Ida Ayu Nyoman Rai م 1881 و 12 سبتمبر 1958 - جرد الجدول

From Rodovid AR

الشّخص:996007
Jump to: navigation, search
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?+?> Ida Ayu Nyoman Rai [?]
الميلاد: 1881, Bali
الزواج: <1> Raden Mas Soekemi Sosrodihardjo [Hamengku Buwono II] و 18 مايو 1945
الوفاة: 12 سبتمبر 1958, Blitar
Ida Ayu Nyoman Rai (lahir 1881 - meninggal 12 September 1958) adalah ibu dari Soekarno, Presiden Indonesia pertama. Ida Ayu Nyoman Rai lahir sekitar tahun 1881 sebagai anak kedua dari pasangan Nyoman Pasek dan Ni Made Liran. Sewaktu kecil orang tuanya memberi nama panggilan “Srimben”, yang mengandung arti limpahan rezeki yang membawa kebahagiaan dari Bhatari Sri. Semasa remaja di Banjar Bale Agung, Nyoman Rai Srimben bersahabat dengan Made Lastri yang kemudian mengenalkannya dengan seorang guru Jawa pendatang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo. Keduanya resmi menikah pada tanggal 15 Juni 1887. Putri pertama mereka, Raden Soekarmini (juga dikenal sebagai Bu Wardoyo) lahir pada tanggal 29 Maret 1898. Mereka kemudian berpindah ke Surabaya.[1]

Persoalan muncul ketika Srimben dihadapkan pada kepindahan suaminya ke Blitar sekaligus menghadapi kenyataan Soekarno untuk sekolah di Surabaya. Akhirnya ia mengikuti kepindahan suaminya ke Blitar dan Soekarno dititipkan di rumah HOS Cokroaminoto untuk meneruskan sekolah di Surabaya. Di Blitar, Nyoman Rai Srimben tinggal di asrama sekolah yang sekarang menjadi Sekolah Menengah Umum I Blitar dan dipercaya untuk mengelola asrama sekaligus mengurus makan para pelajar yang tinggal di asrama tersebut.

Permasalahan lain yang menjadi suka duka adalah berita tentang ditahannya Soekarno di Penjara Sukamiskin Bandung. Nyoman Rai Srimben menuju Bandung dan mendatangi Penjara Sukamiskin dan karena ia buta politik dirinya langsung bertanya kepada petugas rumah tahanan. Bukan jawaban yang diperolehnya melainkan bentakan dan diusir untuk pergi dari rumah tahanan tersebut. Sejak saat itu dendam Nyoman Rai Srimben tidak terbendung, di manapun berada jika melihat orang Belanda ia memperlihatkan ketidaksukaannya. Di saat yang sama rumahnya di Blitar diawasi karena putranya melawan penjajahan Belanda. Nyoman Rai Srimben menceritakan kejadian yang dialaminya di rumah tahanan sehingga akhirnya R. Soekemi memutuskan untuk pensiun dini sebagai guru dari Kementerian Pendidikan Belanda di Batavia.

Memasuki masa pensiun Nyoman Rai Srimben terus mendampingi suaminya di Blitar sambil tetap menunggu surat, berita Koran atau berita burung yang dibawa saudara atau kenalannya tentang putranya Soekarno baik di dalam maupun di luar tahanan. Kehidupan di Blitar kembali bergemuruh ketika Nyoman Rai Srimben mendengar bahwa putranya bercerai dari Inggit dan kemudian menikah dengan Fatmawati, semua beritanya diterima dengan tabah. Hasil pernikahan Soekarno dengan Fatmawati memberikan seorang cucu yang sangat diharapkan oleh Nyoman Rai Srimben dan R. Soekemi. Nyoman Rai Srimben dan R. Soekemi menyaksikan kelahiran cucunya di Jakarta.

Kebahagiaan Nyoman Rai Srimben tidaklah lama karena pada saat berjalan-jalan di Jakarta R. Soekemi terjatuh dan sakit keras hingga akhirnya meninggal pada tanggal 8 Mei 1945. Kemudian Nyoman Rai Srimben kembali ke Blitar. Di hari tuanya ketika Soekarno telah menjadi “orang pertama” di Republik Indonesia, Nyoman Rai Srimben tidak pernah mau menginjakkan kakinya di Istana Negara. Nyoman Rai Srimben menjadi pelopor perkawinan campur antar suku, sehingga mungkin memberikan inspirasi kepada Soekarno untuk menyatukan Nusantara menjadi Republik Indonesia.

2

31/2 <1+1> Soekarmini [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 29 مارس 1898, Bali
22/2 <1+1> Soekarno / Koesno Sosrodihardjo [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 6 يونيو 1901, Surabaya
الزواج: <2> Siti Oetari Tjokroaminoto [Kyai Muhammad Besari Tegalsari - Ponorogo] و 1981, Surabaya
الزواج: <3> Inggit Garnasih [?] م 17 فبراير 1888, Bandung
الطلاق: <3!> Inggit Garnasih [?] م 17 فبراير 1888
الزواج: <4> Fatmawati [?] م 5 فبراير 1923 و 14 مايو 1980, Jakarta
العمل: 18 أغسطس 1945 - 20 فبراير 1967, Jakarta, Presiden Republik Indonesia
الزواج: <5> Hartini [?] م 20 سبتمبر 1924 و 12 مارس 2002, Istana Cipanas
الزواج: <6> Kartini Manoppo [Manoppo] م 1939 و 1990
الزواج: <7> Ratna Sari Dewi [?] م 6 فبراير 1940
الزواج: <8> Haryati [?]
الزواج: <9> Yurike Sanger [Sanger] , Jakarta
الطلاق: <8!> Haryati [?]
الزواج: <10> Heldy Djafar [Djafar] م 11 يونيو 1947 و 10 October 2021
الوفاة: 21 يونيو 1970, Jakarta
Dr.(H.C.) Ir. H. Soekarno1 (ER, EYD: Sukarno, nama lahir: Koesno Sosrodihardjo) (lahir di Surabaya, Jawa Timur, 6 Juni 1901 – meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970 pada umur 69 tahun)[note 1][note 2] adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966.[5]:11, 81 Ia memainkan peranan penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.[6]:26-32 Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada tanggal 17 Agustus 1945. Soekarno adalah yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.[6]

Soekarno menandatangani Surat Perintah 11 Maret 1966 Supersemar yang kontroversial, yang isinya —berdasarkan versi yang dikeluarkan Markas Besar Angkatan Darat— menugaskan Letnan Jenderal Soeharto untuk mengamankan dan menjaga keamanan negara dan institusi kepresidenan.[6] Supersemar menjadi dasar Letnan Jenderal Soeharto untuk membubarkan Partai Komunis Indonesia (PKI) dan mengganti anggota-anggotanya yang duduk di parlemen.[6] Setelah pertanggungjawabannya ditolak Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara (MPRS) pada sidang umum ke empat tahun 1967, Soekarno diberhentikan dari jabatannya sebagai presiden pada Sidang Istimewa MPRS pada tahun yang sama dan Soeharto menggantikannya sebagai pejabat Presiden Republik Indonesia.[6]

Ketika dilahirkan, Soekarno diberikan nama Kusno oleh orangtuanya.[5] Namun karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya diubah menjadi Soekarno oleh ayahnya.[5][7]:35-36 Nama tersebut diambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna.[5][7] Nama "Karna" menjadi "Karno" karena dalam bahasa Jawa huruf "a" berubah menjadi "o" sedangkan awalan "su" memiliki arti "baik".[7]

Di kemudian hari ketika menjadi presiden, ejaan nama Soekarno diganti olehnya sendiri menjadi Sukarno karena menurutnya nama tersebut menggunakan ejaan penjajah (Belanda)[7]:32. Ia tetap menggunakan nama Soekarno dalam tanda tangannya karena tanda tangan tersebut adalah tanda tangan yang tercantum dalam Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang tidak boleh diubah, selain itu tidak mudah untuk mengubah tanda tangan setelah berumur 50 tahun[7]:32. Sebutan akrab untuk Soekarno adalah Bung Karno. Achmed Soekarno

Di beberapa negara Barat, nama Soekarno kadang-kadang ditulis Achmed Soekarno. Hal ini terjadi karena ketika Soekarno pertama kali berkunjung ke Amerika Serikat, sejumlah wartawan bertanya-tanya, "Siapa nama kecil Soekarno?"[butuh rujukan] karena mereka tidak mengerti kebiasaan sebagian masyarakat di Indonesia yang hanya menggunakan satu nama saja atau tidak memiliki nama keluarga.

Sukarno menyebutkan bahwa nama Achmed didapatnya ketika menunaikan ibadah haji.[8] Dalam beberapa versi lain,[butuh rujukan] disebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Sukarno, dilakukan oleh para diplomat muslim asal Indonesia yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara-negara Arab.

Dalam buku Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat Indonesia (terjemahan Syamsu Hadi. Ed. Rev. 2011. Yogyakarta: Media Pressindo, dan Yayasan Bung Karno, ISBN 979-911-032-7-9) halaman 32 dijelaskan bahwa namanya hanya "Sukarno" saja, karena dalam masyarakat Indonesia bukan hal yang tidak biasa memiliki nama yang terdiri satu kata.

3

51/3 <2+4> w Guntur Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 3 نوفمبر 1944
الزواج: <11> Henny Emilia Hendayani [?]
62/3 <2+4> Megawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 23 يناير 1947, Yogyakarta
الزواج: <12> w Muhammad Taufiq Kiemas [Kiemas] م 31 ديسمبر 1942 و 8 يونيو 2013
الزواج: <13> w Surindro Supjarso [?] و 22 يناير 1971
73/3 <2+4> Rahmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 27 سبتمبر 1950, Jakarta
الزواج: <14> Benny Sumarno [?]
الزواج: <15> w Dicky Suprapto [?] م 27 سبتمبر 1941 و 3 ابريل 2006
Diah Pramana Rachmawati Soekarno (lahir di Jakarta, 27 September 1950; umur 65 tahun) adalah politisi Partai Gerakan Indonesia Raya, Ketua Yayasan Pendidikan Bung Karno. Ia adalah putri dari presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno. Ia Pendiri Yayasan Pendidikan Soekarno, dan merupakan salah satu ketua pembina Universitas Bung Karno.
44/3 <2+4> Raden Ayu Sukmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 26 October 1951, Jakarta
الزواج: <16> Muhammad Hilmi [?] و 29 October 2018
الزواج: <17> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX / Gusti Pangeran Haryo Sujiwokusuma [Mangkunegara IX] م 18 أغسطس 1951 و 13 أغسطس 2021
Diah Mutiara Sukmawati Sukarnoputri (lahir di Jakarta, 26 Oktober 1951; umur 64 tahun) adalah Ketua Umum Partai PNI Marhaenisme. Ia merupakan adik dari Megawati Soekarnoputri dan merupakan bagian dari keluarga Soekarno.
85/3 <2+4> Guruh Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 13 يناير 1953, Jakarta
الزواج: <18> Gusyenova Sabina Padmavati [?]
Guruh Soekarnoputra (lahir di Jakarta, 13 Januari 1953; umur 63 tahun) adalah anak bungsu dari pasangan presiden pertama RI, Soekarno dan Fatmawati serta adik kandung dari Megawati Soekarnoputri.[1]

Sejak kecil, Guruh telah terlatih sebagai penari yang terampil di samping mengasah bakatnya di dunia musik, Ia mendirikan grup kesenian Indonesia yang bernama GSP Production (Gencar Semarak Perkasa) dan juga sebelumnya Swara Mahardhika[2]. Selain itu ia juga pernah mendirikan grup musik Guruh Gipsy dan Gank Pegangsaan bersama Keenan Nasution, Abadi Soesman, dan Chrisye[3][4].

Guruh Soekarnoputra menikah dengan Gusyenova Sabina Padmavati yang berasal dari Uzbekistan[5]. Sebagai bagian dari keluarga besar Bung Karno, Guruh Soekarnoputra juga aktif dalam dunia politik Indonesia dan tercatat sebagai anggota DPR dari PDIP[6].
126/3 <2+6> Totok Suryawan Soekarno [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 1967
117/3 <2+7> Kartika Sari Dewi Soekarno [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 11 مارس 1967, Tokyo
الزواج: <19> Frits Frederik Seegers [Seegers]
Karina Kartika Sari Dewi Soekarno (lahir di Tokyo, Jepang, 11 Maret 1967; umur 49 tahun) adalah putri dari pasangan mantan Presiden Indonesia pertama, Soekarno dan istrinya Ratna Sari Dewi Soekarno. Kartika dibesarkan di Paris, lalu bekerja sebagai wartawan televisi di Tokyo dan kemudian di biro periklanan di New York. Setelah itu, dia sempat bekerja di sebuah yayasan di Amerika Serikat sebelum mendirikan KSF (Kartika Soekarno Foundation) yang bertujuan untuk mengembankan pendidikan anak-anak di Indonesia. Ia menikah dengan Presiden Citibank Eropa, Frits Frederik Seegers yang berasal dari Belanda pada 2 Desember 2005[1].
98/3 <2+5> Taufan Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]
109/3 <2+5> Bayu Soekarnoputra [Hamengku Buwono II]

4

191/4 <6+13> w Muhammad Prananda Prabowo [Supjarso]
الميلاد: 23 ابريل 1970
الزواج: <20> Nancy Prananda [?]
172/4 <5+11> w Puti Pramathana Puspa Seruni Paundrianagari Guntur Soekarno Putri / Puti Guntur Soekarno [Hamengku Buwono II]
الميلاد: 26 يونيو 1971
203/4 <6+12> Puan Maharani [Kiemas]
الميلاد: 6 سبتمبر 1973, Jakarta
الزواج: <21> Happy Hapsoro [?]
Puan Maharani (lahir di Jakarta, 6 September 1973; umur 42 tahun)[1] adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia pada Kabinet Kerja (2014–2019). Puan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI untuk tahun 2012 - 2014. Di DPR, Puan Maharani berada di Komisi VI yang mengawasi BUMN, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah, serta anggota badan kelengkapan dewan BKSAP (Badan Kerjasama Antar Parlemen), dan juga sebagai Ketua Fraksi PDI Perjuangan di DPR menggantikan Tjahjo Kumolo yang telah menjabat selama sembilan tahun [2]. Cucu dari Presiden pertama RI Soekarno dan anak dari Presiden ke-5 RI, Megawati Soekarnoputri dari pernikahannya dengan Taufiq Kiemas ini sudah mengenal dunia politik sejak usia sangat muda. Ia merupakan Sarjana Ilmu Komunikasi lulusan Universitas Indonesia dan ia meneruskan tradisi politik dalam keluarga Soekarno.
144/4 <4+17> w Gusti Raden Mas Pondrokarno Sukmoputro Jimonagoro / Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna [Mangkunegara IX]
الميلاد: 19 ابريل 1975
135/4 <4+17> Gusti Raden Ajeng Suniwati Sukmoputro / Gusti Raden Ajeng Putri Agung Suniwati [Mangkunegara IX]
الميلاد: 4 أغسطس 1977
156/4 <7+15> Muhammad Marhaendra Putra [Suprapto]
الميلاد: 1978
167/4 <7+15> w Muhammad Mahardika Putra [Suprapto]
الميلاد: 21 فبراير 1981
الزواج: <22> Ade Waroka [Waroka]
الزواج: <23> w Garneta Haruni [?] م 25 يوليو 1985
188/4 <6+13> Muhammad Rizki Pratama [Supjarso]
219/4 <4+16> Muhammad Putera Perwira Utama [?]
2210/4 <7+14> Hendra Rahtomo [Sumarno] 2311/4 <11+19> Frederik Kiran Soekarno Seegers [Seegers]

5

261/5 <22+24> w Muhammad Jihad Rahtomo Soekarnoputra [?]
الميلاد: 3 مايو 1998, Bandung, West Java
242/5 <20+21> Diah P.o.p Hapsari [?]
253/5 <20+21> Praba D.c.k Soma [?]
Personal tools