Raden Ajeng Sekeli - جرد الجدول

From Rodovid AR

الشّخص:26131
Jump to: navigation, search
Generation of a large tree takes a lot of resources of our web server. Anonymous users can only see 7 generations of ancestors and 7 - of descendants on the full tree to decrease server loading by search engines. If you wish to see a full tree without registration, add text ?showfulltree=yes directly to the end of URL of this page. Please, don't use direct link to a full tree anywhere else.
11/1 <?> Raden Ajeng Sekeli [Mangkunegara II]

2

21/2 <1+1> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara IV (Th:1853-1881) [Mangkunegara IV]
الزواج: <2> Raden Ayu Semi [?]
الزواج: <3> Raden Ayu Dunuk [Mangkunegara III]
اللقب المميّز: 1853, KGPAA

3

51/3 <2> Pangeran Harya Gandahatmaja [Mangkunegara IV]
الدفن: Astana Girilayu, Karanganyar
92/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Gondosewoyo [Mangkunegara IV]
الميلاد: 16 سبتمبر 1838
103/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Gondosuputro [Mangkunegara IV]
الميلاد: 2 سبتمبر 1881, Surakarta
الدفن: Astana Girilayu, Karanganyar
KPH. Gondosuputra mengabdikan hampir seluruh kariernya di Legiun Mangkunegaran. Pada waktu dia masih berpangkat Kapten, di Kalimantan terjadi kerusuhan. Pemerintah Belanda meminta bantuan Legiun Mangkunegaran untuk memadamkan kerusuhan tersebut. Pada tahun 1860, Kapten GPH. Gondosuputra diperintahkan untuk memimpin pasukan ekspedisi yang akan berangkat ke Kalimantan. Namun sebelum pasukan sempat diberangkatkan, kerusuhan sudah berhasil dipadamkan. Masih sebagai Kapten Legiun Mangkunegaran, ia mengikuti Mangkunegara IV ke Batavia untuk melakukan perundingan dengan Gubernur Jenderal Hindia Belanda yang pada waktu itu di jabat oleh Ludolph Anne Jan Wilt, baron Sloet van de Beele.

Dalam lawatan yang dilakukan pada tahun 1862 tersebut, Mangkunegara IV disertai oleh KPH. Suryodiningrat (Putera MN.III), adik iparnya KPH. Gondosuputra. Dalam perjalanannya, Mngkunegara IV beserta rombongan dijamu makan malam oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda di istana Bogor. Pada waktu itu Mangkunegara IV tertarik keindahan lampu lilin di istana Bogor, bertanya pada Gubernur Jenderal, apakah bisa membeli lampu-lampu tersebut untuk dipasang di istana Mangkunegaran. Gubernur Jenderal menjawab bahwa, kebetulan menurut rencana lampu-lampu lilin tersebut akan diganti dengan lampu gas. Mangkunegara IV menyanggupi untuk membayar 100.000 Gulden, sesuai dengan harga yang diminta oleh pemerintah Hindia Belanda.

Dalam lawatan yang dilakukan pada tahun 1862 tersebut, Mangkunegara IV disertai oleh KPH. Suryodiningrat (Putera MN.III), adik iparnya KPH. Gondosuputra. Dalam perjalanannya, Mngkunegara IV beserta rombongan dijamu makan malam oleh Gubernur Jenderal Hindia Belanda di istana Bogor. Pada waktu itu Mangkunegara IV tertarik keindahan lampu lilin di istana Bogor, bertanya pada Gubernur Jenderal, apakah bisa membeli lampu-lampu tersebut untuk dipasang di istana Mangkunegaran. Gubernur Jenderal menjawab bahwa, kebetulan menurut rencana lampu-lampu lilin tersebut akan diganti dengan lampu gas. Mangkunegara IV menyanggupi untuk membayar 100.000 Gulden, sesuai dengan harga yang diminta oleh pemerintah Hindia Belanda.

Gubernur Jenderal menyatakan keheranannya tentang kesanggupan Mangkunegara IV membeli lampu-lampu tersebut. Selain dapat membayar harganya yang tinggi, juga dia tidak dapat membayangkan betapa besarnya istana Mangkunegaran, karena bisa muat lampu yang begitu banyak. Ia menyatakan keinginannya untuk dapat berkunjung ke istana Mangkunegaran. Keinginan Gubernur Jenderal terlaksana pada tahun 1863, pada waktu dia diundang oleh Mangkunegaran IV dalam acara peletakan batu pertama pembangunan stasiun kereta api Solo Balapan.

Pada tahun 1863, KPH. Gondosuputro dinaikkan pangkatnya menjadi Mayor dan dua tahun kemudian ia diangkat dalam jabatan “yang menjalanakan tugas sebagai Komandan Legiun Mangkunegaran”. Seperti yang diketahui, komandan Legiun adalah Mangkunegara IV sendiri, dengan pangkat Kolonel. Semenjak KPH. Gondosaputra mengabdi pada Legiun Mangkunegaran, berbagai usaha untuk meningkatkan mutu dan profesionalisme Legiun senantiasa dilakukan. Pada masa jabatan sebagai pejabat pelaksana komandan, ia melakukan penterjemahan buku-buku militer dari bahasa Belanda ke bahasa Melayu. Hal ini dimaksudkan agar para prajurit dapat menyerap taktik-taktik dan disiplin kemiliteran dengan baik. Sedangkan untuk latihan fisik para prajuritnya. Legiun Mangkunegaran mendapat bantuan pelatih tentara Belanda yang berada di Solo.

Semasa ia memangku jabatan tersebut, di Aceh terjadi perang antara rakyat Aceh melawan pemerintah Hindia Belanda. Lagi-lagi pemerintah Hindia Belanda meminta bantuan ke Mangkunegaran, agar mengirim pasukannya ke Aceh. Atas perintah Mangkunegara IV sebagai komandan Legiun, maka Mayor KPH. Gondosuputra menyiapkan pasukan yang terdiri dari dua kompi dengan jumlah personil 180 orang. Sebelum berangkat ke medan pertempuran, pasukan ini dilatih secara intensif di tangsi Tanah Putih daerah Semarang dan dibawah pengawasan langsung pelaksana harian Komandan Legiun, Mayor KPH. Gondosuputro. Dari hasil latihan tersebut, ia memutuskan bahwa hanya 150 personil yang memenuhi persyaratan untuk diberangkatkan.

Dengan dipimpin oleh adiknya, Kapten KPH. Gondosisworo, pasukan tersebut berangkat ke Aceh dengan kapal dari pelabuhan Semarang pada tanggal 21 November 1873. Selain Legiun Mangkunegaran, pada waktu bersamaan juga diberangkatkan pasukan dari Pakualaman Yogyakarta dan pasukan dari Madura. Pada perang di Aceh ini, Legiun Mangkunegaran dapat membalikkan keunggulan pasukan Belanda atas Pasukan Kesultanan Aceh. Atas jasa jasa Legiun Mangkunegaran yang dipimpinnya selama Perang Aceh, Raja Belanda menganugerahkan Ridder Kruis (Salib Penunggang) atau Salib Bangsawan Militaire Willems Orde (MWO) Kelas IV. Pada tahun 1873, Mayor KPH. Gondosaputra dinaikkan pangkatnya sebagai Letnan Kolonel dengan jabatan tetap sebagai pejabat pelaksana harian komandan Legiun Mangkunegaran.

Mutu profesionalisme Legiun Mangkunegaran pada masa tersebut dikagumi diseluruh tanah jajahan Belanda. Kepangkatan para perwiranya disejajajrkan dengan Leger atau tentara Kerajaan Belanda, hingga seragamnyapun disamakan. Perbedaannya hanya terletak pada sulaman dileher yang berinisial MN. Modernisasi dilakukan di semua bidang, mulai dari persenjataan sampai dengan pembangunan markas Artileri-Kavalari pada tahun 1874. Gedung markas tersebut hingga saat ini masih kokoh berdiri diujung timur Pamedan Mangkunegaran.

Konsentrasi Legiun Mangkunegaran pada waktu itu terutama di dua tempat, yaitu di kota Surakarta dan daerah Matesih, Karang Pandan. Tugas anggota Legiun di daerah Matesih, Karang Pandan antara lain, melaksanakan penjagaan di pesanggrahan dan makam Mengadeg. Daerah tersebut bagi KPH. Gondosuputra bukan merupakan daerah yang asing. Dia sejak lama mendapat tugas dari ayahnya untuk mengelola pesanggrahan tersebut. Bahkan sebulan sebelum dia wafat, masih sempat berkunjung ke Karang Pandan dengan didampingi para putranya termasuk KPH. Gondosuputra. Pada tahun 1881 ayahnya wafat pada tanggal 2 September jam 07.00 pagi, kemudian pada hari yang sama pada jam 12.00 siang, KPH. Gondosaputra menyusul ayahnya. Keduanya dimakamkan di Girilayu.
44/3 <2+3> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VI (Th:1896-1916) [Mangkunegara VI]
اللقب المميّز: 1896, Prabu Mangkunegara VI [1896-1916]
35/3 <2+3> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara V (Th:1881-1896) [Mangkunegara V]
66/3 <2> B. R. M. Gondowidjojo [Mangkunegara IV]
77/3 <2> B. R. A. Praboewidjojo [Mangkunegara IV] 88/3 <2+3> B. R. A. Soemarti [Mangkunegara IV] 119/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Gondosisworo [Mangkunegara IV]
1210/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Doyosuputro [Mangkunegara IV]
1311/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Doyokisworo [Mangkunegara IV]
1412/3 <2> Raden Mas Panji Nitikusumo [Mangkunegara IV]
1513/3 <2> Kanjeng Pangeran Haryo Handoyonoto [Mangkunegara IV]

4

161/4 <3> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII [Mangkunegara VII]
الميلاد: 15 أغسطس 1855
الزواج: <11> Raden Roro Mardewi [Wongsosoetirto]
الزواج: <12> B. R. A. Setyowati [Setyowati]
الزواج: <13> Mas Ayu Retnoningrum [Retnoningrum]
الزواج: <14> Mas Ayu Sitaningrum [Sitaningrum]
الزواج: <15> Mas Ayu Kamijem [Kamijem]
الزواج: <16> B. R. A. Tedjowati [Tedjowati]
العمل: 11 يناير 1916 - 1944, Surakarta, Sunan Surakarta bergelar Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara VII
الزواج: <17> Gusti Kanjeng Ratu Timur [Hb.7.65] (Bendoro Raden Ajeng Mursudarya) [Hamengku Buwono VII] , Surakarta
الوفاة: 19 يوليو 1944
KGPAA. Mangkunegara VII (lahir 12 November 1885 - wafat 1944) adalah pemegang tampuk pemerintahan Mangkunegaran dari tahun 1916 - 1944. Ia adalah salah seorang putera dari Mangkunegara V. Ia menggantikan pamannya, Mangkunegara VI, yang mengundurkan diri pada 11 Januari 1916.

Mangkunegara VII adalah seorang penguasa yang dianggap berpandangan modern pada jamannya. Ia berhasil meningkatkan kesejahteraan di wilayah Praja Mangkunegaran melalui usaha perkebunan (onderneming), terutama komoditas gula. Mangkunegara VII juga seorang pencinta seni dan budaya Jawa, dan terutama mendukung berkembangnya musik dan drama tradisional.

Mangkunegara VII terlahir dengan nama Raden Mas Soerjo Soeparto. Ia adalah anak ketujuh atau anak lelaki ketiga dari 28 bersaudara anak-anak dari Mangkunegara V.

Anak putri tertua Mangkunegara VII, yaitu BRAy. Partini, menikah dengan P.A. Husein Djajadiningrat, seorang sejarawan dan ningrat dari Serang, Banten.

Mangkunegara VII, dikenal pada zamannya sebagai bangsawan modern yang berkontribusi banyak terhadap kelangsungan kebudayaan Jawa dan gerakan kebangkitan nasional. Ia sempat mengenyam pendidikan di Universitas Leiden di Belanda selama tiga tahun, sebelum pulang ke Indonesia untuk menggantikan pamannya, Mangkunegara VI yang mengundurkan diri tahun 1916.

Semangat Mangkunegara VII untuk mencari ilmu pengetahuan sudah tampak sejak muda, ketika pamannya Mangkunegara VI melarangnya untuk masuk HBS, ia memilih untuk berkelana dan menjalani hidup di luar keraton; menjadi penerjemah bahasa Belanda-Jawa dan mantri di tingkat kabupaten. Sedangkan kecintaannya terhadap budaya Jawa ditunjukkan melalui peranannya yang aktif dalam mendirikan lembaga studi Cultuur-Wijsgeerige Studiekring (Lingkar Studi Filosofi-Budaya) dan lembaga kebudayaan Jawa Java-Instituut, tidak luput juga karya ilmiahnya tentang simbolisme wayang Over de wajang-koelit (poerwa) in het algemeen en over de daarin voorkomende symbolische en mystieke elementen (1920).

Ia juga turut menjadi tokoh di dalam organisasi pergerakan nasional Boedi Oetomo dan penasihat di organisasi pelajar Jong Java. Pada tahun 1933, ia memprakarsai didirikannya radio pribumi pertama di Indonesia yaitu SRV (Solosche Radio Vereniging) yang memancarkan program-program dalam bahasa Jawa.

Selain itu ia juga seorang perwira KNIL dengan jabatan Kolonel pada masa hidupnya, dengan jabatan ini ia juga merangkap sebagai komandan Legiun Mangkunegaran, sebuah tentara kecil yang terdiri dari prajurit Mangkunegaran.
322/4 <9> Raden Mas Pandji Gondosoenario [Mangkunegara IV]
الميلاد: 1859?
173/4 <3+6> Bendoro Raden Mas Samekto (K. P. H. Soerjokoesoemo) [Mangkunegara V]
الميلاد: 9 October 1873, solo, Putra mahkota dari KGPAA Mangkunegara V
الزواج: <18> B. R. A. Catharina Bertha [Catharina Bertha]
الزواج: <19> B. R. A. Soerjokoesoemo [Wreksodiningrat]
الوفاة: 22 سبتمبر 1934, Klaten
الدفن: 23 سبتمبر 1934, Astana Girilayu, Karanganyar
304/4 <3+4> B. R. A. Soerarti [Mangkunegara V]
الميلاد: 7 ابريل 1891
الزواج: <20> R. A. A. Warsohadiningrat [Warsohadiningrat]
315/4 <3+5> K. P. H. Soerjosoerardjo [Mangkunegara V]
الميلاد: 6 October 1891
186/4 <6> R. Ay. Siti Atini [?] 197/4 <4> K. P. H. Soejono Handojoningrat [Mangkunegara VI]
208/4 <3> Bendoro Raden Ajeng Sutantinah (B. R. A. Koesoemodiningrat) [Mangkunegara V] 219/4 <3> K. P. H. Soerjosoegijanto [Mangkunegara V]
2210/4 <3> K. P. H. Soerjosoewito [Mangkunegara V]
2311/4 <3> K. P. H. Soerjosoebandoro [Mangkunegara V]
2412/4 <3> K. P. H. Soerjosoemasto [Mangkunegara V]
2513/4 <3> K. P. H. Soerjosoemanto [Mangkunegara V]
2614/4 <3+6> K. P. H. Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
2715/4 <3> K. P. H. Soerjosoekanto [Mangkunegara V]
2816/4 <3> K. P. H. Soerjosoetanto [Mangkunegara V]
2917/4 <3> K. P. H. Soerjosoebandrijo [Mangkunegara V]
3318/4 <9> Raden Mas Gondosoebario [Mangkunegara IV]
3419/4 <3> B. R. A. Soeparti [Mangkunegara V] 3520/4 <3> Bendoro Raden Mas Soerarso (K. P. H. Soerjosoerarso) [Mangkunegara V]

5

451/5 <17+18> R. A. Hendrarsi Soerjokoesoemo [Mangkunegara V]
الميلاد: 3 يوليو 1894, Surakarta
الزواج: <24> Raden Mas Iskak Tjondrodipoero (K. R. M. T. Iskak Martonagoro) [Tjondrodipoero] م 19 October 1883
الوفاة: 22 سبتمبر 1964, Surakarta
402/5 <16+11> B. R. A. Partini [Mangkunegara VII]
الميلاد: 14 أغسطس 1902
الزواج: <25> Hoessein Djajadiningrat [Djajawinata] م 8 ديسمبر 1886 و 12 نوفمبر 1960
الوفاة: 1998
373/5 <16+17> Gusti Raden Ayu Siti Nurul Kamaril Ngasarati Kusumawardhani / Gusti Noeroel [Mangkunegara VII]
الميلاد: 17 سبتمبر 1921, Surakarta
الزواج: <38!> Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
الوفاة: 10 نوفمبر 2015, Bandung
Gusti Noeroel terkenal memiliki paras yang cantik. Karena kecantikannya, pada saat itu Gusti Noeroel menjadi primadona di Kota Solo dan didambakan para tokoh negara. Mulai dari mantan Perdana Menteri Sutan Sjahrir yang biasa mengirimkan kado melalui sekretarisnya ke kediaman Gusti Noeroel di Pura Mangkunegaran ketika rapat kabinet digelar di Yogyakarta. Gusti Noeroel juga didambakan oleh Kolonel GPH Djatikusumo, salah seorang prajurit militer. Yang menarik adalah mantan Presiden Soekarno yang juga tertarik dengan Gusti Noeroel namun konon kalah bersaing dengan Sutan Sjahrir.[3] Tokoh negara lainnya yang mencoba meminang Gusti Noeroel adalah Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang memiliki 9 orang selir. Namun semua tokoh tersebut tidak ada satupun yang berhasil memikat hati Gusti Noeroel. Putri bangsawan ini memutuskan untuk menerima pinangan seorang militer berpangkat letnan kolonel yang bernama RM Soerjo Soejarso.

Kecantikan Gusti Noeroel yang termasyhur ini juga dibarengi dengan kepiawaiannya menari. Suatu kali, di usianya yang masih 15 tahun, Gusti Noeroel diminta datang secara khusus untuk menari di hadapan Ratu Wilhelmina di Belanda. Tarian tersebut dipersembahkan sebagai kado pernikahan Putri Juliana. Menariknya, saat itu rombongan dari Mangkunegaran tidak membawa gamelan untuk mengiringi tarian Gusti Nurul. Tarian itu diiringi alunan gamelan yang dimainkan dari Pura Mangkunegaran dan dipancarkan melalui Solosche Radio Vereeniging, yang siarannya bisa ditangkap dengan jernih di Belanda[4].

Gusti Noeroel juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang membidani berdirinya Solosche Radio Vereeniging, stasiun radio pertama di Indonesia.
444/5 <17+19> R. A. Soenitoeti [Mangkunegara V]
R. A. Soenitoeti adalah puteri KPH. Sowrjokoesoemo dari perkawinannya dengan puteri Wreksodiningrat, Patih Surakarta.
365/5 <16+13> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Mangkunegara Vlll (Th:1944-1987) [Mangkunegara VIII]
386/5 <35> Raden Mas Soerjosoejarso [Mangkunegara V] 397/5 <18+21> R. M. Srijatto [Mangkunegara III] 418/5 <16+14> Bendoro Raden Mas Santoso (K. P. H. Hamidjojo Santoso) [Mangkunegara VII]
429/5 <16+15> B. R. M. Sanjaya [Mangkunegara VII]
4310/5 <16+16> B. R. A. Partina [Mangkunegara VII] 4611/5 <17+18> Raden Mas Hendrarko Soerjokoesoemo [Mangkunegara V]
4712/5 <30+20> R. A. Soenjoto [Warsohadiningrat]
4813/5 <30+20> Raden Mas Soekarno [Warsohadiningrat]
4914/5 <30+20> Raden Mas Sarono [Warsohadiningrat]
5015/5 <30+20> R. A. Sarjati [Warsohadiningrat]
5116/5 <30+20> Raden Mas Sajogja [Warsohadiningrat]
5217/5 <30+20> Raden Mas Soegondo [Warsohadiningrat]
5318/5 <30+20> R. A. Sarwimoerti [Warsohadiningrat]
5419/5 <30+20> R. A. Moektini [Warsohadiningrat]
5520/5 <30+20> Raden Mas Sapoetro [Warsohadiningrat]
5621/5 <30+20> R. A. Warmarti [Warsohadiningrat]
5722/5 <20+22> B. R. A. Soewarni [Pakubuwono IX] 5823/5 <20+22> B. R. A. Soewarsi [Pakubuwono IX] 5924/5 <20+22> K. P. H. Tjokrokoesoemo [Pakubuwono IX]
K. P. H. Tjokrokoesoemo adalah menantu Pakubuwono X.
6025/5 <17+18> R. A. Hendrastoeti [Mangkunegara V]
6126/5 <23> K. R. M. T. H. Soediarto Soerjosoebandoro [Mangkunegara V]
6227/5 <26> K. P. H. Soetardjo Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
الزواج: <31> w Dolly Zegerius [Zegerius] م 1925 و 18 سبتمبر 2019

6

791/6 <45+24> Raden Mas Soedarmo Martonagoro [Tjondrodipoero] 762/6 <45+24> R. A. Noek Soedarti Martonagoro [Tjondrodipoero]
الميلاد: 1918
الزواج: <32> Raden Mas Soedjarwadi [Gitodiprodjo] م 3 مارس 1903 و 6 مارس 1967
الوفاة: 1987
803/6 <40+25> Hoessein Wahjoe Djajadiningrat [Djajawinata] 924/6 <40+25> R. M. A. A. Djajadiningrat [Djajawinata]
الميلاد: 21 ابريل 1928
695/6 <36+44!> G. P. H. Radityo Praboekoesoemo [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 20 سبتمبر 1942
الزواج: <34> Erna Santoso [Santoso]
الوفاة: 21 نوفمبر 1977, GPH. Radityo Praboekoesoemo meninggal akibat kecelakaan lalu lintas.
706/6 <36+44!> G. R. A. Retnosatoeti [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 24 سبتمبر 1944
الزواج: <35> R. M. H. Rahadian Jamin (Kph. Surjadiningrat) [Khatib] و 1979
717/6 <44+36!> G. R. A. Rosati [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 1946
الزواج: <36> R. M. H. Hoediono Kadarisman Notohadiningrat [Notohadiningrat] م 1937? و 25 يونيو 2020
858/6 <41> R. A. Joyce Joconda Amaid Siti Sjahriati Hamidjojo Santoso [Mangkunegara VII]
الميلاد: 1947?
الزواج: <37> R. M. H. Hoedionoto Harjoto [Harjoto]
الوفاة: 24 يونيو 2022, Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
989/6 <62+31> w K. R. A. Soemarini Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
الميلاد: 2 نوفمبر 1947, Malang
الزواج: <38> Tinton Soeprapto [Soeprapto] م 21 مايو 1945
الزواج: <39> w Idris Sardi [Soekamto] م 7 يونيو 1938 و 28 ابريل 2014
الطلاق: <40> Didi Abdoelkadir Hadjoe [Hadjoe] و 6 ابريل 2020
الزواج: <41> Boerhan Noer Abdoellah [Abdoellah]
9710/6 <62+31> w K. P. H. Japto Sulistio Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
الميلاد: 16 ديسمبر 1949, Surakarta
الزواج: <42> Retno Sutjiati [Sutjiati]
6311/6 <36+44!> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara IX / Gusti Pangeran Haryo Sujiwokusuma [Mangkunegara IX]
الميلاد: 18 أغسطس 1951
الزواج: <43> Prisca Marina Jogi Soepardi (Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX) [Soepardi]
الزواج: <44> Raden Ayu Sukmawati Soekarnoputri [Hamengku Buwono II] م 26 October 1951
الوفاة: 13 أغسطس 2021, Jakarta
الدفن: 15 أغسطس 2021, Astana Girilayu, Karanganyar
Mangkunegara IX adalah putra laki laki kedua dari Mangkunegara VIII.Pada masa remajanya bernama GPH Sujiwokusuma.Dalam pada itu GPH Sujiwokusuma menjadi Raja Muda di Mangkunegaran pada jaman dengan alam yang sudah merdeka jadi alamnya Republik Indonesia.Naiknya GPH Sujiwokusuma ke tampuk kekuasaan Mangkunegaran membawa suasana yang menebalkan catatan catatan para sejarahwan dan juga para kuli tinta (wartawan).
7212/6 <44+36!> Gusti Raden Mas Saktia Hamidjojo Saroso [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 1 نوفمبر 1959
الزواج: <45> M. G. Sutjiati [Sutjiati]
7313/6 <44+36!> Gusti Raden Mas Herwasta Hamidjojo Saroso (Gusti Pangeran Haryo Robertus Gregorius Herwasto Kusumo) [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 10 مايو 1961
الوفاة: 31 يوليو 2012
7514/6 <36+26> Bendoro Raden Mas Surjo Amiseno [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 15 يونيو 1963
7415/6 <44+36!> G. R. A. Retnoastrini [Mangkunegara VIII]
الميلاد: 16 مارس 1964
الزواج: <46> Tunku Abu Bakar [Ismail (Johor)]
9316/6 <45+24> R. M. H. Hartono [Tjondrodipoero]
الوفاة: 9 ابريل 1991
6417/6 <39+27> R. Ay. Endang Luki Marjanti [Mangkunegara III] 6518/6 <39+27> R. M. Bambang Soeroto, BA [Mangkunegara III] 6619/6 <39+27> R. M. Ir. Ary Soeprijanto, M.Sc. [Mangkunegara III] 6720/6 <39+27> R. M. Rachmat Djoenartono, BE [Mangkunegara III] 6821/6 <61> Raden Mas Bambang Soetjahjo Adjie [Mangkunegara V]
7722/6 <45+24> Raden Mas Waloejo Martonagoro [Tjondrodipoero] 7823/6 <45+24> R. A. Soemarsi Martonagoro [Tjondrodipoero]
8124/6 <40+25> Partoeti Djajadiningrat [Djajawinata] 8225/6 <40+25> Pardewi Djajadiningrat [Djajawinata]
8326/6 <45+24> R. A. Soetrepti Martonagoro [Tjondrodipoero] 8427/6 <45+24> Raden Mas Oetojo Martonagoro [Tjondrodipoero]
8628/6 <37+38!> Raden Mas Sularso Basarah Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
8729/6 <37+38!> R. A. Parimita Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
8830/6 <38+37!> Raden Mas Adji Pamoso Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
8931/6 <38+37!> R. A. Heruma Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
9032/6 <38+37!> R. A. Rasika Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
9133/6 <38+37!> R. A. Wimaja Wiarti Soerjosoejarso [Mangkunegara V]
9434/6 <61> R. A. Niniek Soerjosoebandoro [Mangkunegara V]
9535/6 <45+24> Raden Mas Soedarjo Martonagoro [Tjondrodipoero]
9636/6 <62+31> K. P. H. Soenarjo Soerjosoemarno [Mangkunegara V]

7

1171/7 <76+32> R. A. Dewi Soelastri Soedjarwadi [Gitodiprodjo]
الميلاد: 19 October 1942, Klaten
الوفاة: 16 ديسمبر 1996, Delft
1182/7 <83+50> w Rini Mariani Soemarno [Soemarno]
الميلاد: 9 يونيو 1958, Maryland
الزواج: <51> Suwandi [?]
1243/7 <92> Dimas Djajadiningrat [Djajawinata]
الميلاد: 24 أغسطس 1973
الزواج: <52> Reynavenzka Retno Deyandra [Deyandra] م 24 مارس 1992
الزواج: <53> Raden Roro Faradina Mufti [Faradina Mufti] م 1 ديسمبر 1989
Dimas Djayadiningrat (lahir 24 Agustus 1973) adalah seorang sutradara video klip dan film asal Indonesia. Dia pernah menjadi salah satu dari 4 orang juri di Indonesian Idol Musim Pertama sampai dengan Indonesian Idol Musim Ketiga. Setelah keluar dari team juri, dia kembali diundang sebagai juri tamu si Indonesian Idol Musim Ketujuh.

Film yang pernah dibuatnya antara lain Tusuk Jelangkung, yang dibintangi oleh Marcella Zalianty, Iqbal Rizantha, Dinna Olivia dan Samuel Rizal.

Film Tusuk Jelangkung (2003)

30 Hari Mencari Cinta (2004)
1324/7 <98+40> w Shelomita Sulistiany [Hadjoe]
الميلاد: 24 نوفمبر 1974, Jakarta
الزواج: <54> Arya Fajar Faizal Diah [Diah]
1315/7 <97+42> Raden Mas Sahid Abishalom Benninu Nugroho Noyosatwiko Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
الميلاد: 1975
الزواج: <55> w Yasmine Leeds Wildblood [Wildblood] م 11 مارس 1993
1126/7 <68> Raden Ayu Ardhia Pramesti Regita Cahyani [Mangkunegara V]
الميلاد: 2 ابريل 1975
الزواج: <56> w Hutomo Mandala Putra [Kertoirono] م 15 يوليو 1962
1007/7 <63+44> w Gusti Raden Mas Pondrokarno Sukmoputro Jimonagoro / Gusti Pangeran Haryo Paundrakarna [Mangkunegara IX]
الميلاد: 19 ابريل 1975
998/7 <63+44> Gusti Raden Ajeng Suniwati Sukmoputro / Gusti Raden Ajeng Putri Agung Suniwati [Mangkunegara IX]
الميلاد: 4 أغسطس 1977
1339/7 <98+40> w Reuben Elishama Hadjoe [Hadjoe]
الميلاد: 18 سبتمبر 1978, Jakarta
الزواج: <57> Irna Mareta [Mareta]
الطلاق: <57!> Irna Mareta [Mareta]
الزواج: <58> w Shenty Feliziana [Sudirman] م 18 أغسطس 1989
11310/7 <74+46> Tunku Kurshiah Aminah [Ismail (Johor)]
الميلاد: 1991?
الزواج: <59> Mohamad Zaini [Hitam]
11411/7 <74+46> Tunku Abdul Rahman Burhanuddin [Ismail (Johor)]
الميلاد: 1994?
الوفاة: 2020
11512/7 <74+46> Tunku Aishah [Ismail (Johor)]
الميلاد: 1998?
12313/7 <85+37> Raden Mas Ario Bayu Putro [Harjoto]
الوفاة: 2015
13014/7 <63+43> Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara X (Gusti Pangeran Haryo Bhre Cakrahutama Wira Sudjiwo) [Mangkunegara X]
اللقب المميّز: 12 مارس 2022, Surakarta, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara X
10115/7 <64+47> R. Ay. Erlin Handayani Puspitorini [Hadiprajitno]
10216/7 <64+47> R.m. Hani Saroso Erman Riyadi [Hadiprajitno]
10317/7 <65+48> R. Ay. Erieka Mirtha Ananda [Mangkunegara III]
10418/7 <65+48> R.a. Inez Marris Adhinda [Mangkunegara III]
10519/7 <65+48> R. A.y. Dinar Rezza Ayuenda [Mangkunegara III]
10620/7 <66> R. M. Yusfian Romanto [Mangkunegara III]
10721/7 <66+?> R. M. Bramanto Jayasidayatra [Mangkunegara III]
10822/7 <67+?> R. Ay. Rieka Diana Rachmawati [Mangkunegara III]
10923/7 <67+?> R. M. Rachdianto Idola Fitranda [Mangkunegara III]
11024/7 <67+?> R. Ay. Herlidya Permata Fridayanti [Mangkunegara III]
11125/7 <67+?> R. M. Rachmadani Anggowo Rizky [Mangkunegara III]
11626/7 <76+32> Raden Mas Soedibjo Soedjarwadi [Gitodiprodjo]
11927/7 <83+50> Ongki P. Soemarno [Soemarno]
12028/7 <84> R. A. Soesilastoeti Martonagoro [Tjondrodipoero]
12129/7 <71+36> R. A. Ratna Rosilawati Kadarisman [Notohadiningrat]
12230/7 <71+36> K. R. M. H. Hariadhi Anggoro Kadarisman [Notohadiningrat] 12531/7 <83+50> Ari Soemarno [Soemarno]
12632/7 <83+50> Noes Soemarno [Soemarno]
12733/7 <83+50> Nies Soemarno [Soemarno]
12834/7 <69+34> Raden Ajeng Aminah Radyastuti [Mangkunegara VIII]
12935/7 <63+43> Gusti Raden Ajeng Ancillasura Marina Sudjiwo [Mangkunegara IX]
13436/7 <98+38> Parama Pandu Suwastomo [Soeprapto]
13537/7 <70+35> Bendoro Raden Mas Roy Rahajasa Jamin [Khatib]
13638/7 <70+35> Bendoro Raden Mas Riano Jayanegara Jamin [Khatib]

8

1371/8 <112+56> Dharma Mangkuluhur [Kertoirono]
الميلاد: 8 أغسطس 1998
1482/8 <132+54> Arya Fattah M. Diah [Diah]
الميلاد: 1999
1533/8 <133+57> Taj Belleza Izdihar Elishama [Hadjoe]
الميلاد: 2001?
1494/8 <132+54> Shanata Sakinah Diah [Diah]
الميلاد: 2002
1505/8 <132+54> Shakira Shalviya Efrona Diah [Diah]
الميلاد: 2005
1516/8 <132+54> Shaffanah Rucitra Shalmiya Diah [Diah]
الميلاد: 2008
1527/8 <132+54> Shalmiya Kanira Diah [Diah]
الميلاد: 2011
1468/8 <131+55> Raden Ajeng Seraphina Rose Sumarnaningsih Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
الميلاد: 21 October 2016
1549/8 <133+58> Biru Abiyyu Yusuf [Hadjoe]
الميلاد: 28 يوليو 2019
14110/8 <113+59> Mohamad Zulqarnain [Hitam]
الميلاد: سبتمبر 2019?
13811/8 <116> R. A. Wenny Soedjarwadi [Gitodiprodjo]
13912/8 <118+51> Yodhananta Suwandi [Suwandi]
14013/8 <118+51> Nindia Soetrepti Soemarno [Suwandi]
14214/8 <122+60> Raden Ajeng Azura Amara Kadarisman [Notohadiningrat]
14315/8 <122+60> Raden Mas Adzan Rasyad Kadarisman [Notohadiningrat]
14416/8 <122+60> Raden Ajeng Amala Putri Kadarisman [Notohadiningrat]
14517/8 <124+52> Andana Malya Djajadiningrat [Djajawinata]
14718/8 <131+55> Raden Ajeng Sophia Ayana Dwi Sulistyowati Soerjosoemarno [Mangkunegara V]
Personal tools