]
29440/7 <116> 3. R. H. Ardjomenggolo [Hamengku Buwono]
29541/7 <117> R. H. MOH Syafei Adinata [Hamengku Buwono]
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


RIWAYAT HIDUP

RADEN HAJI MUHAMMAD SYAFEI ADINATA DIPONEGORO, adalah putera pertama dari RM.H. ARDIMENGGOLO (Tjamat Tjiawi tahun ?), generasi ke 4 dari Pangeran Diponegoro yang lahir pada tahun ...... di Ciomas, Bogor.



Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)
    
   
0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING II ING NGAYOGYAKARTA    
1. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA    
2. BPH. DIPANEGARA    
3. RM. DJONET DIPAMENGGALA
4. RM. HARJO DIPOMENGGOLO
5. RM.H. BROJOMENGGOLO    
6. RM.H. ARDIMENGGALA
7. RH.M.SYAFEI ADINATA DIPANEGARA  
- Tercatat Di Tepas Darah Dalem -
29642/7 <117> Raden Jamsari Adimenggolo [Hamengku Buwono III]
29743/7 <118> R. HJ. Enung [Hamengku Buwono]
29844/7 <119> 1. Nyi R. Kuraesin [Hamengku Buwono]
29945/7 <119> 2. R. Ajid Mangkuwijaya / R. Aon Magkuwijaya [Hamengku Buwono]
30046/7 <119> 3. Nyi Rd. Rohaja (Mati Muda) [Hamengku Buwono]
30347/7 <124> 3. R. Hasan [Hamengku Buwono]
30448/7 <124> 4. R. Kuraesin [Hamengku Buwono]
30549/7 <126> R. ACO Umar [Hamengku Buwono]
30850/7 <129> 1. NYI Rd. HJ. S. Aisyah [Hamengku Buwono]
30951/7 <129> 2. NYI Rd. Hj. INA [Hamengku Buwono]
31052/7 <129> 3. NYI Rd. Hj. Siti [Hamengku Buwono]
31153/7 <129> 4. R.h. Marana [Hamengku Buwono]
31254/7 <129> 5. NYI Rd. Hj. Arisah [Hamengku Buwono]
31355/7 <129> 6. R.h. Barnas Sintomenggolo [Hamengku Buwono]
31456/7 <129> 7. NYI Rd. Hj. UTI [Hamengku Buwono]
31557/7 <129> 8. R. H. UTA [Hamengku Buwono]
31658/7 <129> 9. NYI Rd. Hj. Hatimah [Hamengku Buwono]
31759/7 <129> 10. R.h. Sidik Sintomenggolo [Hamengku Buwono]
31860/7 <130> R. H. Karta [Hamengku Buwono]
31961/7 <130> R. Juha [Hamengku Buwono]
32062/7 <130> R. H. Darma [Hamengku Buwono]
32163/7 <130> R. H. Darna [Hamengku Buwono]
32264/7 <131> R. Entuna Partawijaya [Hamengku Buwono]
32465/7 <132> R. Prawirasumantri [Hamengku Buwono]
32566/7 <110> R. Armani [Hamengku Buwono]
32667/7 <110> R. Jenab [Hamengku Buwono]
32768/7 <110> R. Murnas [Hamengku Buwono]
32869/7 <110> R. Abdurrohim [Hamengku Buwono]
32970/7 <110> R. Abdurrohman [Hamengku Buwono]
33271/7 <144> Raden Satryo Nugroho Paripurmo [Hb.7.4.9.3.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33372/7 <144> Raden Narendro Bagus Wiranto [Hb.7.4.9.3.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33473/7 <151> Raden Ajeng Dewi Handi Rustinawati [Hb.7.14.6.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33574/7 <149> Raden Ajeng Lenny Indah Husnita [Hb.7.14.4.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33675/7 <149> Raden Mas Cahyo Russeto [Hb.7.14.4.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33776/7 <149> Raden Mas Erik Rustripa [Hb.7.14.4..3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33877/7 <149> Raden Mas Teddy Rusanggra Putra [Hb.7.14.4.4] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
33978/7 <146+43> Raden Ajeng Retno Sundari [Hb.7.14.1.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
34079/7 <146+43> Raden Ajeng Retno Kusumorini [Hb.7.14.1.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
34180/7 <145+42> Raden Ajeng Lusiana Hardanti [Hb.7.4.9.5.1] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
34281/7 <145+42> Raden Ajeng Silviana Hardanti [Hb.7.4.9.5.2] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
34382/7 <145+42> Raden Ajeng Astriana Hardanti [Hb.7.4.9.5.3] [Hamengku Buwono VI / Hamengku Buwono VII]
34483/7 <227> Raden Ajeng Fransisca Dewi Susilawati [Hb.7.17.42.5.1] [Hamengku Buwono VII]
34584/7 <227> Raden Ajeng Benedetha Kusuma Wardani [Hb.7.17.42.5.2] [Hamengku Buwono VII]
34685/7 <227> Raden Ajeng Anastasia Atiek Kusumaningrum [Hb.7.17.42.5.3] [Hamengku Buwono VII]
34786/7 <227> Raden Mas Jacobus Kusumawinata [Hb.7.17.42.5.4] [Hamengku Buwono VII]
34887/7 <227> Raden Mas Fransiskus Wisnu Herlambang [Hb.7.17.42.5.5] [Hamengku Buwono VII]
34988/7 <226> Raden Mas Carolus Benni Satria [Hb.7.17.42.4.1] [Hamengku Buwono VII]
35089/7 <225> Raden Mas FX. Indra Budiarto [Hb.7.17.42.2.6] [Hamengku Buwono VII]
35190/7 <225> Raden Ajeng Maria Agustina Irma Noorhayati [Hb.7.17.42.2.5] [Hamengku Buwono VII]
35291/7 <225> Raden Ajeng Christina Irawati [Hb.7.17.42.2.4] [Hamengku Buwono VII]
35392/7 <225> Raden Ajeng Fransisca Indriati [Hb.7.17.42.2.3] [Hamengku Buwono VII]
35493/7 <225> Raden Ajeng Josephine Indriana [Hb.7.17.42.2.2] [Hamengku Buwono VII]
35594/7 <225> Raden Mas Ignatius Iswahyono [Hb.7.17.42.2.1] [Hamengku Buwono VII]
35695/7 <262> 1................... [Hamengku Buwono]
35796/7 <262> 2. R. Sholeh [Hamengku Buwono]
35897/7 <262> 3. R. Sofyan Ats Sauri (Yusuf) [Hamengku Buwono]
35998/7 <262> 4. R. Arifin [Hamengku Buwono]
36099/7 <109> 1. RH. Drs. Ilyas Dajir [Hamengku Buwono]
361100/7 <108+?> 1. R. Bustomi [Hamengku Buwono]
362101/7 <108+?> 2. R. Ismail [Hamengku Buwono]
364102/7 <108+?> 4. Nyi R. Suaebah [Hamengku Buwono]
365103/7 <108+?> 5. Nyi R. Maemunah [Hamengku Buwono]
366104/7 <123+?> 12. RH. Muh. Hasan/Endung (Penghulu Tangerang) [Kasultanan Banten]
367105/7 <123+?> 13. RH. Ipih Sodik Nataatmadja [Hamengku Buwono]
368106/7 <123+?> 14. R. Ateng [Kasultanan Banten]
369107/7 <120> 1. Nji R. Halir [Hamengku Buwono]
370108/7 <120> 2. Nji R. Mariah [Hamengku Buwono]
371109/7 <120> 3. R. Hamdjah [Hamengku Buwono]
372110/7 <122+?> 1. Nji R. Suaemi [Hamengku Buwono]
373111/7 <119> 4. R. Muh. ISA [Hamengku Buwono]
374112/7 <101> 1. RA. Djuhro [Hamengku Buwono] 375113/7 <101> 2. RA. Djuhria [Hamengku Buwono] 376114/7 <101> 6. RM. Acep Usman [Hamengku Buwono] 377115/7 <101> 7. RA. Djubaedah [Hamengku Buwono]
378116/7 <101> 8. RM. Hasbulloh [Hamengku Buwono]
379117/7 <101+?> 15. RM. Ibrahim [Hamengku Buwono]

8

4971/8 <307+?> 5. Rd. Ali M. Ali Widyapranatha [Hamengku Buwono]
الوفاة: Pamoyanan-Bogor
4982/8 <307+?> 6. Nyi Rd. Neneng Kulsum [Hamengku Buwono]
الوفاة: Sukabumi
5013/8 <307+?> 9. Nyi Rd. Dewi Sarah [Hamengku Buwono]
الوفاة: Pamoyanan-Bogor
5674/8 <301+?> 1. R. Amir Suradhiningrat (a.t.r Landr. Poerwakarta) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 11 سبتمبر 1906, Purwakarta
الزواج: <71> NR. Siti Roebiah [?]
التعليم: 1 يناير 1921, Purwakarta, Europeesche Lagere School (E.L.S)
التعليم: 1 يناير 1922 - 31 ديسمبر 1927, Batavia, Rechtsschool (R.S)
التعليم: 1 يناير 1928, Batavia, Rechtshoogeschool te Batavia (R.H.S)
العمل: 1 يناير 1929 - 31 ديسمبر 1930, Poerwakarta, A.T.R Landr. Poerwakarta
العمل: 1 يناير 1929 - 31 ديسمبر 1932, Soerabaja, Landr. Soerabaja
العمل: 1 يناير 1932 - 31 ديسمبر 1933, Soerabaja, Adpokat Mrs. Jaarsma-Adolfs Soerabaja
العمل: 1 يناير 1934 - 31 ديسمبر 1938, Buitenzorg, Rechtsk Gemachtigde Tanah Part. Tjiampea
العمل: 1954, Tanjung Pinang, Ketua PN. Tj. Pinang (1954)
العمل: 9 نوفمبر 1956 - 12 يوليو 1957, Jakarta, Anggota Badan Konstituante Partai Nasional Indonesia
الوفاة: 12 يوليو 1957, Purwakarta
4935/8 <307+?> 1. Rd.H.A.B. Yogapranatha (Alm) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1909
الوفاة: 2000, Bandung
5056/8 <330+?> 2. Nyi Rd. Hj. Oemriyah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 20 يونيو 1926
الوفاة: 26 نوفمبر 2007, Pondok Cabe-Jaksel
3807/8 <282+64> R. Jatnika Jayakusumah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1931, Bogor
5038/8 <307+?> 11. Rd. Enen Sutresna Yogaprana [Hamengku Buwono]
الميلاد: 29 فبراير 1932, Bogor
الزواج: <72> 1. NR. Yani Syartiani [?] م 27 نوفمبر 1947 و 19 مايو 2016
الوفاة: 2 سبتمبر 2021, Bogor, Dimakamkan di Pemakaman Keluarga Keramat - Warungpari - Rangga Mekar Kota Bogor
'Pendiri':

1. SD. YOGAPRANA

2. SD NEGERI PAMOYANAN 1

3. SMP PGRI 129 PAMOYANAN

  (Sekarang SMP PGRI 11 KOTA BOGOR)


'MANTAN' :

1. Ketua PGRI Cabang KEC. CIJERUK.

2. Kepala SD NEGERI PAMOYANAN. 1

3. Kepala SMP PGRI 129 Pamoyanan

4. Ketua LKMD Desa Ranggamekar
3819/8 <282+64> R. Lukman Jayakusumah ( Maman ) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1933, Bogor
38210/8 <282+64> R. Nyi Mas Tuty Trisnawati Jayakusumah ( Enis ) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1936, Bogor
50411/8 <330+?> 1. Nyi Rd. Siti Aminah [Hamengku Buwono]
الوفاة: 1940, Sukabumi
40912/8 <284+65> 2. R. Elly Kaswati ( Koti ) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 4 أغسطس 1940, Bogor
الزواج: <73> Zarly Djunaedi [?]
الوفاة: 4 مايو 2004, Muara-Bogor
40613/8 <283+?> R. Hj. Nunung Nurjuariah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 29 October 1940, Garut
48914/8 <323+?> 1. R. Ngt. SRI Dewi [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1941
Alamat : Kabupaten Magetan-Jawa Timur
41515/8 <287+?> R. Hayati (Titi) [Hamengku Buwono]
الميلاد: 11 مارس 1942, Bogor
49016/8 <323+?> 2. R. Heno Erlangga, SH. [Hamengku Buwono]
الميلاد: 1943
== ASAL-USUL ==


RADEN HENO ERLANGGA DIPONEGORO, SH alias Heno, lahir di ....... pada tahun 1943 
putra ke 2 dari 2 bersaudara dari pasangan orang tua RADEN HARTO PURWOWASONO (BRM. HERTOG DIPONEGORO)
(Generasi ke 6 dari Sultan HB-III) dengan  R.Ngt. Hj. POENISRI (asal........................)
menikah pada .................19.. dengan SOEPARMINI, SH.  dikaruniai 5 orang putra :
1. R. Wibowo Kusumo Winoto, SH. 
2. R.Ngt. Retno Wulandari, SH. 
3. R.Ngt. Kustini Kusumo Wardhani, S.Sn
4. R. Putra Wisnu Wardhana
5. R. Bayu Giri Prakosa, S.E.,M.Si. 
Image:Kraton2.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Harjo Dipotjokromenggolo
#4. RM. Harjo Dipotjokro Hadimenggolo
#5. RM. Harjo Dipo Hadikusumo
#6. R. DR. Harto Purwowasono
#7. R. Heno Erlangga, SH 
  
 - Terlampir Kekancingan -
SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Ibu)

#0. 
#1. 
#2. 
#3. 
#4. 
#5. 
#6.
#7. 
 
 - Terlampir Kekancingan -

PENDIDIKAN

- SD
- SMP
- SMA
- Perguruan Tinggi

PEKERJAAN

-
-
-

PROFESI

-
-
-
40717/8 <283+?> R. Hj. Ninih Nurjanah [Hamengku Buwono]
الميلاد: 12 سبتمبر 1944, Bogor
الزواج:
الزواج: <74> Tb. H. Ujang Sahroji [?]
50018/8 <307+?> 8. Rd. U. Effendi Madyaprana [Hamengku Buwono]
الوفاة: 1986, Pamoyanan-Bogor
49519/8 <307+?> 3. Nyi Rd. Tuti Guritna [Hamengku Buwono]
الوفاة: 1997, Pamoyanan-Bogor
Image:tuti guritna-2.jpg
39820/8 <264+?> R. Hj. Rosita Sanusi [Hamengku Buwono]
الوفاة: 25 يونيو 2004
49921/8 <307+?> 7. Nyi Rd. Hj. Iyoh Roswati [Hamengku Buwono]
الوفاة: 2013, Pamoyanan-Bogor
38322/8 <282+64> R. Suryakusumah [Hamengku Buwono]
38423/8 <282+64> R. Harja Sutisna Jayakusumah [Hamengku Buwono]
38524/8 <282+64> R. Muslihat Jayakusumah [Hamengku Buwono]
38625/8 <282+64> R. Mulyadi Jayakusumah [Hamengku Buwono]
38726/8 <282+64> R. Dody Suyatna Jayakusumah [Hamengku Buwono]
38827/8 <282+64> R. Ridwan Jayakusumah [Hamengku Buwono]
38928/8 <263+?> HR. Syarif Arifin [Hamengku Buwono]
39029/8 <263+?> R. Surachman [Hamengku Buwono]
39130/8 <263+?> R. Suherman S [Hamengku Buwono]
39231/8 <263+?> R. Suratmi [Hamengku Buwono]
39332/8 <263+?> R. Suparman [Hamengku Buwono]
39433/8 <263+?> R. Sudirman [Hamengku Buwono]
39534/8 <263+?> R. Suhartini [Hamengku Buwono]
39635/8 <264+?> R. Juwita [Hamengku Buwono]
39736/8 <265+?> Ψ ??? [Hamengku Buwono]
39937/8 <264+?> R. Deswita [Hamengku Buwono]
40038/8 <276> R. Komarudin [Hamengku Buwono]
40139/8 <282+64> R. Rafiudin Jayakusumah (dingding) [Hamengku Buwono]
40240/8 <282+64> R. Sudrajat Jayakusumah [Hamengku Buwono]
== RIWAYAT HIDUP ==

Raden Mas Sudrajat Jayakusumah, lahir di Bogor pada tahun 1948 putra ke 11 dari pasangan orang tua RADEN MAS JAYAKUSUMAH (grade 7 dari HB-III) dengan RADEN AJENG NENENG SUTARI (Keturunan Kerajaan Pajajaran Islam, Bogor). Menikah dengan TUTI YULIANTI, putri dari PAPIH MEYER (mantan Pejabat Dep Keuangan keturunan Belanda)+ MAMIH ... dikaruniayi 4 orang anak : 1. RA. Rina Oktaviani 2. RA. Debi Aprianti 3. R. Arie (meninggal usia balita) 4. R. Hari Sephandri Raden Mas Sudrajat Jayakusumah dikenal sebagai pribadi yang baik dan jujur, penuh toleransi serta setia kawan baik di lingkungan keluarga maupun dengan teman sejawat dan seprofesi. Sifatnya sedikit temperamental dan mudah tersinggung, hal ini disebabkan memiliki jiwa seni yang tinggi. Meninggal di Rumah Sakit Bayuasih Purwakarta karena Strouk dan dimakamkan di Komplek Pemakaman Keluarga Muara Bogor pada tahun 2011.


PENDIDIKAN

SD - ST - STM


PEKERJAAN

Tahun 1981 - 1991, PT. Perusahaan Jawatan Pegadaian Pusat (Jl. Kramat Raya, Jakarta Pusat)



PROFESI

Adalah pionir group band pertama dari kota Bogor yang pernah menembus belantika musik Tanah Air dengan hits lagunya yang berjudul LING LING (tahun 1974)dengan goup Band THE PHOENIX dibawah asuhan ASHARI (pamannya Jenderal RYAMIZAR RYAKUDU). Setelah menyelesaikan kontraknya sebanyak 7 Album, pada tahun 1976 membentuk band dengan nama : THE AMARIS (atas prakarsa Jenderal AMAR), menghasilkan 2 album. Kemudian dalam rangka toleransi kepada kawan-kawanya sesama kota Bogor dia membentuk dan mengajak group band dari Bogor tersebut untuk rekaman di Jakarta bersama THE DOMINO'S group, menghasilkan 2 album terjual sampai ke Hongkong dan Suriname.


Selama karier musiknya sudah bergabung dengan beberapa group band antara lain : - Band Keluarga (bersama dengan kakaknya : RM. Ridwan Jayakusumah, RM. Dody Suyatna Jayakusumah, RM. Mulyadi Jayakusumah) - Band The Phoenix - Band The Amaris (bersama kakaknya RM. Dody Suyatna Jayakusumah, dkk) - Band The Domino's (bersama kakaknya RM. Dody Suyatna Jayakusumah, dkk) - Band The Barbor's (bersama dengan kakak & keponakannya : RM. Dody Suyatna Jayakusumah & R. Endang Suhendar (Idang) - Band Pegadaian (bersama dengan keponakannya : R. Endang Suhendar (Idang) - Band The Anies Clan (bersama dengan keponakannya : R. Endang Suhendar (Idang) - Band Djakarta L'Loyd (bersama dengan keponakannya : R. Endang Suhendar (Idang) - Band Krakatau Steel (bersama dengan keponakannya : R. Endang Suhendar (Idang).


Image:phoenix.jpg


40341/8 <283+?> R. Yayah [Hamengku Buwono]
40442/8 <283> R. Endang [Hamengku Buwono]
40543/8 <283> R. Odin [Hamengku Buwono]
40844/8 <284+65> 1. R. Dra. Hj. Islania Kurniati Diponegoro ( IIS ) [Hamengku Buwono]
41045/8 <285+?> R. Memet Saputra ( Achmad ) [Hamengku Buwono]
41146/8 <285> R. Yeyet Rusmiati [Hamengku Buwono]
41247/8 <286> R. Hedi Sumardi [Hamengku Buwono]
41348/8 <286> R. Embed Suharli [Hamengku Buwono]
41449/8 <286+?> R. Sopiah ( Iyong ) [Hamengku Buwono]
41650/8 <268+?> R. Achmad [Hamengku Buwono]
41751/8 <277> R. Endus [Hamengku Buwono]
41852/8 <277+?> R. Salmah (encal) [Hamengku Buwono]
41953/8 <277+?> R. Suhanda [Hamengku Buwono]
42054/8 <277> R. Arsyad ( OO ) [Hamengku Buwono]
42155/8 <277+?> R. Sukarna ( UU ) [Hamengku Buwono]
42256/8 <277+?> R. Sukarni (ani) [Hamengku Buwono]
42357/8 <277+?> R. Mutholib (toto) [Hamengku Buwono]
42458/8 <278+?> R. Jumena [Hamengku Buwono]
42559/8 <279+?> R. Sastra (caca) [Hamengku Buwono]
42660/8 <279> R. Enoh [Hamengku Buwono]
42761/8 <279> R. Didih [Hamengku Buwono]
42862/8 <279> R. Cicih [Hamengku Buwono]
42963/8 <279+?> HJ. R. Suparti [Hamengku Buwono]
43064/8 <280+?> R. Djaka [Hamengku Buwono]
43165/8 <280+?> R. Anong Kramaatmadja [Hamengku Buwono] 43266/8 <280+?> R. Halimah ( Emah ) [Hamengku Buwono]
43367/8 <280+?> R. Empin (rapi'ah) [Hamengku Buwono] 43468/8 <280+?> R. Djajusman [Hamengku Buwono]
43569/8 <280+?> R. Soleh [Hamengku Buwono]
43670/8 <281+?> Roro Nani [Hamengku Buwono III]
43771/8 <288> R. H. Djunaeni [Hamengku Buwono]
43872/8 <288> R. H. Masca Suroatmodjo [Hamengku Buwono]
43973/8 <290> R. H. Ading [Hamengku Buwono]
44074/8 <290> R. Djohariah [Hamengku Buwono]
44175/8 <290> R. H. Djajasukarta [Hamengku Buwono]
44276/8 <290> R. Djumirah [Hamengku Buwono]
44377/8 <290> R. Djula [Hamengku Buwono]
44478/8 <290> R. Nurbaja [Hamengku Buwono]
44579/8 <291> R. Eem Suhaimi [Hamengku Buwono]
44680/8 <291> R. Endjuh [Hamengku Buwono]
44781/8 <291> R. H. MUH Sanusi [Hamengku Buwono]
44882/8 <291> R. H. Sukardi [Hamengku Buwono]
44983/8 <291> R. Enah [Hamengku Buwono]
45084/8 <291> R. Endah [Hamengku Buwono]
45185/8 <292> Raden Djamhari Djunaedi Mantarena [Hamengku Buwono III]
45286/8 <294> 1. R. Narijah [Hamengku Buwono]
45387/8 <294> 2. R. Hawirodja [Hamengku Buwono]
45488/8 <294> 3. R. Ningrat [Hamengku Buwono]
45589/8 <295> R. Muhammad Ali Syafei [Hamengku Buwono]
45690/8 <295> R. Muhammad Soleh [Hamengku Buwono]
45791/8 <295> R. Muhammad Sidik [Hamengku Buwono]
45892/8 <295> R. Muhammad As'ari [Hamengku Buwono]
45993/8 <295> R. Romlah [Hamengku Buwono]
46094/8 <295> R. Djuhro [Hamengku Buwono]
46195/8 <295> R. Aisyah [Hamengku Buwono]
46296/8 <296> R. Muchtar [Hamengku Buwono]
46397/8 <296> R. Syafaat [Hamengku Buwono]
46498/8 <296> R. Munajat [Hamengku Buwono]
46599/8 <296> R. Hasanah [Hamengku Buwono]
466100/8 <296> R. Abdullah [Hamengku Buwono]
467101/8 <296> R. Habibah [Hamengku Buwono]
468102/8 <296> R. Jajaria [Hamengku Buwono]
469103/8 <296> R. Jenab [Hamengku Buwono]
470104/8 <296> R. Sidah [Hamengku Buwono]
471105/8 <296> R. Sarah [Hamengku Buwono]
472106/8 <297> NYI R. UHA (loji) [Hamengku Buwono]
473107/8 <297> NYI R. Anung [Hamengku Buwono]
474108/8 <297> NYI R. Atjih [Hamengku Buwono]
475109/8 <298+?> 2. R. Muhammad Sanusi / Mama Sanusi [Hamengku Buwono]
476110/8 <298+?> 3. RH. Muhammad Tohir / R. Toing [Hamengku Buwono]
Catatan Admin : Endang Suhendar alias Idang


Palika dan Delman di Sungai Cisadane

Ditulis batarfie 15 Mei 2019


Rd.H.Moh Thohir bin Rd.H.Gaos

Lubuk adalah bagian dari aliran sungai yang terdalam. Air dibagian lubuk ini pada umumnya tenang dan tidak mengalir tapi terkadang ada arus yang kuat dari bagian dasarnya. Beberapa lubuk memiliki nama tersendiri dan karenanya sudah ada yang menjadi nama daerah seperti Lubuk Linggau di Sumatera Selatan dan Lubuk Pakam di Sumatera Utara.

Masyarakat sunda mengenal istilah lubuk dengan sebutan Leuwi. Seperti halnya Lubuk, beberapa nama daerah di Jawa Barat juga diambil dari nama Leuwi, antaranya adalah Leuwiliang di Kabupaten Bogor dan Leuwi Panjang yang kini menjadi nama terminal bis di Bandung. Bahkan ada beberapa nama Leuwi di Bogor memiliki kaitan erat dengan sejarah Pakuan Pajajaran dan ada yang sudah menjadi legenda salah satu antaranya bernama Leuwi Sipatahunan yang berada dekat dengan Istana Bogor di sungai Ciliwung.

Dalam tradisi lisan masyarakat sunda, kata Leuwi juga dipakai sebagai peribahasa untuk menggambarkan sikap dalam filosofi kehidupan sehari-hari seperti ungkapan "Ka Cai jadi saleuwi ka darat jadi salogak" yang memiliki makna; pepatah ini mengingatkan kita dalam menjalani hidup untuk selalu tetap bersama-sama, sebab manusia tidak dapat hidup sendirian.

Di sepanjang sungai Cisadane yang melintasi kawasan di Empang, ada dua Leuwi yang populer dengan sebutan Leuwi Ceuli dan Leuwi Kuda.

Ceuli dalam bahasa sunda berarti telinga, disebut demikian karena bentuknya yang hampir mirip daun telinga yang menjoros setengah melingkar yang dalam bahasa sunda disebut dengan sedong. Bagian dari sedong itulah yang jika dilihat dari atas jembatan Ledeng akan ada penampakan seperti berbentuk daun telinga, karena itulah orang-orang menamakannya dengan sebutan Leuwi Ceuli. Dahulu pada bagian sedong itu pula sering menjadi titik untuk pencarian jenazah yang hanyut terbawa oleh derasnya air sungai di Cisadane.

Adalah R.Mohammad Tohir atau akrab disapa Gan Toing yang dikenal memiliki kemampuan menyelam berlama-lama dalam sungai yang karena keahliannya itulah, Ia dikenal sebagai sebagai seorang Palika, sebuah kata petukangan yang dalam istilah Sunda maksudnya adalah "tukang teuleum".

Gan Toing sering dimintai bantuan untuk melakukan pencarian korban yang tenggelam di sungai, bahkan ia wafat saat sedang melakukan tugas mulianya ketika tengah mencari jenazah korban palid di sungai Cisadane, korbannya kala itu adalah anak seorang peranakan Arab putera laki-laki dari ami Mahfudz Mahdami yang tinggal dalam lorong sempit di Gang Surya, Lolongok Empang.


Peristiwa itu terjadi pada Bulan Suci Ramadhan saat dimana umat Islam tengah melaksanakan Ibadah puasa, demikian pula halnya dengan Gan Toing. Kejadian itu diperkirakan pada pukul 2 siang di tengah panasnya terik matahari, setelah dimintai pertolongan Ia pun segera bergegas dari kediamannya di Gang Intan dengan diiringi oleh para kerabat korban palid menuju sungai Cisadane. Diduga korban sudah terbawa arus sungai di dekat bendungan (dam pulo), atau pada bagian bawah arus air yang keluar dari pintu bendungan yang dibangun oleh pemerintah Kolonial Belanda tahun 1872.

Seperti biasanya, Gan Toing langsung menenggelamkan diri untuk melakukan pencarian pada celah bebatuan di dasar sungai. Ratusan masyarakat menyaksikan peristiwa yang mencekam itu karena setelah setelah timbul tenggelamnya Gan Toing sebagai seorang Palika, beberapa waktu kemudian setelah hampir lebih dari satu jam Ia tidak kunjung muncul kepermukaan.

Hari itu cuaca berubah menjadi mendung dan awan gelap menyeliputi kota Bogor pertanda akan turun hujan. Berkat bantuan seorang Palika lainnya, pada pukul lima sore Gan Toing akhirnya diketemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan ada pendarahan di tempurung kepalanya. Kuat dugaan ia terbentur oleh batu bercadas pada bagian tebing saat akan bangkit dari dasar sungai. Gan Toing wafat di mana ia selalu berhasil menemukan pencarian jenazah yang tenggelam dalam dasar sungai.

Menurut cerita yang berkembang di masyarakat, sebelumnya beliau sempat dicegah untuk tidak melakukan pencarian karena usianya yang sudah uzur dan juga kondisi kesehatannya yang sedang kurang sehat, tapi karena panggilan misi kemanusiaan profesinya itupun tetap dilakoninya hingga Ia syahid (Insya Allah) dalam keadaan berpuasa di kedalaman sungai Cisadane pada 16 Romadhon tahun 1969.

Palika yang insya Allah syahid di dasar sungai cisadane itu kemudian dimakamkan dalam komplek Pemakaman Keluarga Besar Dalem Sholawat di Empang, di batu nisannya ditulis Rd.Moh Thohir bin R.H.Gaos.

Ayahnya R.H.Gaos adalah bekas Hofd Penghoeloe Tjibadak di masa kolonial Hindia Belanda. R.H Gaos merupakan generasi kedua Raden Patih Candra Menggala atau Patih Bogor, sementara itu dari garis nasab ibunya merupakan generasi kelima Pangeran Dipenogoro dari garis anak laki-laki tertuanya Rd.Mas Djonet Dipenogoro yang wafat di Kampung Jawa Baru (Jabaru) di desa Pasir Kuda Bogor pada tahun 1832.


Adapun jembatan Ledeng yang melintasi Leuwi Ceuli dimana Palika Sepuh itu wafat sebagai syahid, dibangun oleh pemerintan kolonial Hindia Belanda yang pemakaiannya resmi dipergunakan pada 23 Desember 1922. Dinamakan Jembatan Ledeng karena dibawah jembatan itu ada saluran pipa air bersih yang diambil dari sumber mata air di daerah Kotabatu. Pipa Air Bersih atau pada masa Kolonial Hindia Belanda dinamakan sebagai waterleiding ini adalah sarana yang disediakan oleh Gemeente setingkat Pemerintah kota dimasa Hindia Belanda untuk memenuhi kebutuhan air minum bagi warga Buitenzorg, khususnya orang-orang kaya belanda.

Pusat pengambilan sumber air bersih di daerah Kotabatu tersebut hingga kini masih dikenal sebagai Gang Haminte dari kata asing yang sering sulit diucapkan oleh lidah setempat untuk Gemeente. Pengelolaan sumber air bersih itu sampai dengan sekarang ini tetap berada di bawah pengelolaan pemerintah kota Bogor.

Leuwi lainnya yang berada pada aliran sungai cisadane di Empang adalah yang dikenal dengan sebutan Leuwi Kuda. Lokasinya berada di dekat pertemuan antara sungai Cisadane dan sungai Cipinang Gading. Dinamakan Leuwi Kuda karena dahulu digunakan untuk tempat memandikan kuda-kuda milik Haji Abdullah bin Umar Hasanah, pemilik banyak angkutan delman yang karena itu dikenal pula dengan panggilan Haji Abdullah Delman. Konon ia memiliki 40 orang anak dari 7 orang istri yang dinikahinya.

Haji Abdullah Delman adalah peranakan Arab yang memiliki lahan luas di jalan sedane untuk menyimpan kuda-kuda dan delman miliknya. Pada tahun 90-an di jalan sedane masih terdapat nama tempat yang disebut sebagai Istal Kuda, tapi bukan milik Haji Abdullah. Istal adalah istilah yang digunakan untuk penyebutan nama kandang kuda.

Tidak jauh dari tempat pemandian kuda-kuda milik Haji Abdullah didirikan sebuah langgar (musholla) di tepian dekat dengan Leuwi Kuda. Langgar itu dahulunya berfungsi sebagai sarana ibadah yang disediakan oleh Haji Abdullah Delman untuk para pekerjanya, kusir dan juga para penambang batu dan pasir di sungai Cisadane. Seiring dengan kebutuhan dan banyaknya para pengguna, Langgar itu kelak kemudian diperluas dan dibangun menjadi sebuah masjid yang permanen pada tahun tujuh puluhan dan dinamakan Al-Munawwar. Haji Hasan Hasanah salah seorang anak laki-laki Haji Abdullah Delman memiliki pengaruh dan berperan penting dalam usaha perluasan, pembangunan dan memakmurkan Masjid Al-Munawwar tersebut.

Nama Haji Hasan Hasanah dan masjidnya kian terkenal setelah di Masjid itu diselenggarakan kuliah shubuh pada setiap bulan suci Ramadhan. Jamaah yang menghadiri kuliah shubuh membludak hingga lebih dari seribu orang baik dari kaum pria maupun wanita hingga tumpah ruah ke jalan. Dari kepopuleran tokoh pemakmurnya itulah orang-orang kemudian lebih mengenalnya sebagai Masjid Haji Hasan.

BACA JUGA: Hikayat Nyai Lameh dan Sejarah Kemandoran, Antara Pal Merah dan Soekaboemi; Land yang Dipimpin Landheer dan Para Mandor DIREKTUR YOUTH DEVELOPMENT "My Block, My Hood, My City", Nathaniel Viets-VanLear yang berpusat di Chicago Amerika Serikat mengunjungi Empang Teko dan Cucing Antik dalam keranjang cina peranakan, dan asal usul Patekoan di Batavia

Allahyarham kyai Hadji Hasan Hasanah atau akrab disapa Ustadz Hasan yang merupakan putera Hadji Abdullah Delman

Haji Hasan Hasanah juga dikenal sebagai penyelenggara tour ziarah ketempat-ketempat jejak Islam di Nusantara, jauh sebelum menjamurnya biro-biro perjalanan wisata religi dimasanya. Sebagai penyelenggara dan pimpinan tour ziarah, Haji Hasan dikenal bijak dan bertanggung jawab terhadap anggota rombongan selama dalam perjalanan, karena itu dari waktu ke waktu pesertanya semakin bertambah peminatnya.

Haji Hasan wafat pada 14 Maret 1986, jenazahnya dihantar kepemakaman oleh para penziarah yang memadati masjid Al-Munawwar yang dibinanya dan berada persis di samping kediamannya di Jalan Cisadane. Istrinya Ustadzah Khadidjah juga dikenal sebagai pemimpin Majelis Taklim Muslimah, baik kegiatan yang dipusatkan di Masjid maupun dari rumah ke rumah di kampung Lolongok Empang dan sekitarnya.
477111/8 <298+?> 4. NYI R. Ratnasari / Dedeh [Hamengku Buwono]
478112/8 <299+372!> 1. R. Basjah Wiradikusumah [Hamengku Buwono]
479113/8 <299+372!> 2. R. Moh. Toha [Hamengku Buwono]
480114/8 <372+299!> 3. R. Achmad [Hamengku Buwono]
481115/8 <299> R. MUH Agus [Hamengku Buwono]
482116/8 <299> R. Hasan [Hamengku Buwono]
483117/8 <299> NYI R. Julaeha [Hamengku Buwono]
484118/8 <299> NYI R. Salmah [Hamengku Buwono]
485119/8 <299> NYI R. Mari [Hamengku Buwono]
486120/8 <299> NYI R. Juhro [Hamengku Buwono]
487121/8 <299> NYI R. Hadijah [Hamengku Buwono]
488122/8 <322> R. ACE Sukarna [Hamengku Buwono]
491123/8 <325> R. AL KH. Darma [Hamengku Buwono]
492124/8 <306> 1. Nyi Rd. Halimah [Hamengku Buwono]
494125/8 <307+?> 2. Rd. Syafei (Alm) [Hamengku Buwono]
496126/8 <307+?> 4. Rd. Hanafi (Alm) [Hamengku Buwono]
502127/8 <307+?> 10. Rd. H. Usman Satiaprana (Alm) [Hamengku Buwono]
506128/8 <323+?> 1. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro \ Agung Dipo [Hamengku Buwono]
== ASAL-USUL ==


RADEN PUTRA WISNU AGUNG DIPONEGORO alias Agung Dipo, lahir di ............ 
pada ... ................ 19.. putra ke 1 dari 8 bersaudara dari pasangan orang tua 
RADEN HARTO PURWOWASONO (BRM. HERTOG DIPONEGORO (Generasi ke 6 dari Sultan HB-III)
dengan ....................................... (......) menikah ................... 19... 
dengan ............................ (......) dikaruniai ...... orang putra :
1. 
2. 
3. 
Image:Kraton2.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Bapak)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA
#1. BPH. Diponegoro
#2. RM. Djonet Dipomenggolo
#3. RM. Harjo Dipotjokromenggolo      (Pangeran Gringsing I)
#4. RM. Harjo Dipotjokro Hadimenggolo (Pangeran Gringsing II)
#5. RM. Harjodipo Hadikusumo          (Pangeran Gringsing III)
#6. R. DR. Harto Purwowasono 
#7. R. Putra Wisnu Agung Diponegoro
 
 - Terlampir Kekancingan -
SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Ibu)

#0. 
#1. 
#2. 
#3. 
#4. 
#5. 
#6. 
 
 - Terlampir Kekancingan -

PENDIDIKAN

- SD
- SMP
- SMA
- Universitas Sebelas Maret

PEKERJAAN

-
-
-

PROFESI

-
-
-
507129/8 <323> 2. R. Ngt. Gusti Laksmi Maha Dewi Sri Diponegoro [Hamengku Buwono]
508130/8 <323> 3. R. Ngt. Gusti Maya Brahma Diponegoro [Hamengku Buwono]
509131/8 <323> 4. R. Nalendro Wibowo Diponegoro [Hamengku Buwono]
510132/8 <323> 5. R. Ngt. Dwi Wahyuni Kusuma Wardhani Diponegoro [Hamengku Buwono]
511133/8 <323> 6. R. Putra Kusuma Wardhana Diponegoro [Hamengku Buwono]
512134/8 <323> 7. R. Kesuma Hendra Putra Diponegoro [Hamengku Buwono]
513135/8 <323> 8. R. Ngt. Putri Laksmini Murni Diponegoro [Hamengku Buwono]
514136/8 <289> 1. RH. Dadang Pandji [Hamengku Buwono]
515137/8 <358> 1. R. Ahmad Qohar [Hamengku Buwono]
516138/8 <274+?> 1. R. Uke Sukmawati (Uke) [Hamengku Buwono]
== ASAL-USUL ==

RADEN UKE SUKMAWATI DIPONEGORO alias UKE, lahir di Bogor pada ........................... putri ke 1 dari 8 bersaudara dari pasangan orang tua R.H. ABD. KARIM dengan RADEN Hj.SITI MARYAM (grade 6 dari HB-III) menikah pada............................dengan ..............................putra .........................dengan ..................................., dikaruniai ...orang anak :

Image:Kraton3.jpg  SILSILAH KELUARGA (Dari Pancer Ibu)

#0. KANJENG SULTAN HAMENGKU BUWANA KAPING III ING NGAYOGYAKARTA 
#1. BPH. Dipanegara 
#2. RM. Djonet Dipamenggala 
#3. RM. Ngabehi Dipamenggala 
#4. RM. KH. Usman Bakhsan Dipamenggala
#5. R.H.M. Rana Manggala 
#6. R.Hj. Siti Maryam 
#7. R. Uke Sukmawati Diponegoro 


PENDIDIKAN

- SD
- SMP
- SMA
- Perguruan Tinggi 

PEKERJAAN

== PROFESI ==
517139/8 <274> 2. R. Zulkarnaen [Hamengku Buwono]
518140/8 <274> 3. R. Evie Silvia [Hamengku Buwono]
519141/8 <274> 4. R. Rully Zulkifli [Hamengku Buwono]
520142/8 <274> 5. R. Ahmad Rivai [Hamengku Buwono]
521143/8 <274> 6. R. Zainul Arifin [Hamengku Buwono]
522144/8 <274> 7. R. Dina Hamidah [Hamengku Buwono]
523145/8 <274> 8. R. Darus Salam [Hamengku Buwono]
524146/8 <271+?> 1. R. Ida Farida [Hamengku Buwono]
525147/8 <271+?> 2. R. Titin Fatimah Mansyur [Hamengku Buwono]
526148/8 <271+?> 3. R. H. Didin Zaenudin Mansyur [Hamengku Buwono]
527149/8 <271+?> 4. R. Fifie Sofia Mansyur [Hamengku Buwono]
528150/8 <271> 5. R. Yoel Priatna [Hamengku Buwono]
529151/8 <271> 6. R. Yannie Latifah (Almrh) [Hamengku Buwono]
530152/8 <271+?> 7. R. Ike Agustina [Hamengku Buwono]
531153/8 <271> 8. R. Benny Benyamin (Alm) [Hamengku Buwono]
532154/8 <271> 9. R. Uche Bungsu Laksana Putra [Hamengku Buwono]
533155/8 <273> 1. R. Syarif Gazali [Hamengku Buwono]
534156/8 <273+?> 2. R. Darajat Wiyana [Hamengku Buwono]
535157/8 <273> 3. Lili Amalia Rakhmah [Hamengku Buwono]
536158/8 <273> 4. R. Rahmat Darmawan [Hamengku Buwono]
537159/8 <273> 5. R. Agus Sena [Hamengku Buwono]
538160/8 <273> 6. R. Dewi Endang [Hamengku Buwono]
539161/8 <273> 7. R. Sisi Rahayu Wulan [Hamengku Buwono]
540162/8 <273> 8. R. Ace Akhmad [Hamengku Buwono]
541163/8 <273> 9. R. Asep Susila [Hamengku Buwono]
542164/8 <273> 10. R. Aga Abdul Gaffar [Hamengku Buwono]
543165/8 <269+?> 1. R. Ema St Salmi [Hamengku Buwono]
544166/8 <269+?> 2. R. Tintin Suhartini [Hamengku Buwono]
545167/8 <270+?> 1. R. Etty Yusuf [Hamengku Buwono]
546168/8 <270> 2. R. Mariam Yusuf [Hamengku Buwono]
547169/8 <270> 3. R. Tini Yusuf [Hamengku Buwono]
548170/8 <270> 4. R. Edy Yusuf [Hamengku Buwono]
549171/8 <270+?> 5. R. Rudi Yusuf [Hamengku Buwono]
550172/8 <270> 6. R. Herry Yusuf [Hamengku Buwono]
551173/8 <270> 7. R. Evi Yusuf [Hamengku Buwono]
552174/8 <270> 8. R. Yanti Yusuf [Hamengku Buwono]
553175/8 <272+?> 1. R. Muhamad Alkasah [Hamengku Buwono]
554176/8 <272> 2. R. Rachdia Asih [Hamengku Buwono]
555177/8 <272> 3. R. Rachdita Ita [Hamengku Buwono]
556178/8 <272> 4. R. Muhamad Yasier [Hamengku Buwono]
557179/8 <272> 5. R. Rachadian Dina [Hamengku Buwono]
558180/8 <272> 6. R. Muh. Deny Rubidin [Hamengku Buwono]
559181/8 <366> 1. Nji R. Mariah [Kasultanan Banten]
560182/8 <366> 2. R. Pandu [Kasultanan Banten]
561183/8 <367+?> 1. Nji Rd. Emin-Cholik [Hamengku Buwono]
562184/8 <367+?> 2. R. Jusuf [Kasultanan Banten]
563185/8 <368+?> 1. Nyi R. Kalsum [Kasultanan Banten]
564186/8 <284+65+?> 3. R. Meilania Dessi Yani [Hamengku Buwono]
565187/8 <367+?> 3. RH. Soleh Sodik Nataatmadja [Hamengku Buwono]
566188/8 <298+?> 1. R. Sunardi [Wiradadaha]
568189/8 <301> 2. R. Husen (Purwakarta) [Hamengku Buwono]
569190/8 <301> 3. NR. Mari [Hamengku Buwono] 570191/8 <301> 4. NR. Eli [Hamengku Buwono] 571192/8 <301> 5. R. Sapri (Bogor) [Hamengku Buwono]
572193/8 <267+?> 1. R. Abdul Rachman (pm) [Kasultanan Banten]
573194/8 <267+?> 2. Nyi.R.Fatimah [Kasultanan Banten]
574195/8 <267+?> 3. R. Achmad Suhandi [Kasultanan Banten] 575196/8 <267+?> 4. RH. E. Muchtar [Kasultanan Banten]
576197/8 <267+?> Nyi Rd.Hj. Titi Aisyah [Kasultanan Banten] 577198/8 <267+?> Nyi Rd.Iyah Sahriyah [Kasultanan Banten]
578199/8 <267+?> Nyi Rd Mariam [Kasultanan Banten]
579200/8 <267+?> Nyi Rd Mamah Rahmah [Kasultanan Banten]
580201/8 <268+?> 1. R. Nyi. Duduh Asiah [Wiratanudatar]
581202/8 <268+?> 2. R. Effendi [Wiratanudatar]
582203/8 <268+?> 3. R. Nyi. Hj. Aminah [Wiratanudatar]
583204/8 <268+?> 4. R. Danial [Wiratanudatar]
584205/8 <268+?> 5. R. Hasanudin [Wiratanudatar]
585206/8 <367> 4. Nyi Rd. Jubaedah [Hamengku Buwono]
Personal tools