6. Sunan Prabu Amangkurat Agung / Susuhunan Ing Alaga (Raden Mas Sayidin) م 24 يونيو 1619 و 13 يوليو 1677

From Rodovid AR

الشّخص:26073
Jump to: navigation, search
سلالة Mataram
الجنس ذكر
الإسم الكامل 6. Sunan Prabu Amangkurat Agung / Susuhunan Ing Alaga
ألقاب أخرى Raden Mas Sayidin
أسماء أخرى Amangkurat I / Pangeran Arya Prabu Adi Mataram
الأولياء

1. Sultan Agung / Raden Mas Djatmika (Raden Mas Rangsang) [Mataram] م 1593 و 1645

Kanjeng Ratu Kulon [Gp.1] / Ratu Mas Tinumpak (Ratu Mas Ayu Sakluh) [Cirebon] و 1653

صفحة ويكي [[1]]
[١][٢][٣]

الأحداث

24 يونيو 1619 الميلاد:

ولادة الطفل: 13. Gusti Raden Ayu Adipati Mangkupraja [Mataram]

ولادة الطفل: 12. Gusti Raden Ayu Mangkuyudo [Mataram]

ولادة الطفل: 9. Pangeran Hario Panular [Amangkurat I] و أغسطس 1722?

ولادة الطفل: 15. Bendoro Raden Ayu Bendoro / Bendoro Raden Ayu Danurejo [Amangkurat I]

ولادة الطفل: 10. Ratu Klenting Biru / Raden Ayu Pucang (Gusti Raden Ayu Adip Sindurejo) [Amangkurat I]

ولادة الطفل: Nji Raden Ajoe ? (Amangkurat I) [?]

ولادة الطفل: 17. Raden Doberes [Mataram]

ولادة الطفل: Ratu Ayunan [Amangkurat I]

ولادة الطفل: Bendoro Raden Ayu Klating Wungu [Amangkurat I]

ولادة الطفل: Pangeran Purbaya III [Amangkurat I]

ولادة الطفل: 8. Pangeran Satoto [Mataram]

ولادة الطفل: 6. Pangeran Silarong [Mataram]

ولادة الطفل: Raden Ajeng Pusuh / Raden Ayu Kleting Ijo [Amangkurat I]

ولادة الطفل: 2. Susuhunan Pakubuwono I / Pangeran Puger (Raden Mas Drajat) [Mataram] و 1719

ولادة الطفل: 1. Kangjeng Susuhunan Prabu Mangkurat II / Mangkurat Admiral (Amral) (R. Mas Rahmat / R. Mas Kuning / P. Mas / G. P. H. Puger) [Amangkurat I (Mataram)] و 1703

ولادة الطفل: 7. Pangeran Notoprojo [Mataram]

ولادة الطفل: 5. Pangeran Haryo Singasari / Raden Mas Pandonga (Raden Haryo Tiron) [Amangkurat I]

ولادة الطفل: 4. Pangeran Martosono / Raden Mas Tapa [Amangkurat I] و 1678?

ولادة الطفل: 14. Pangeran Hario Mataram / Raden Mas Tapa [Amangkurat I]

ولادة الطفل: 3. Gusti Raden Ayu Pamot [Mataram]

ولادة الطفل: 11. Bendoro Raden Ayu Kaleting Kuning [Amangkurat I]

1646 - 13 يوليو 1677 اللقب المميّز: SULTAN MATARAM KE 4 bergelar Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung (Amangkurat 1)

13 يوليو 1677 الوفاة: Wanayasa, Banyumas

ملاحظات

Sri Susuhunan Amangkurat Agung atau disingkat Amangkurat I adalah raja Kesultanan Mataram yang memerintah tahun 1646-1677. Ia adalah anak dari Sultan Agung Hanyokrokusumo. Ia banyak mengalami pemberontakan selama masa pemerintahannya. Ia meninggal dalam pelariannya tahun 1677 dan dimakamkan di Tegalwangi (dekat Tegal), sehingga dikenal pula dengan gelar anumerta Sunan Tegalwangi atau Sunan Tegalarum. Nama lainnya ialah Sunan Getek, karena ia terluka saat menumpas pemberontakan Mas Alit adiknya sendiri.

Silsilah Amangkurat I Nama aslinya adalah Raden Mas Sayidin, putra Sultan Agung. Ibunya bergelar Ratu Wetan, yaitu putri Tumenggung Upasanta bupati Batang (keturunan Ki Juru Martani). Ketika menjabat Adipati Anom ia bergelar Pangeran Arya Prabu Adi Mataram.

Sebagaimana umumnya raja-raja Mataram, Amangkurat I memiliki dua orang permaisuri. Putri Pangeran Pekik dari Surabaya menjadi Ratu Kulon yang melahirkan Raden Mas Rahmat, kelak menjadi Amangkurat II. Sedangkan putri keluarga Kajoran menjadi Ratu Wetan yang melahirkan Raden Mas Drajat, kelak menjadi Pakubuwana I.

Awal pemerintahanPada tahun 1645 ia diangkat menjadi raja Mataram untuk menggantikan ayahnya, dan mendapat gelar Susuhunan Ing Alaga. Ketika dinobatkan secara resmi tahun 1646, ia bergelar Amangkurat atau Mangkurat, lengkapnya adalah Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung. Dalam bahasa Jawa kata Amangku yang berarti "memangku", dan kata Rat yang berarti "bumi", jadi Amangkurat berarti "memangku bumi". Demikianlah, ia menjadi raja yang berkuasa penuh atas seluruh Mataram dan daerah-daerah bawahannya, dan pada upacara penobatannya tersebut seluruh anggota keluarga kerajaan disumpah untuk setia dan mengabdi kepadanya.

Amangkurat I mendapatkan warisan Sultan Agung berupa wilayah Mataram yang sangat luas. Dalam hal ini ia menerapkan sentralisasi atau sistem pemerintahan terpusat. Amangkurat I juga menyingkirkan tokoh-tokoh senior yang tidak sejalan dengan pandangan politiknya. Misalnya, Tumenggung Wiraguna dan Tumenggung Danupaya tahun 1647 dikirim untuk merebut Blambangan yang telah dikuasai Bali, namun keduanya dibunuh di tengah jalan.

[[Pada tahun 1647 ibu kota Mataram dipindah ke Plered]]. Istana baru ini lebih banyak dibangun dari batu bata, sedangkan istana lama di Kerta terbuat dari kayu. Perpindahan istana tersebut diwarnai pemberontakan Raden Mas Alit atau Pangeran Danupoyo, adik Amangkurat I yang menentang penumpasan tokoh-tokoh senior. Pemberontakan ini mendapat dukungan para ulama namun berakhir dengan kematian Mas Alit. Amangkurat I ganti menghadapi para ulama. Mereka semua, termasuk anggota keluarganya, sebanyak 5.000 orang lebih dikumpulkan di alun-alun untuk dibantai.

Hubungan dengan pihak lainAmangkurat I menjalin hubungan dengan VOC yang pernah diperangi ayahnya. Pada tahun 1646 ia mengadakan perjanjian, antara lain pihak VOC diizinkan membuka pos-pos dagang di wilayah Mataram, sedangkan pihak Mataram diizinkan berdagang ke pulau-pulau lain yang dikuasai VOC. Kedua pihak juga saling melakukan pembebasan tawanan. Perjanjian tersebut oleh Amangkurat I dianggap sebagai bukti takluk VOC terhadap kekuasaan Mataram. Namun ia kemudian tergoncang saat VOC merebut Palembang tahun 1659.

Permusuhan Mataram dan Banten juga semakin buruk. Pada tahun 1650 Cirebon ditugasi menaklukkan Banten tapi gagal. Kemudian tahun 1652 Amangkurat I melarang ekspor beras dan kayu ke negeri itu.

Sementara itu hubungan diplomatik Mataram dan Makasar yang dijalin Sultan Agung akhirnya hancur di tangan putranya setelah tahun 1658. Amangkurat I menolak duta-duta Makasar dan menyuruh Sultan Hasanuddin datang sendiri ke Jawa. Tentu saja permintaan itu ditolak.

Perselisihan dengan putra mahkotaAmangkurat I juga berselisih dengan putra mahkotanya, yaitu Raden Mas Rahmat yang menjadi Adipati Anom. Perselisihan ini dilatarbelakangi oleh berita bahwa jabatan Adipati Anom akan dipindahkan kepada Pangeran Singasari (putra Amangkurat I lainnya).

Pada tahun 1661 Mas Rahmat melancarkan aksi kudeta tetapi gagal. Amangkurat I menumpas seluruh pendukung putranya itu. Sebaliknya, Amangkurat I juga gagal dalam usaha meracun Mas Rahmat tahun 1663. Perselisihan memuncak tahun 1668 saat Mas Rahmat merebut calon selir ayahnya yang bernama Rara Oyi.

Amangkurat I menghukum mati Pangeran Pekik mertuanya sendiri, yang dituduh telah menculik Rara Oyi untuk Mas Rahmat. Mas Rahmat sendiri diampuni setelah dipaksa membunuh Rara Oyi dengan tangannya sendiri.

Pemberontakan TrunajayaMas Rahmat yang sudah dipecat dari jabatan Adipati Anom berkenalan dengan Raden Trunajaya menantu Panembahan Rama alias Raden Kajoran tahun 1670. Panembahan Rama mengusulkan agar ia membiayai Trunajaya untuk melakukan pemberontakan. Kemudian Trunajaya dibiayai untuk melakukan pemberontakan terhadap Amangkurat I.

Maka dimulailah [[pemberontakan Trunajaya pangeran Madura]]. Trunajaya dan pasukannya juga dibantu para pejuang Makasar pimpinan Karaeng Galesong, yaitu sisa-sisa pendukung Sultan Hasanuddin yang dikalahkan VOC tahun 1668. Sebelumnya tahun 1674 pasukan Makasar ini pernah meminta sebidang tanah untuk membuat perkampungan, namun ditolak Amangkurat I.

Pertempuran demi pertempuran terjadi di mana kekuatan para pemberontak semakin besar. Diperkirakan terjadi perselisihan antara Trunajaya dan Adipati Anom, sehingga Trunajaya tidak jadi menyerahkan kekuasaan kepada Adipati Anom sebagaimana yang direncanakan sebelumnya dan malah melakukan penjarahan terhadap istana Kartasura. Mas Rahmat yang tidak mampu lagi mengendalikan Trunajaya pun berbalik kembali memihak ayahnya.

Puncaknya, tanggal 28 Juni 1677 Trunajaya berhasil merebut istana Plered. Amangkurat I dan Mas Rahmat melarikan diri ke barat. Babad Tanah Jawi menyatakan, dengan jatuhnya istana Plered menandai berakhirnya Kesultanan Mataram. Setelah mengambil rampasan perang dari istana, Trunajaya kemudian meninggalkan keraton Mataram dan kembali ke pusat kekuasaannya di Kediri, Jawa Timur.

Kesempatan tersebut diambil oleh Pangeran Puger untuk menguasai kembali keraton yang sudah lemah, dan mengangkat dirinya menjadi raja di Plered dengan gelar Susuhunan ing Alaga. Dengan demikian sejak saat itu terpecahlah kerajaan Mataram.

Kematian Amangkurat IPelarian Amangkurat I membuatnya jatuh sakit. Menurut Babad Tanah Jawi, kematiannya dipercepat oleh air kelapa beracun pemberian Mas Rahmat. Meskipun demikian, ia tetap menunjuk Mas Rahmat sebagai raja selanjutnya, tapi disertai kutukan bahwa keturunannya kelak tidak ada yang menjadi raja, kecuali satu orang dan itu pun hanya sebentar. Amangkurat I meninggal pada 13 Juli 1677 di desa Wanayasa, Banyumas dan berwasiat agar dimakamkan dekat gurunya di Tegal. Karena tanah daerah tersebut berbau harum, maka desa tempat Amangkurat I dimakamkan kemudian disebut Tegalwangi atau Tegalarum. Oufers hadir disana dengan dua belas orang serdadu. Amangkurat I juga berwasiat agar Mas Rahmat meminta bantuan VOC dalam merebut kembali takhta dari tangan Trunajaya. Mas Rahmat ini kemudian bergelar Amangkurat II dan mendirikan Kasunanan Kartasura sebagai kelanjutan Kesultanan Mataram.

المصادر

  1. http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=19&ved=0CGoQFjAIOAo&url=http%3A%2F%2Fxa.yimg.com%2Fkq%2Fgroups%2F21545610%2F1816685286%2Fname%2Fkeluarga%2B1.docx&ei=usIlU5WzHI6WrAeO8IGoAg&usg=AFQjCNH9xCk2366KuvnoEOrbt5qTaW3EPQ&bvm=bv.62922401,d.bmk -
  2. http://www.royalark.net/Indonesia/solo3.htm -
  3. http://asalsilahipunparanata.blogspot.com/ -

من الأجداد إلى الأحفاد

الأجداد
12. Ki Ageng Panembahan Djuminah ? (Pangeran Adipati Djuminah Petak / Pangeran Blitar I)
الميلاد: Level 3 = Buyut ke 12 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 2 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
اللقب المميّز: 1601 - 1613, Bupati Madiun Ke 6
11. Pangeran Adipati Pringgoloyo I ? (Raden Mas Djulig)
الميلاد: Level 3 = Buyut ke 11 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 1 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
اللقب المميّز: 1595 - 1601, Bupati Madiun Ke 5
13. Pangeran Adipati Martoloyo / Mangkunegoro II (Raden Mas Kanitren)
الميلاد: Level 3 = Buyut ke 13 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 3 Raden Ayu Djumilah + Panembahan Senopati
اللقب المميّز: 1613 - 1645, Bupati Madiun Ke 7
3. Pangeran Puger / Raden Mas Kentol Kejuron
اللقب المميّز: 1601?, Adipati Demak
7. Pangeran Adipati Jayaraga / Raden Mas Barthotot
اللقب المميّز: Bupati Ponorogo
5. Pangeran Purubaya / Raden Mas Damar (Jaka Umbaran)
الميلاد: 1597c, Kalkulasi Kelahiran : [(kelahiran Senapati=1530)+(Usia saat nikah=65)+((2)]= 1597
الوفاة: 13 October 1676, Kotagede Yogyakarta
8. Panembahan Hadi Prabu Hanyokrowati / Raden Mas Jolang (Panembahan Seda ing Krapyak)
الزواج: Dyah Banowati / Kanjeng Ratu Mas Hadi
الزواج: Ratu Tulungayu
الزواج:
اللقب المميّز: 1601 - 1613, Kota Gede, Mataram, Sultan Mataram Ke 2 bergelar Sri Susuhunan Adi Prabu Hanyakrawati Senapati-ing-Ngalaga Mataram
الوفاة: 1613
اللقب المميّز: 1613, "Anumerta Panembahan Seda ing Krapyak"
Pangeran Radin
الميلاد: DIPUTUS AYAHNYA : 26361
2. Panembahan Losari
الميلاد: 1518
Pangeran Kesatriyan
الميلاد: 1516
الأجداد
الأولياء
4. Pangeran Arya Martapura / Adipati Martopuro (Raden Mas Wuryah)
الميلاد: 1605, Kotagede
الوفاة: 1688, Magelang
5. Ratu Mas Sekar / Ratu Pandansari (Raden Ajeng Walik)
الزواج: Pangeran Pekik Suroboyo Panembahan Romo ING Kadjoran
الوفاة: 21 فبراير 1659, Kotagede Yogyakarta, Dimakamkan di Pajimatan Imogiri
11. Gusti Ratu Wirokusumo
الميلاد: Ing Djipang
1. Kanjeng Ratu Batang [Gp.2] / Ratu Ayu Wetan (R.Ayu Prahilla)
الميلاد: Setelah Kanjeng Ratu Kulon (Cirebon) diusir dari Keraton, berubah nama menjadi Kanjeng Ratu Kulon
الزواج: 1. Sultan Agung / Raden Mas Djatmika (Raden Mas Rangsang)
1. Sultan Agung / Raden Mas Djatmika (Raden Mas Rangsang)
الميلاد: 1593, Kuto Gede - Kesultanan Mataram
الزواج: 1. Kanjeng Ratu Batang [Gp.2] / Ratu Ayu Wetan (R.Ayu Prahilla)
الزواج: Kanjeng Ratu Kulon [Gp.1] / Ratu Mas Tinumpak (Ratu Mas Ayu Sakluh)
الزواج: Mas Ayu Wangen
الزواج: Mas Ayu Sekar Rini
اللقب المميّز: 1613 - 1645, Mataram, SULTAN MATARAM KE 4 bergelar Panembahan Hanyakrakusuma atau Prabu Pandita Hanyakrakusuma
الوفاة: 1645, Plered, Bantul, Kesultanan Mataram
Kanjeng Ratu Kulon [Gp.1] / Ratu Mas Tinumpak (Ratu Mas Ayu Sakluh)
الزواج: 1. Sultan Agung / Raden Mas Djatmika (Raden Mas Rangsang)
الوفاة: 1653, Putri Panembahan Ratu (Sultan Cirebon Ke 4 setelah Sunan Gunung Jati)
الأولياء
 
== 3 ==
4. Ratu Kulon I / Raden Apun Pananjung
الميلاد: Kanjeng Ratu Kulon I (Cicit Raja Pajajaran terakhir, Prabu Suryakencana)
الميلاد: 1621c
6. Sunan Prabu Amangkurat Agung / Susuhunan Ing Alaga (Raden Mas Sayidin)
الميلاد: 24 يونيو 1619
اللقب المميّز: 1646 - 13 يوليو 1677, SULTAN MATARAM KE 4 bergelar Kanjeng Susuhunan Prabu Amangkurat Agung (Amangkurat 1)
الوفاة: 13 يوليو 1677, Wanayasa, Banyumas
== 3 ==
الأطفال
1. Kangjeng Susuhunan Prabu Mangkurat II / Mangkurat Admiral (Amral) (R. Mas Rahmat / R. Mas Kuning / P. Mas / G. P. H. Puger)
اللقب المميّز: 1677, SULTAN MATARAM KE 5 (1677-1703), Sunan Kartasura I
الوفاة: 1703
1. Ratu Mas Blitar / Ratu Pakubuwono
الزواج: 2. Susuhunan Pakubuwono I / Pangeran Puger (Raden Mas Drajat)
اللقب المميّز: 1703 - 1704, Bupati Madiun Ke 10
الوفاة: 5 يناير 1732, Kertasura
2. Susuhunan Pakubuwono I / Pangeran Puger (Raden Mas Drajat)
الزواج: 1. Ratu Mas Blitar / Ratu Pakubuwono
الزواج: Raden Ajeng Sendhi
الزواج: Mas Ajeng Tejawati
الزواج: Mas Ajeng Retnowati
الزواج: Mas Ayu Tjondrowati
اللقب المميّز: 6 يوليو 1704 - 1719, Kartasura, Sultan Mataram VI MATARAM KE 6, Sunan Kartasura III bergelar Susuhunan Paku Buwana Senapati Ingalaga Ngabdurahman Sayidin Panatagama Khalifatulah Tanah Jawa
الوفاة: 1719
9. Pangeran Hario Panular
الوفاة: أغسطس 1722?
Pangeran Panembahan Girilaya ? (Pangeran Adiningkusumah)
الميلاد: Cirebon
الزواج: Nji Raden Ajoe ? (Amangkurat I)
العمل: 1649, Cirebon, Sultan Cirebon IV ( 1649 - 1677 ) Catatan : Tinggal di Mataram bersama kedua anaknya : RT Martawijaya dan RT Kartawijaya. Pemerintahan dijalnkan anak ketiganya RT Wangsakerta.
الوفاة: 1677, Mataram
الدفن: 1677, Pasarean Girilaya, Yogyakarta
Pangeran Cakraningrat II / Panembahan Siding Kamal (Raden Undagan)
الزواج: Ratu Ayunan
اللقب المميّز: 1648 - 1707, Pangeran Cakraningrat II
الأطفال
الأحفاد
Susuhunan Prabu Amangkurat III (Raden Mas Sutikna) (Mangkurat Mas)
الزواج: R.Ayu Honje , R. Ayu Masrani , R.Ayu Alit
الزواج: Raden Ayu Lembah
الزواج: Raden Ayu Himpun
اللقب المميّز: 1703 - 1705, Kartasura, SULTAN MATARAM KE 6, Sunan Kartasura II Diputus : 52846
الوفاة: 1734, Ceylon
Raden Mas Sengkuk
الميلاد:
Bendoro Pangeran Haryo Suronegoro / Raden Manyuro (Pangeran Wahdat)
الميلاد: Solo, Level 6 = Udeg-Udeg ke 1 Sultan Trenggono Demak Bintoro atau putera ke 1 Raden Tjokrokusumo
اللقب المميّز: Kraton Pajang, Senopati Pengawal Raja Kasunanan Kartosuro; Putro Mantu Paku Buwono I Kasunanan Surakarta Riwayat: yang menyelamatkan keluaraga kerajaan Kartosuro dari serangan Belanda (Batavia) dengan kesaktiannya menjebol benteng Keraton Kartosuro ( petilasan lokasi
الزواج: Bandoro Raden Ayu Manis
Prabu Amangkurat IV (Mangkurat Jawi) / Raden Mas Suryaputra (Prabu Mangkurat Jawa)
الزواج: Ratu Amangkurat / Mas Ayu Karoh
الزواج: Raden Ayu Susilowati Suropati
الزواج: Ratu Kencana / Ratu Mas Kadipaten
الزواج: Mas Ayu Tejawati
الزواج: Kanjeng Ratu Kencana / Kanjeng Ratu Amangkurat [Gp.Am.4.5] (Kanjeng Ratu Ageng)
الزواج: Ratu Mas Wirasmoro
الزواج: Mas Ayu Kambang ? (Mbok Ajeng Kambang)
الزواج: Mas Ayu Sasmita ? (Mbok Ajeng Sasmita)
الزواج: Mas Ayu Asmoro ? (Mbok Ajeng Asmara)
الزواج: Mas Ayu Sumanarsa / Raden Ayu Sepuh (Ratu Ayu Kulon)
الزواج: Mas Ayu Rangawita / Raden Ayu Bandandari ? (Raden Ayu Chandrasari/Rangawati)
الزواج: Mas Ayu Tenaranga ? (Mas Ayu Pujawati)
الزواج: Mas Ayu Nitawati
الزواج: Mas Ayu Kamulawati
الزواج: Mas Ayu Waratsari ? (Mbok Ajeng Waratsari)
الزواج: Mas Ayu Puspita ? (Mbok Ajeng Puspita)
الزواج: Mas Ayu Tanjangpura ? (Mbok Ajeng Tanjangpura)
الزواج: Mas Ayu Rangapura ? (Mbok Ajeng Rangapura)
الزواج: Mas Ayu Kamudewati ? (Mbok Ajeng Kamudewati)
الزواج: Raden Ayu Arawati ? (Ratu Ayu Kulon)
الزواج: Ratu Malang
اللقب المميّز: 1713, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Anom Amangku Negara Sudibya Rajaputra Narendra ing Mataram
اللقب المميّز: 1719 - 1726, SULTAN MATARAM KE 7 (1719-1726), SUNAN KARTASURA KE IV bergelar Sri Susuhunan Prabu Amangkurat Jawa
الزواج: Raden Ayu Brebes
الطلاق: Raden Ayu Brebes
الوفاة: 20 ابريل 1726, Kertasura
Kyai Adipati Nitiadiningrat I Raden Garudo (groedo)
الميلاد: Bupati Pasuruan 1751-1799
Tumenggung Honggowongso / Tumenggung Arungbinang I Joko Sangrib (Kentol Surawijaya / Hangabehi Hangawangsa)
العمل: Surakarta, Diangkat menjadi Mantri Gladak
الزواج: Mas Ajeng Kuning
الزواج: Mas Ajeng Dewi
الزواج: Mas Ajeng Ragil
الزواج: Dewi Retno Nawangwulan
اللقب المميّز: 1749, Diangkat menjadi Bupati Nayaka dengan gelar Raden Tumenggung Aroeng Binang oleh Susuhunan Pakubuwono III
Raden Toemenggoeng Kartawidjaja / Sultan Anom I (Abil Makarimi Badriddin Sultan Anom (Kanoman))
الميلاد: Cirebon
اللقب المميّز: 1677 - 1723, Cirebon, Sultan Kanoman I
الوفاة: 1723, Cirebon
Pangeran Cakraningrat IV / Panembahan Siding Kaap (Raden Jurit)
الزواج: 10. Gusti Kanjeng Ratu Maduretno, Garwa Pangeran Hindranata. ? (Raden Ayu Bengkring)
الزواج: Gusti Bendoro Raden Ajeng Demes / Kanjeng Ratu Maduretno (Gusti Kanjeng Ratu Ayunan)
اللقب المميّز: 1718 - 1746, Madura Barat, Panembahan Cakraningrat IV
الوفاة: 1753, Madura, Meninggal saat pengasingan di Sri Langka (Ceylon). Jenazah beliau sudah dipindahkan oleh putranya Pangeran Cakraadiningrat V ke Madura dan dimakamkan di kompleks pemakaman Aermata Eboe.
Pangeran Mas / Pangeran Adipati Kraton Katjirebonan (Pangeran Wangsakerta)
اللقب المميّز: 1677, Cirebon, Panembahan Agung Gusti Cirebon
الأحفاد

Personal tools
لغات أخرى