Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Jumino / Gusti Raden Mas Pratisto (Gusti Djuminah) - جرد الجدول

From Rodovid AR

الشّخص:820491
Jump to: navigation, search
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?+?> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Jumino / Gusti Raden Mas Pratisto (Gusti Djuminah) [Hamengku Buwono VII]
اللقب المميّز: 9 نوفمبر 1893, Yogyakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangkunegara Sudibya Rajaputra Nalendra ing Mataram

2

21/2 <1> Raden Bagus Condrosentono [Hamengku Buwono VII]

3

41/3 <2+?> Bagong Kussudiardjo [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 9 October 1928, Yogyakarta
الزواج: <1> Soefiana [?] و 1997
الزواج: <2> Yuli Sri Hastuti [?]
الوفاة: 15 يونيو 2004, Yogykarta
Bagong Kussudiardja (lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1928 – meninggal di Yogyakarta, 15 Juni 2004 pada umur 75 tahun) adalah seorang Koreografer dan Pelukis Indonesia. Bagong memulai kariernya sebagai penari Jawa klasik di Yogyakarta pada 1954. Ia berkenalan dengan seni tersebut melalui Sekolah Tari Kredo Bekso Wiromo, yang dipimpin oleh Pangeran Tedjokusumo, seniman tari ternama.

Bagong Kusudiardjo merupakan sosok kontroversial dunia kesenian Indonesia, khususnya seni tari, dan seni rupa, seperti Kakeknya yang tidak lain putra HB VII, ia membelot pada lingkungannya. Ia selalu meciptakan inovasi (pembaharuan). Nalurinya tegelitik jika menyaksikan kemapanan. Dalam dunia seni tari menjebol benteng tradisi, untuk kemudian melahirkan tari - tari kreasi baru.

Belajar tari dari kakaknya, Kuswadji Kawindrosusanto dan GPH Tedjokusumo di nDalem Tedjokusuman pada Tahun 1946. Pada tahun ini juga Bagong mulai belajar seni lukis pada Hendra Gunawan dan Sudiardja. Tercatat Bagong bergabung dalam pelukis rakyat. 4 tahun kemudian begitu ketahuan Pelukis Rakyat bernaung di bawah Lekra, bersama kawan - kawannya, Bagong keluar dan mendirikan Pelukis Indonesia. Di organisasi terakhir ini Bagong mengembangkan diri.

Pada tahun 1953 untuk pertamakalinya Bagong pergi ke luar negeri berkat tari, dan seni lukisnya. Di sana ia menari dan berpameran. 1954, setelah mendobrak tradisi tari dengan karyanya ""Layang - Layang"", Bagong mendirikan Pusat Latihan Tari Bagong Kussudihardjo. Banyak cibiran atas upaya ini karena dianggap merusak tari klasik Jawa yang sudah mengakar di masyarakat. Dari padepokan ini lahir ratusan tari, puluhan fragmen/sedratari. Sendratari Kelahiran dan Kebangkitan Yesus adalah fragmen karyamasterpiece-nya yang mengguncang kesenian kita.

Dalam dunia seni lukis, ia memanfaatkan materi apa saja sebagai pengucapan artistiknya. Tahun 1960, berkarya kolage, menempelkan benda rongsokan ke canvasnya. 1971, ikut mempelopori kelahiran seni lukis batik. Bersama pelukis Jogja, MUdjita, Nasjah Djamin, Suwaji, Nyoman Gunarso, Salim, Abas Alibasyah, dll mendirikan Sanggar Barong serta memanfaatkan media tutup celup (batik) sebagai pengganti canvas.

Dua torso adalah salah satu karyanya yang dinobatkan sebagai karya terabik seAsia Pasifik, dalam sebuah pameran lukisan Asia di Dacca, Bangladesh. Ia mengantongi medali emas setahun kemudian. Lainnya menjadi koleksi Istana Negara Republik Indonesia, Istana Kerajaan Negeri Belanda, Adam Malik, Sri Paus Paulus VI, HB IX, Budihardjo, Kedutaan Besar RI di Roma, Praha, BUenos Aries, London, Canbera, Bonn, Manila, dsb.
32/3 <2+?> Handung Kussudyarsono [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 22 ديسمبر 1933, Yogyakarta
Handung atau lebih populer disebut "Pak Ndung" lebih dikenal di masyarakat Yogya sebagai Pakar kesenian Ketoprak. Sejak tahun 1971, ia mengelola Grup Ketoprak Sapta Mandala yang merupakan salah satu kegiatan kesenian yang dibina Kodam VII Diponegoro.

Handung telah mengashilkan ratusan karya yang meliputi tidak kurang dari 161 naskah sandiwara dan ketoprak, 35 diantaranya naskah panjang dan 40 naskah ringkas yang diterbitkan sebagai buku seperti Perintah Diponegoro, Nyi Ageng Serang, Setyawati Obong, Putri Arum Dalu, Penguasa Sejati, Joko Suruh dan sebagainya. Beberapa naskah ketoprak tulisannya digunakan sebagai bahan pelajaran telaah seni tradisional di Universitas Leiden Belanda.

Handung juga telah menghasilkan 70 cerpen berbahasa Jawa yang dimuat diberbagai majalah seperti Penyebar Semangat, Jayabaya, Kekasih, Cendrawasih, dan Mekarsari. Selain itu ia juga menulis 3 novel yakni Merah Delima, Anggraini dan Timbalan Suci (Panggilan Suci). Dari sekian banyak karya-karyanya, salah satu pernah difilmkan dengan judul asli Den Ayu Mantri di bawah arahan sutradawa Azwar AN.

Handung berkarier di dunia jurnalistik sebagai wartawan pada Badan Penerbit Kedaulatan Rakyat Yogyakarta, hingga menjadi Pemimpin Redaksi Mekarsari sampai pensiun tahun 1989. Setelah pensiun, Handung masih bekerja di grup media yang sama dengan menjadi Pemimpin Redaksi Tabloid Anak-anak Gatotkaca. Ia juga aktif di Pusat Latihan Tari Bagong Kusudiardjo sebagai pimpinan produksi, Yayasan Kebudayaan Tegalrejo, dan Yayasan Budaya Nusantara.

Orangtua Bagong, RB Tjondro Sentono menikah dengan Siti Aminah, Dari hasil perkawinan mereka, lahirlah Kus Sumarbirah, Bagong Kussudiardja, Handung Kussudyarsana, dan Lilut Kussudyarto
53/3 <2+?> Kus Sumarbirah ? (Kuswadji Kawindrosusanto) [Hamengku Buwono VII]
64/3 <2+?> Lilut Kussudyarto [Hamengku Buwono VII]

4

101/4 <4+1> Otok Bima Sidharta [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 18 مايو 1960, Yogyakarta
72/4 <4+1> w Butet Kertaradjasa ? (Bambang Ekoloyo Butet Kartaredjasa) [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 21 نوفمبر 1961, Yogyakarta
الزواج: <3> Rulyani Isfihana [?] م 9 أغسطس 1959
83/4 <4+1> w Gregorius Djaduk Ferianto [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 19 يوليو 1964, Yogyakarta
الزواج: <4> Petra [?]
94/4 <4+1> Ida Manutranggana [Hamengku Buwono VII]
الوفاة: 15 فبراير 2005, Yogyakarta
115/4 <4+1> Elia Gupita [Hamengku Buwono VII]
126/4 <4+1> Rondang Ciptasari [Hamengku Buwono VII]
137/4 <4+1> Purbasari Ayuwangi [Hamengku Buwono VII]

5

201/5 <7+3> Galuh Paskamagma [Hamengku Buwono VII]
الميلاد: 3 ديسمبر 1994, Yogyakarta
142/5 <8+4> Rajane Tetabuhan [Hamengku Buwono VII]
153/5 <8+4> Ratu Hening [Hamengku Buwono VII]
164/5 <8+4> Kandida Rani Nyaribunyi [Hamengku Buwono VII]
175/5 <8+4> Gusti Arirang [Hamengku Buwono VII]
186/5 <8+4> Presiden Dewa Gana [Hamengku Buwono VII]
197/5 <7+3> Giras Basuwondo [Hamengku Buwono VII]
218/5 <7+3> Suci Senanti [Hamengku Buwono VII]
Personal tools